Peran Perempuan dalam Transisi Energi Baru Terbarukan
Perempuan sering kali menjadi penggerak utama dalam rumah tangga dan komunitas. Mereka bertanggung jawab atas manajemen energi di rumah tangga, dari memasak hingga penerangan. Ketika krisis energi terjadi, beban psikologis ini semakin berat karena mayoritas kerja-kerja perawatan rumah tangga dilakukan oleh perempuan. Ketika bicara mengenai beban ini, banyak perempuan yang didiskreditkan karena dianggap terlalu banyak curhat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan energi.
Memberikan akses dan pendidikan kepada perempuan tentang teknologi EBT adalah kunci. Program pelatihan yang mengajarkan cara memasang dan merawat panel surya, penggunaan biogas, dan teknologi energi terbarukan lainnya dapat meningkatkan penggunaan energi bersih di rumah tangga dan komunitas. Pendidikan ini juga memberikan kesempatan kepada perempuan untuk menjadi pengusaha di sektor energi terbarukan.
Perspektif Feminis dalam Transisi Energi
Salah satu penyebab mengapa posisi perempuan tidak dipertimbangkan dalam upaya transisi energi adalah karena perempuan ditempatkan sebagai konsumen. Sementara untuk menguatkan peran di bidang energi terbarukan, perempuan perlu ditempatkan sebagai pengambil keputusan. Kebutuhan perempuan akan energi juga belum masuk dalam strategi tata kelola energi.
Proses transisi energi ini membawa peluang untuk mengembangkan cara hidup yang lebih berkeadilan sosial, setara, dan adil bagi kelompok rentan lainnya. Untuk mencapainya, pemerintah perlu menggandeng komunitas perempuan, kelompok adat, dan kelompok disabilitas sehingga pembangunan berorientasi pada prinsip inklusivitas.
Oxfam dan Keadilan Energi di Indonesia
Oxfam, sebuah konfederasi internasional yang bekerja di lebih dari 90 negara, telah bekerja di Indonesia sejak 1957 dengan fokus pada pemberdayaan perempuan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan kemiskinan. Oxfam berupaya membangun ketahanan terhadap bencana, mempromosikan keadilan gender, dan mendukung petani kecil, terutama perempuan, untuk meningkatkan ketahanan pangan mereka dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Oxfam memberdayakan perempuan dan anak perempuan agar mereka dapat berpartisipasi dalam semua aspek ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Ini termasuk memastikan akses perempuan ke sumber daya dan layanan yang diperlukan untuk mengambil peran kepemimpinan. Dalam aspek keadilan ekonomi, Oxfam mendukung petani kecil yang terpinggirkan, terutama perempuan, untuk meningkatkan ketahanan pangan mereka dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Oxfam juga memperkuat kapasitas masyarakat perkotaan di Indonesia untuk siap sedia merespon bencana alam dan mempromosikan pengarusutamaan gender di semua upaya tanggap darurat yang dilakukan pemerintah.
Dalam upaya mencapai keadilan energi di Indonesia, Oxfam juga mendorong konsep transisi energi adil. Ini berarti memastikan bahwa transisi dari energi fosil ke energi terbarukan tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga memberikan manfaat yang merata bagi seluruh masyarakat, termasuk perempuan dan kelompok rentan lainnya. Transisi energi adil menekankan pentingnya inklusivitas dan partisipasi aktif dari berbagai kelompok masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek energi terbarukan.