Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Wukuf Bagi yang Tidak Sedang Menunaikan Rukun Haji di Arafah

14 Juni 2024   21:15 Diperbarui: 14 Juni 2024   21:15 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Shalat Jumat adalah wukuf mingguan bagi kaum lelaki beriman, di mana mereka meninggalkan aktivitas duniawi untuk berkumpul dan mengingat Allah. Demikian pula, puasa di bulan Ramadhan adalah wukuf tahunan bagi tubuh, di mana kita berhenti dari menikmati makanan, minuman, dan hubungan suami-istri pada waktu tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Wasana Kata

Wukuf di Arafah mengajarkan kita banyak hal tentang pentingnya perenungan, introspeksi, dan kesadaran diri dalam beribadah. Bagi yang tidak berhaji, kita tetap dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini dengan menciptakan momen-momen perenungan dalam kehidupan sehari-hari melalui shalat, puasa, dan ibadah lainnya.

Lebih dari sekadar ritual, wukuf di Arafah adalah sebuah panggilan untuk berhenti sejenak, merenung, dan melihat ke dalam diri. Ini adalah kesempatan untuk menilai kehidupan kita, memeriksa hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia, serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan.

Wukuf mengajarkan kita bahwa di balik segala aktivitas duniawi, ada kebutuhan mendalam untuk koneksi spiritual dan penyerahan diri yang tulus kepada Allah SWT.

Shalat lima waktu, shalat Jumat, dan puasa di bulan Ramadhan adalah "wukuf" harian, mingguan, dan tahunan yang ditetapkan oleh Allah agar kita selalu mengingat-Nya dan mendapatkan kembali kesadaran spiritual kita. Ini adalah momen-momen yang disediakan untuk kita agar tidak terlena oleh dunia dan selalu ingat akan tujuan penciptaan kita.

Bagi kita yang tidak berhaji, kita diajak untuk merasakan kehadiran Allah yang dekat, lebih dekat dari urat leher kita, dan menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk bertaubat, berdoa, dan memperbaiki diri.

Sebagaimana Ibn Rajab mengingatkan, jika kita tidak bisa berdiam di Arafah, kita bisa berdiam di hadapan Allah dengan mematuhi hukum-Nya, jika kita tidak bisa bermalam di Muzdalifah, kita bisa bermalam dengan ketaatan kepada Allah, dan jika kita tidak bisa menyembelih hewan di Mina, kita bisa menyembelih hawa nafsu kita.

Dengan mengambil hikmah dari wukuf di Arafah, kita bisa memaknai setiap momen hidup kita sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan mempersiapkan diri untuk hari akhir.

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari wukuf di Arafah dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Akhirnya, semoga perenungan tentang makna wukuf ini membawa kita pada kesadaran akan pentingnya kebersamaan, persaudaraan, dan kasih sayang antar sesama. Kita belajar untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, saling membantu dalam kesulitan, dan bersama-sama mencari ridha Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun