Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Misteri Mimbar Kembar Masjid Raya Pangkalan dan Masjid Raya Senapelan dari Kesultanan Sambas

3 Agustus 2024   19:52 Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:28 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Para pedagang Melayu, termasuk yang berasal dari Pangkalan, memainkan peran vital dalam jaringan perdagangan ini. Mereka menjalin hubungan perdagangan yang erat dengan Kesultanan Sambas dan memanfaatkan jalur sungai untuk distribusi barang.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dua mimbar kutbah kembar yang dibawa dari Kesultanan Sambas ke Pangkalan dan Pekanbaru bukan hanya sekadar artefak budaya, tetapi juga simbol dari hubungan erat dan kompleks yang terjalin antara berbagai wilayah di Nusantara.

Refleksi Akhir

Kisah mimbar kutbah kembar dari Kesultanan Sambas yang berada di Masjid Raya Pangkalan dan Masjid Raya Senapelan mencerminkan lebih dari sekadar hubungan perdagangan. Kedua mimbar di masjid yang berbeda Lokasi tersebut menjadi simbol dari interaksi budaya yang mendalam dan pengaruh historis yang membentuk keragaman Nusantara.

Saya telah mengunjungi ketiga tempat yang menjadi fokus artikel ini: Masjid Raya Pangkalan Koto Baru di Sumatera Barat, Masjid Raya Senapelan di Pekanbaru, dan Keraton serta Masjid Raya Kesultanan Sambas di Kalimantan Barat. Pengalaman langsung melihat kedua mimbar kutbah tersebut di masing-masing masjid dan menjelajahi situs sejarah di Kalimantan Barat memberikan saya pemahaman yang lebih dalam dan autentik mengenai hubungan budaya dan perdagangan antara daerah-daerah tersebut.

Kedua mimbar yang berada di dua masjid pada daerah yang berbeda menghubungkan masyarakat Pangkalan di Sumatera Barat dan Pekanbaru di Riau dengan Kalimantan dalam satu jaringan sejarah yang kaya.


Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Melalui artefak sejarah seperti mimbar kembar ini, kita dapat lebih memahami dan menghargai keragaman budaya serta hubungan antarwilayah yang membentuk sejarah kita.

Hal tersebut merupakan pelajaran penting tentang bagaimana sejarah dan budaya saling terkait, dan bagaimana kita dapat melestarikan kekayaan tersebut untuk generasi mendatang.

Dengan demikian, mimbar kutbah kembar ini bukan hanya menjadi bagian dari sejarah masjid, tetapi juga bagian integral dari identitas dan warisan budaya Nusantara yang harus kita lestarikan dan banggakan.

Mereka adalah saksi bisu dari masa lalu yang menunjukkan betapa pentingnya jalur perdagangan dan hubungan antarwilayah dalam membentuk budaya dan sejarah kita.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun