Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahukah Anda, Hari Jumat merupakan Hari Raya bagi Mukmin Sejati?

27 Juni 2024   20:13 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:31 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tak terasa, besok sudah hari Jumat lagi. Sebagai umat Muslim, banyak di antara kita yang mungkin tidak sepenuhnya menyadari bahwa setiap Jumat adalah hari raya bagi mereka yang beriman kepada ajaran Islam.

Seringkali, kita hanya memahami Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari raya umat Muslim. Namun, dalam pandangan Islam, Jumat memiliki makna yang istimewa dan dianggap sebagai hari raya yang berulang setiap pekan.

Bagi orang beriman, hari raya adalah saat kegembiraan dan kebahagiaan. Kegembiraan atas apa? Kegembiraan atas karunia ketaatan kepada-Nya.

Dengan merayakan hari raya, mereka meraih kesempurnaan atas ketaatan kepada Allah dan mendapatkan pahala yang sempurna atas amal-amal yang mereka lakukan. Mereka yakin akan karunia tersebut dan hadirnya ampunan dari-Nya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Allah dalam Al Quran:

Katakanlah (wahai Muhammad), "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS Yunus, 10:58)

Ayat ini menekankan pentingnya bersyukur dan bergembira atas rahmat Allah, yang lebih berharga dari segala harta benda yang dapat dikumpulkan. Oleh karena itu, hari raya orang beriman bukanlah tentang hura-hura dan kemaksiatan, melainkan diisi dengan zikir, syukur, memohon ampunan, dan saling memaafkan.

Setiap Jumat, seorang hamba yang menjalani harinya dalam ketaatan dan tanpa kemaksiatan sejatinya tengah berhari raya.

Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullh mengatakan, "Setiap hari yang tidak ada maksiat kepada Allah di dalamnya, itulah hari raya. Setiap hari yang dilalui oleh seorang Mukmin dalam ketaatan kepada Rabbnya, banyak mengingat-Nya dan bersyukur kepada-Nya, itulah hari raya baginya."

Dalam kehidupan di dunia, kaum Muslim memiliki tiga hari raya utama. Ada yang berulang setiap pekan, dan ada pula yang hanya datang sekali dalam setahun. Ketiga hari raya ini hadir untuk menyempurnakan rangkaian ibadah yang mengiringinya. Mengenai ketiga hari raya tersebut, kita dapat merujuk pada Mukhtashar Lath'iful Ma'rif karya Al-Imam Ibnu Rajab, yang disarikan oleh Dr. Ahmad bin Utsman Al-Mazyad.

Hari-hari raya tersebut adalah:

1. Jumat

Jumat adalah hari yang berulang setiap pekan, yang juga dianggap sebagai hari raya bagi kaum Muslimin. Pada hari ini, umat Islam berkumpul di masjid untuk melaksanakan Shalat Jumat dan mendengarkan khutbah. Salat Jumat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam dan diwajibkan bagi laki-laki dewasa yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Dalam khutbah Jumat, para khatib memberikan nasihat dan pengajaran yang bertujuan untuk memperkuat iman dan takwa. Selain itu, Jumat adalah waktu yang istimewa untuk memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Quran, terutama Surah Al-Kahfi.

Di hari ini, umat Muslim juga disarankan untuk membersihkan diri, mengenakan pakaian terbaik, dan menggunakan wewangian sebagai bentuk penghormatan terhadap hari yang mulia ini.

2. Idul Fitri

Idul Fitri adalah hari raya yang dirayakan setelah bulan Ramadan, sebagai tanda kemenangan setelah sebulan berpuasa. Pada hari ini, umat Islam merayakannya dengan Salat Id yang dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.

Setelah salat, umat Muslim saling mengucapkan selamat, berbagi kebahagiaan, dan saling memaafkan kesalahan satu sama lain. Tradisi berbagi makanan dan memberikan zakat fitrah juga menjadi bagian dari perayaan ini, yang bertujuan untuk membantu mereka yang kurang mampu agar dapat ikut merasakan kebahagiaan hari raya.

Idul Fitri adalah waktu untuk mempererat tali silaturahmi, baik dengan keluarga, tetangga, maupun teman-teman.

3. Idul Adha

Idul Adha adalah hari raya yang dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang bertepatan dengan puncak ibadah haji. Hari ini dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban.

Pada hari ini, umat Islam melaksanakan Salat Id di pagi hari, kemudian menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, atau unta sebagai tanda ketaatan kepada Allah, mengikuti sunnah Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya Ismail atas perintah Allah.

Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang kurang mampu. Idul Adha mengajarkan kita tentang pengorbanan, ketaatan, dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah. Selain itu, perayaan ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara umat Muslim.

Ketiga hari raya ini memiliki makna dan keistimewaan masing-masing, yang kesemuanya ditujukan untuk mempererat hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia.

Oleh karena itu, janganlah kita melewati hari Jumat tanpa merayakannya dengan melakukan shalat Jumat di masjid bagi para lelaki dewasa yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Salat Jumat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kesempatan untuk merayakan karunia dan rahmat Allah, mengingat-Nya, dan mensyukuri nikmat-Nya.

Dengan merayakan Jumat secara tepat, kita dapat meraih kebahagiaan sejati dan mendapatkan pahala yang sempurna atas ketaatan kita kepada-Nya.

Wasana Kata

Sebagai penutup, mari kita renungkan makna dari setiap hari raya yang telah Allah karuniakan kepada kita. Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha, semuanya memiliki nilai spiritual yang tinggi dan mengajarkan kita berbagai aspek penting dalam kehidupan beragama.

Jumat mengingatkan kita akan pentingnya komunitas dan pengetahuan melalui khutbah; Idul Fitri membawa pesan kemenangan spiritual setelah menahan diri selama Ramadan; dan Idul Adha menekankan pengorbanan dan kepatuhan total kepada Allah.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Mari kita tidak hanya merayakan hari-hari ini dengan ritual dan tradisi, tetapi juga dengan memahami dan menghayati makna di baliknya. Semoga kita selalu diberi hidayah untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Allah serta sesama umat manusia.

Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan hari-hari raya ini secara fisik, tetapi juga secara spiritual, mendapatkan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Semoga tulisan sederhana ini menjadi pengingat dan inspirasi bagi kita semua untuk lebih menghargai dan merayakan hari Jumat sebagai hari raya bagi mukmin sejati. Mari kita isi setiap Jumat dengan amal kebaikan, memperbanyak zikir, dan selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun