Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sebuah Pelajaran dan Renungan tentang Cinta dan Keikhlasan Bunda Hajar

18 Juni 2024   07:47 Diperbarui: 18 Juni 2024   07:55 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna Ikhlas

Ikhlas adalah wujud sebuah keyakinan mutlak kepada Sang Maha Mutlak. Ini adalah kepasrahan, bukan mengalah atau menyerah kalah. Ikhlas adalah ketika engkau sanggup untuk berlari, mampu untuk melawan, dan kuat untuk mengejar, namun engkau memilih untuk patuh dan tunduk.

Ikhlas adalah kekuatan untuk menundukkan diri sendiri dan semua yang engkau cintai. Ikhlas adalah memilih jalan-Nya, bukan karena engkau terpojok tak punya jalan lain. Ikhlas bukan lari dari kenyataan. Ikhlas bukan karena terpaksa. Ikhlas bukan merasionalisasi tindakan, bukan mengkalkulasi hasil akhir.

Ikhlas tak pernah berhitung, tak pernah pula menepuk dada. Ikhlas itu tangga menuju Allah. Mendengar perintah-Nya, menaati-Nya. Ikhlas adalah ikhlas itu sendiri. Murni tanpa embel-embel kepamrihan apapun. Suci bersih 100 persen, hanya karena Allah dan mengikuti kehendak Allah, tidak yang lain.

Ikhlas adalah karunia Allah yang diberikan Allah kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya.

Mujizat Air Zamzam

Setelah ditinggal suaminya, Ibrahim AS, Hajar menggendong putranya Ismail. Sambil lapar dan haus, Hajar terduduk setelah perjuangannya mencari air dari Shafa ke Marwa dan dari Marwa ke Shafa sebanyak tujuh kali. Sementara itu, kaki Ismail mengepak-ngepak ke pasir dan keluarlah air, air zamzam, yang menjadi sumber kehidupan bagi mereka.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Di situlah Hajar dan Ismail hidup selama belasan tahun. Setelah Ismail remaja, datanglah Ibrahim AS dengan perintah Allah untuk menyembelih Ismail anak semata wayangnya, yang sangat dicintainya, yang lama dia harapkan, yang dikaruniai Allah setelah ia berumur 100 tahun, anak yang sangat shaleh.

Ibrahim dan Ismail, ikhlas, patuh, dan sabar akan perintah Allah. Ketika Ismail sudah dibaringkan dan siap disembelih, ternyata Allah SWT mengganti Ismail dengan domba yang besar.

Pelajaran dari Kisah Bunda Hajar

Sekarang, setiap kita adalah "Ibrahim" dan setiap "Ibrahim" punya "Ismail". Ismailmu mungkin hartamu, jabatanmu, gelarmu, atau egomu. Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa kepemilikan terhadap Ismail. Karena hakekatnya semua adalah milik Allah.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugerahkan kesalihan dan keikhlasan Nabi Ibrahim serta keihlasan dan kesabaran Nabi Ismail kepada kita semua. Karena di hadapan Allah, hanya ketaqwaan kita yang diterima-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun