Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tantangan Anak Muda dan Peluang Green Jobs untuk Masa Depan Hijau: Belajar dari Finlandia

9 Juni 2024   21:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:41 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, akses ke modal investasi yang baik memungkinkan perusahaan-perusahaan di sektor keberlanjutan untuk berkembang dan menciptakan lapangan kerja. Dengan pembiayaan yang memadai, teknologi hijau dan infrastruktur bisa berkembang pesat.

Finlandia juga banyak berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan di bidang energi terbarukan dan teknologi hijau lainnya. Ini membuka jalan bagi peluang karir baru yang menarik.

Menurut McKinsey, ada sebelas industri ramah lingkungan dengan potensi tinggi. Finlandia fokus pada sektor-sektor seperti pengelolaan karbon, hidrogen, dan transportasi ramah lingkungan. Dengan fokus pada industri-industri ini, mereka berhasil menciptakan banyak lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi secara keseluruhan.

Langkah Berani Menuju Masa Depan Hijau

Untuk mengalahkan pesaing seperti Italia, Jerman, dan Prancis, Finlandia dan negara-negara Nordik harus berani mengambil langkah-langkah strategis. Mereka perlu mengembangkan empat hingga lima klaster industri yang terkemuka di dunia dalam sektor-sektor berpotensi tinggi seperti pengelolaan karbon dan hidrogen.

Selain itu, setiap negara Nordik perlu mengembangkan 25-35 perusahaan rintisan ramah lingkungan menjadi unicorn global. Ini bisa dilakukan dengan memberikan pendanaan dan dukungan regulasi yang memadai.

Mendorong perusahaan-perusahaan yang sudah ada untuk mengadopsi teknologi dan praktik berkelanjutan juga penting. Perusahaan seperti Neste, yang menciptakan bisnis bahan bakar terbarukan, bisa dijadikan contoh.

Kunci Sukses Mencapai "Lembah Keberlanjutan"

Untuk menciptakan "Lembah Keberlanjutan" di wilayah Nordik, ada dua hal utama yang perlu diperhatikan. Pertama, perusahaan-perusahaan besar harus berani berinvestasi lebih banyak dalam inisiatif pertumbuhan ramah lingkungan. Mereka juga harus bekerja sama dengan startup untuk mengembangkan solusi inovatif.

Kedua, perusahaan rintisan harus membangun bisnis mereka dengan skala global sejak awal. Mereka perlu mencari peluang di pasar internasional dan mendapatkan dukungan dari investor internasional untuk mempercepat pertumbuhan dan adopsi teknologi mereka.

Penutup: Masa Depan Hijau Ada di Tangan Kita

Negara-negara Nordik, terutama Finlandia, telah membuktikan bahwa transisi ramah lingkungan bukan hanya mimpi, tetapi bisa menjadi kenyataan yang mendatangkan manfaat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun