Beberapa negara Afrika juga memiliki kawasan konservasi yang signifikan, dengan Madagaskar menduduki peringkat keempat terbanyak dalam hal jumlah situs konservasi, dan Republik Demokratik Kongo memiliki wilayah target konservasi terluas di benua tersebut.
Amerika Serikat adalah satu-satunya negara maju yang masuk dalam 30 negara teratas dalam analisis ini, dengan 0,6% situs yang setara dengan dua kali luas Delaware.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia adalah salah satu dari tiga negara dengan ekosistem keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, bersama dengan Brasil dan Filipina. Keanekaragaman hayati yang luar biasa di Indonesia mencakup berbagai jenis habitat, mulai dari hutan hujan tropis hingga terumbu karang yang kaya.
Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang sangat luas, terutama di pulau Kalimantan dan Sumatra. Kedua pulau ini merupakan rumah bagi berbagai spesies endemik dan terancam punah, seperti orangutan, harimau Sumatra, dan gajah Sumatra. Selain itu, wilayah Papua memiliki salah satu hutan tropis yang paling murni di dunia dan merupakan rumah bagi spesies unik seperti burung cendrawasih.
Tidak hanya daratan, Indonesia juga memiliki kekayaan ekosistem laut yang luar biasa. Terletak di pusat Segitiga Terumbu Karang, Indonesia memiliki lebih dari 75% spesies terumbu karang dunia dan 37% spesies ikan terumbu karang dunia. Kepulauan Raja Ampat adalah salah satu kawasan yang terkenal karena keanekaragaman hayatinya yang menakjubkan.
Pantai-pantai Indonesia juga dihiasi dengan hutan mangrove yang luas dan padang lamun, yang merupakan habitat penting bagi berbagai spesies laut dan membantu melindungi garis pantai dari erosi.
Indonesia adalah rumah bagi sekitar 12% mamalia dunia, 16% reptil dan amfibi dunia, dan 17% burung dunia. Banyak di antaranya bersifat endemik, artinya mereka tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Beberapa spesies yang terancam punah di Indonesia termasuk harimau Sumatra, badak Jawa, badak Sumatra, dan elang Flores.
Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati
Indonesia menghadapi berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayatinya. Penebangan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, pertanian, dan penebangan kayu ilegal menyebabkan hilangnya habitat yang sangat penting.
Perubahan iklim juga menimbulkan ancaman besar, dengan meningkatnya suhu dan perubahan pola cuaca yang mengancam ekosistem, khususnya terumbu karang yang rentan terhadap pemutihan. Selain itu, perburuan dan perdagangan ilegal menjadi ancaman serius bagi banyak spesies yang terancam punah.