Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dunia Tertinggal dalam Mencapai Tujuan Iklim, Kesehatan, dan Kelaparan Berdasarkan Laporan PBB 2024

20 Juni 2024   07:56 Diperbarui: 24 Juni 2024   05:54 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sustainable Development Goals atau SDGs | SHUTTERSTOCK/METAMORWORKS via Kompas.com

Kolaborasi Global

Laporan PBB menyoroti pentingnya kolaborasi global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kolaborasi internasional melalui lembaga-lembaga PBB menjadi krusial dalam menghadapi tantangan global yang kompleks seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan.

Laporan PBB ini menilai kesediaan negara-negara untuk bekerja sama secara global, menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar negara mendukung kolaborasi, ada beberapa negara besar yang tidak sepenuhnya mengikuti aturan mainnya. "Sebagian besar negara mendukung kolaborasi, namun ada sejumlah negara besar yang tidak mengikuti aturan mainnya," kata Guillaume Lafortune.

Mengapa Kolaborasi Global Penting?

  1. Masalah Global Membutuhkan Solusi Global: Tantangan seperti perubahan iklim, kelaparan, dan pandemi tidak mengenal batas negara. Kerja sama internasional memungkinkan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan teknologi untuk mengatasi masalah-masalah ini secara efektif.
  2. Sinergi dan Efisiensi: Kolaborasi dapat menghindari duplikasi usaha dan sumber daya, serta memaksimalkan efisiensi melalui sinergi antara negara-negara dan organisasi internasional.
  3. Pendanaan dan Dukungan: Negara-negara berkembang seringkali kekurangan dana dan sumber daya untuk mencapai SDGs. Dukungan internasional melalui pendanaan, bantuan teknis, dan kemitraan dapat membantu mengatasi kesenjangan ini.

Tantangan dalam Kolaborasi Global

Meskipun penting, kolaborasi global menghadapi beberapa tantangan, termasuk:

  • Ketegangan Geopolitik: Konflik dan persaingan antarnegara dapat menghambat kerja sama internasional. Ketegangan politik sering kali menghalangi upaya kolaboratif yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
  • Komitmen yang Berbeda-beda: Tidak semua negara memiliki tingkat komitmen yang sama terhadap SDGs. Beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, terkadang menunjukkan kurangnya kepatuhan terhadap aturan dan kesepakatan internasional, yang dapat mengganggu usaha kolektif.
  • Prioritas Nasional yang Berbeda: Negara-negara mungkin memiliki prioritas dan kepentingan nasional yang berbeda, yang bisa bertentangan dengan kebutuhan untuk kolaborasi global. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai konsensus dan tindakan bersama.

Contoh Kolaborasi yang Berhasil

Meskipun ada tantangan, ada banyak contoh kolaborasi internasional yang berhasil dan dapat menjadi model untuk upaya masa depan:

  • Kesepakatan Paris: Perjanjian ini adalah contoh utama bagaimana negara-negara dapat bekerja sama untuk menghadapi perubahan iklim. Melalui Kesepakatan Paris, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan membatasi pemanasan global.
  • Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan: SDGs sendiri merupakan hasil dari kolaborasi global yang melibatkan semua negara anggota PBB. Agenda ini menetapkan tujuan bersama dan peta jalan untuk pembangunan berkelanjutan.

Langkah Maju untuk Meningkatkan Kolaborasi

Untuk meningkatkan kolaborasi global, laporan PBB merekomendasikan:

  1. Meningkatkan Dialog dan Diplomasi: Memperkuat komunikasi dan diplomasi antarnegara untuk mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan.
  2. Reformasi Lembaga Internasional: Mengadaptasi dan memperkuat lembaga-lembaga internasional seperti PBB untuk lebih efektif dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kolaborasi.
  3. Mendorong Keterlibatan Sektor Swasta dan Masyarakat Sipil: Mengajak sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencapaian SDGs melalui kemitraan publik-swasta dan inisiatif komunitas.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun