Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hal yang Lebih Berat dari Memperbaiki Niat

26 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 26 Juni 2024   21:40 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang betapa pentingnya menguji niat kita sebelum melakukan suatu amal. Bisyr bin al-Harits mengingatkan kita bahwa menolong orang lain dan meringankan beban mereka bisa jadi lebih bermanfaat dan lebih diridhai Allah daripada melakukan ibadah yang bersifat individual. Mengoreksi niat adalah proses yang membutuhkan ketulusan dan keikhlasan yang mendalam.

Untuk menjaga niat tetap murni, ada beberapa langkah yang bisa kita ambil. Pertama, selalu refleksikan diri sebelum bertindak. Luangkan waktu untuk merenungkan niat dan tujuan utama dari amal yang hendak kita lakukan. Kedua, cari nasihat dan panduan dari orang-orang yang lebih berilmu atau lebih berpengalaman dalam bidang spiritual. Ketiga, berdoalah kepada Allah agar diberikan keikhlasan dalam setiap amal yang kita lakukan. Doa merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki niat kita.

Selain itu, memperbanyak amal sosial juga bisa membantu menumbuhkan keikhlasan. Meningkatkan keterlibatan dalam kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain dapat mengurangi kecenderungan untuk mencari pujian atau pengakuan. Dan yang tidak kalah penting, pastikan bahwa harta yang kita gunakan untuk beramal berasal dari sumber yang halal. Allah hanya menerima amal dari orang-orang yang bertakwa dan menggunakan harta yang halal.

Dengan introspeksi dan pengawasan diri yang kontinu, insya Allah kita bisa mencapai niat yang ikhlas dan amal kita akan diterima di sisi-Nya. Mari kita terus belajar dan berusaha memperbaiki niat kita, karena tidak ada yang lebih berat dari memperbaiki niat, tetapi hasilnya sangatlah mulia di mata Allah.

Wasana Kata 

Pada akhirnya, marilah kita senantiasa berusaha memperbaiki niat kita dalam setiap amal dan perbuatan. Seperti yang diajarkan oleh para ulama, keikhlasan dalam niat adalah kunci diterimanya amal di sisi Allah. Tidak mudah, memang, namun dengan ketulusan hati dan doa yang terus-menerus, kita dapat mengatasi godaan untuk mencari pengakuan duniawi.

Mari jadikan setiap langkah kita sebagai ibadah yang murni untuk-Nya, karena hanya dengan niat yang tulus, kita akan meraih ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kita semua selalu diberi kekuatan untuk menjaga niat kita tetap lurus dan ikhlas.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun