Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kutbah Haji Wada dan Implementasinya: Refleksi Idul Adha 1445 Hijriah

17 Juni 2024   16:27 Diperbarui: 17 Juni 2024   16:27 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada momen Idul Adha 1445 Hijriah hari ini, saya berkesempatan melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Nurul Qolbi Mertilang, Bintaro Jaya. Khutbah disampaikan oleh DR. Ir. Agus S. Djamil, M.Sc, penulis buku "Al-Quran dan Lautan". Beliau adalah seorang geo-saintis yang sejak tahun 1998 bekerja di Brunei sebagai pakar perminyakan, dan saat ini menjadi dosen di Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Khutbah beliau yang berjudul "Universalitas, Totalitas dan Syi'ar Haji" menjadi inspirasi penulisan artikel ini.

Mari kita merenungkan kembali pesan-pesan agung yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam khutbah terakhirnya di Padang Arafah pada Haji Wada'. Khutbah ini, yang disampaikan pada tahun ke-10 Hijriah, berisi ajaran-ajaran penting yang tetap relevan dan menjadi panduan utama bagi umat Islam hingga hari ini.

Lima pilar utama dalam khutbah tersebut tidak hanya menawarkan solusi atas persoalan-persoalan besar dunia, tetapi juga memberikan pedoman untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Pilar Pertama: Larangan Saling Membunuh dan Merampas Harta

Rasulullah SAW menegaskan pentingnya menghormati kehidupan dan harta orang lain. Beliau bersabda: "Sesungguhnya darahmu dan hartamu adalah haram bagimu sekalian, sebagaimana haramnya harimu ini, bulanmu ini, dan negerimu ini."

Pembahasan Mendalam: Pesan ini menekankan bahwa nyawa dan kekayaan seseorang harus dilindungi dan dihormati. Haram hukumnya mengambil nyawa atau harta orang lain secara tidak halal. Pesan ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini, di mana pembunuhan dan perampasan harta sering terjadi.

Implementasi di Masa Kini:

  • Penegakan Hukum yang Adil: Sistem hukum yang kuat dan adil sangat penting untuk melindungi nyawa dan harta setiap individu.
  • Kampanye Anti-Kekerasan: Edukasi dan kampanye tentang pentingnya menghargai kehidupan dan harta orang lain perlu ditingkatkan.
  • Penguatan Etika Bisnis: Memastikan bahwa semua transaksi bisnis dilakukan dengan jujur dan adil, serta mencegah korupsi dan penipuan.

Pilar Kedua: Larangan Membalas Dendam

Rasulullah SAW menghapus praktik balas dendam yang umum pada masa jahiliyah. Beliau bersabda: "Setiap apa saja dari perkara-perkara jahiliyah telah berada di bawah telapak kakiku. Darah (balas dendam) pada masa jahiliyah dihapuskan. Darah pertama yang aku hapuskan dari darah kita adalah darah Rabih bin al-Haris bin bdul Muthalib."

Pembahasan Mendalam: Allah SWT menegaskan dalam QS Ali Imran 3:134 bahwa orang yang bertaqwa adalah mereka yang mampu mengendalikan amarah dan mudah memaafkan. Larangan balas dendam ini sangat penting untuk menghentikan siklus kekerasan dan pertikaian.

Implementasi di Masa Kini:

  • Resolusi Konflik: Menggunakan mediasi dan dialog untuk menyelesaikan konflik secara damai.
  • Edukasi tentang Memaafkan: Menyebarkan nilai-nilai tentang pentingnya memaafkan dan mengendalikan emosi.
  • Pengampunan dalam Hukum: Mendorong penggunaan restorative justice untuk memberikan kesempatan pada pelaku dan korban mencapai kesepakatan yang adil.

Pilar Ketiga: Penghapusan dan Larangan Riba

Rasulullah SAW menghapuskan praktik riba yang merugikan dan menindas. Beliau bersabda: "Adapun riba jahiliyah dihapuskan. Riba pertama yang aku hapuskan dari riba-riba adalah riba al-'Abbas bin Abdul Munthalib."

Pembahasan Mendalam: Riba menyebabkan ketidakadilan ekonomi dan ketidakstabilan sosial. Sistem ekonomi ribawi yang mengeksploitasi menyebabkan inflasi dan kerusakan lingkungan.

Implementasi di Masa Kini:

  • Sistem Keuangan Syariah: Mengembangkan sistem keuangan yang bebas riba, seperti perbankan syariah.
  • Edukasi Keuangan: Menyadarkan masyarakat tentang bahaya riba dan alternatif pembiayaan syariah.
  • Ekonomi Berkelanjutan: Mendorong model bisnis yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.

Pilar Keempat: Menghormati Perempuan

Rasulullah SAW menekankan pentingnya memperlakukan perempuan dengan baik. Beliau bersabda: "Bertaqwalah kepada Allah dalam urusan perempuan, karena kalian telah mengambilnya dengan amanah Allah."

Pembahasan Mendalam: Perempuan harus dihormati dan diperlakukan dengan adil. Diskriminasi terhadap perempuan masih menjadi masalah global hingga saat ini.

Implementasi di Masa Kini:

  • Kesetaraan Gender: Mendorong kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan.
  • Perlindungan Hukum: Menguatkan undang-undang yang melindungi perempuan dari kekerasan dan diskriminasi.
  • Pemberdayaan Perempuan: Program pemberdayaan perempuan melalui pelatihan keterampilan dan akses ke modal usaha.

Pilar Kelima: Perintah Berpegang Teguh Pada Al-Qur'an

Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an. Beliau bersabda: "Aku telah tinggalkan kepada kalian sesuatu yang kalian tidak akan tersesat apabila berpegang padanya, yaitu kitabullah."

Pembahasan Mendalam: Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang lengkap dan sempurna, mengandung petunjuk bagi semua aspek kehidupan.

Implementasi di Masa Kini:

  • Pendidikan Al-Qur'an: Memperkuat pendidikan Al-Qur'an di sekolah dan lembaga pendidikan.
  • Kajian dan Tafsir Al-Qur'an: Mengadakan kajian rutin tentang tafsir Al-Qur'an.
  • Teknologi dan Dakwah: Menggunakan teknologi untuk menyebarkan ajaran Al-Qur'an.

Dengan mengamalkan kelima pilar dari khutbah Haji Wada', kita dapat meningkatkan ketaqwaan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan penuh kasih sayang. Pesan-pesan universal ini tetap relevan sepanjang masa dan memberikan panduan jelas untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Semoga Allah SWT memberi kita kekuatan untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan demikian, kita berharap dapat meraih keselamatan di dunia dan di akhirat.

Pada hari yang penuh berkah ini, mari kita renungkan dan aplikasikan ajaran-ajaran Rasulullah SAW dalam khutbah Haji Wada' sebagai bentuk nyata dari ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Semoga momen Idul Adha ini membawa kita pada kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya keadilan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap sesama manusia serta alam semesta.

Wasana Kata

Khutbah Haji Wada' Rasulullah SAW adalah warisan abadi yang mengandung ajaran-ajaran fundamental bagi kehidupan umat Islam. Pesan-pesan ini menekankan pentingnya keadilan, persamaan, penghormatan terhadap perempuan, larangan riba, dan keharusan berpegang teguh pada Al-Qur'an. Dalam konteks peringatan Idul Adha 1445 Hijriah, marilah kita mengamalkan nilai-nilai luhur ini dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengimplementasikan ajaran-ajaran tersebut, kita tidak hanya meningkatkan kualitas ketaqwaan kita tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih damai, adil, dan sejahtera. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dalam menjalankan perintah-Nya dan meneladani Rasul-Nya, serta memberkahi kita dengan kehidupan yang penuh berkah dan rahmat.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. Aamiin.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun