Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hobi Menulis Mengantarkan Saya Beberapa Kali sebagai "dTraveler of The Year"

22 Juli 2024   09:20 Diperbarui: 23 Juli 2024   06:12 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal

Menulis selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup saya. Sejak kecil, saya sudah gemar mencatat setiap pengalaman dan perasaan yang saya alami dalam buku harian jauh sebelum saya mengenal PC dan kemudian laptop dan gawai.

Kebiasaan ini ternyata menjadi modal berharga ketika saya mulai menjelajah tempat-tempat baru dan menuliskan kisah-kisah perjalanan saya di situs detik.com pada kolom berita traveling, detikTravel.

Awal Mula Menulis Kisah Traveling

Ketertarikan saya untuk berbagi cerita perjalanan dimulai dari keinginan sederhana untuk mendokumentasikan setiap petualangan yang saya alami. Berkat dukungan dan dorongan dari teman-teman serta keluarga, saya mulai memberanikan diri untuk menulis dan mengunggah cerita-cerita tersebut di detikTravel.

Ternyata, respons yang saya terima sangat positif. Kisah-kisah perjalanan saya tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga menarik perhatian tim detikTravel.

Penghargaan d'Traveler of The Year

Tak disangka, hobi menulis ini membawa saya meraih penghargaan bergengsi, yaitu d'Traveler of The Year, sebanyak tiga kali berturut-turut pada tahun 2013, 2014, dan 2015, serta nominasi pada tahun 2016 dan 2017.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pada tahun 2013, saya memenangkan kategori The Most Read, di mana cerita perjalanan saya menjadi yang paling banyak dibaca oleh pengunjung situs detikTravel di tahun tersebut. Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti apresiasi atas tulisan saya, tetapi juga motivasi untuk terus berkarya dan berbagi lebih banyak cerita.

Pengalaman Berharga dari Penghargaan Tahun 2013

Sebagai pemenang d'Traveler of The Year 2013, saya mendapatkan kesempatan luar biasa untuk mengunjungi Malaysia pada triwulan pertama tahun 2014. Malaysia Tourism Promotion Board (MTPD) di bawah Ministry of Tourism, Arts and Culture, Malaysia, bekerja sama dengan AirAsia, mengundang saya untuk mengeksplorasi beberapa destinasi ikonik di negara tersebut.

Dalam perjalanan tersebut, saya berkesempatan mengunjungi Twin Towers (Menara Kembar Petronas) yang menjadi ikon Kuala Lumpur, Putrajaya sebagai pusat pemerintahan Malaysia, Sirkuit Internasional Sepang, dan Asian Aviation Centre of Excellence (AACE).

Menara Kembar Petronas

Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, adalah sepasang menara kembar yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998---2004, sebelum dilampaui oleh Burj Khalifa dan Taipei 101.

Walaupun demikian, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan tertinggi dari tahun 1998 hingga 2004 berdasarkan pengukuran dari lantai pintu masuk utama sampai struktur atas, menurut referensi ketinggian asli bangunan yang digunakan oleh organisasi internasional Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban sejak tahun 1969 (tiga kategori ketinggian tambahan diperkenalkan ketika menara ini hampir diselesaikan pada tahun 1996).

Putrajaya

Wilayah Putrajaya adalah pusat administrasi (pemerintahan federal) Malaysia yang menggantikan posisi Kuala Lumpur. Didirikan pada 19 Oktober 1995, namanya diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama, Tunku Abdul Rahman Putra, dan juga menjadi wilayah persekutuan Malaysia yang ketiga (dua wilayah lainnya adalah Kuala Lumpur dan Labuan).

Wilayah Putrajaya sekarang ini diambil dari Selangor sebesar 46 km setelah dilakukan transaksi dengan pemerintah. Selain itu, transaksi ini juga membuat Selangor memiliki dua buah wilayah persekutuan dalam batas-batasnya yaitu Kuala Lumpur dan Putrajaya.

Kota ini terhubung dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) serta Kuala Lumpur dengan KLIA Transit. Letaknya ini juga berada dalam Multimedia Super Corridor, begitu juga dengan Cyberjaya yang terletak di barat Putrajaya.

Sirkuit Internasional Sepang

Sirkuit Internasional Sepang (Sepang International Circuit/SIC), saat ini dikenal sebagai Sirkuit Internasional Petronas Sepang untuk alasan komersial, merupakan sebuah sirkuit yang terletak di Sepang, Selangor, Malaysia.

Jaraknya kira-kira 45 km (28 mi) dari Kuala Lumpur. Dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2017, sirkuit ini digunakan untuk Grand Prix Malaysia Formula Satu. Selain ajang F1, di sirkuit ini juga pernah digelar A1 Grand Prix, Grand Prix Sepeda Motor Malaysia, dan berbagai macam event olahraga otomotif yang lainnya.

Asian Aviation Centre of Excellence

Asian Aviation Centre of Excellence (AACE) merupakan perusahaan patungan antara dua perusahaan penerbangan raksasa terkemuka, CAE Inc dari Kanada, pemimpin dunia dalam produk dan layanan simulasi pelatihan penerbangan, dan AirAsia, maskapai penerbangan bertarif rendah terbaik di dunia.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

AACE telah dianugerahi sertifikasi TRTO oleh DCAM sejak tahun 2011 dan sertifikasi ATO part 147 oleh DCAM pada tahun 2013. Selain itu, AACE juga disertifikasi sebagai pusat Pelatihan yang Disetujui untuk semua pilot AirAsia, awak kabin, insinyur, personel operasi darat, yang mencakup semua program pelatihan dan pengembangan peraturan, keselamatan, teknis, kepemimpinan dan manajemen. Hal ini juga ditargetkan untuk melayani maskapai lain di kawasan Asia Pasifik pada umumnya.

Tantangan dan Kebahagiaan Menulis Perjalanan

Dari kunjungan tersebut, saya diminta untuk membuat lima tulisan yang menggambarkan apa yang saya lihat dan alami selama di Malaysia. Tulisan-tulisan ini kemudian dipublikasikan di detik.com dan beberapa media lainnya. Tantangan menulis lima artikel dengan tenggat waktu yang ketat tentu tidak mudah.

Saya harus menyusun pengalaman-pengalaman saya dengan detail dan menarik, mulai dari Menara Kembar Petronas yang menjulang megah, Putrajaya yang modern dan futuristik, hingga hiruk-pikuk Sirkuit Internasional Sepang yang penuh adrenalin. Setiap tempat memiliki cerita dan nuansa yang berbeda, dan saya harus bisa menyampaikannya dengan baik kepada para pembaca.

Dalam proses menulis, saya belajar banyak tentang pentingnya observasi yang cermat dan mencatat detail kecil yang sering kali terlewatkan. Saya juga harus disiplin mengatur waktu agar setiap tulisan dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengurangi kualitas.

Setiap malam setelah hari yang melelahkan berkeliling, saya duduk di depan laptop, mengulas kembali catatan-catatan saya, memilih foto-foto terbaik, dan merangkai kata demi kata hingga cerita itu hidup di halaman blog.

Namun, di balik tantangan tersebut, ada kebahagiaan yang tidak ternilai. Kebahagiaan melihat tulisan saya diterima dengan baik oleh pembaca, mendapatkan komentar dan tanggapan positif, serta mengetahui bahwa cerita saya dapat menginspirasi orang lain untuk berani menjelajah dan menulis.

Pengalaman ini juga memperkuat keyakinan saya bahwa menulis adalah medium yang kuat untuk berbagi cerita dan menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Refleksi dan Harapan

Melihat kembali perjalanan saya, hobi menulis ternyata mampu membuka banyak pintu kesempatan dan pengalaman baru yang tak ternilai harganya. Dari sebuah hobi sederhana, saya dapat berbagi inspirasi, mendapatkan penghargaan, dan menjelajahi tempat-tempat indah yang mungkin tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Menulis telah menjadi sarana bagi saya untuk merefleksikan pengalaman hidup dan perjalanan, mengolah setiap momen menjadi cerita yang memiliki makna. Setiap destinasi yang saya kunjungi memberikan perspektif baru dan pelajaran hidup yang berharga, yang kemudian saya tuangkan dalam tulisan.

Melalui tulisan-tulisan ini, saya berharap dapat mengajak pembaca untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda, menghargai keindahan alam dan kekayaan budaya, serta merasakan petualangan melalui kata-kata. Saya berharap, kisah perjalanan dan pengalaman menulis saya dapat menginspirasi banyak orang untuk terus mengejar passion mereka, apa pun itu.

Menulis bukan hanya tentang menyusun kata-kata menjadi kalimat, tetapi juga tentang menyampaikan perasaan, pengalaman, dan inspirasi yang bisa mempengaruhi kehidupan orang lain. Menulis adalah sebuah proses yang membutuhkan keberanian untuk bermimpi, ketekunan untuk belajar, dan semangat untuk berbagi.

Untuk para pembaca dan penulis pemula, saya ingin menyampaikan bahwa setiap cerita yang Anda tulis memiliki potensi untuk mengubah cara pandang seseorang, menginspirasi tindakan, atau sekadar memberikan hiburan.

Jangan pernah takut untuk memulai dan jangan pernah ragu untuk berbagi cerita Anda. Dengan menulis, Anda tidak hanya menyimpan kenangan, tetapi juga menciptakan warisan yang bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun