Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hanya Remahan Rengginang di Kaleng Biskuit

30 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 5 Juli 2024   23:29 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Namun demikian, pada kenyataannya, setiap individu memiliki nilai yang unik dan penting, bahkan jika terasa kecil atau tidak diakui secara luas.

Menemukan cara untuk menghargai nilai ini adalah langkah pertama menuju penerimaan diri yang lebih baik dan kepuasan pribadi.

Menemukan Nilai Unik

Seringkali kita merasa seperti "hanya remahan rengginang" ketika kita tidak merasa cukup dihargai atau diakui.

Namun, penting untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki nilai unik yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Meskipun peran kita mungkin tidak sebesar atau sepopuler orang lain, kontribusi kecil yang kita berikan dapat memiliki dampak yang signifikan dalam lingkungan tempat kita berada.

Kemampuan untuk melihat dan menghargai nilai ini adalah langkah pertama menuju penerimaan diri yang lebih baik dan kepuasan pribadi.

Menghadapi Perasaan Rendah Diri

Menghadapi perasaan rendah diri merupakan tantangan yang nyata bagi banyak orang. Terkadang, kita mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak pantas mendapatkan penghargaan atau kesuksesan yang sama dengan orang lain.

Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa nilai diri tidak seharusnya tergantung pada bagaimana kita dibandingkan dengan orang lain.

Sebaliknya, fokusnya seharusnya pada pengembangan diri secara pribadi, mengenali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta memberikan kontribusi yang bermakna sesuai dengan kapasitas kita masing-masing.

Membangun Kebahagiaan Internal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun