Ketika kita melihat ke masa depan, apakah kita mampu membayangkan dunia yang lebih baik bagi cucu-cucu kita? Tantangan ekonomi yang dihadapi generasi saat ini menimbulkan pertanyaan yang mendalam tentang bagaimana kita dapat membangun sebuah masa depan yang lebih cerah.
Namun demikian, dalam gelombang ketidakpastian dan kemarahan yang melanda masyarakat dan politik, ada satu sumber inspirasi yang dapat kita peroleh dari masa lalu: pemikiran John Maynard Keynes tentang "Kemungkinan Ekonomi untuk Cucu Kita".
Dalam esainya pada tahun 1930, Keynes meramalkan bahwa standar hidup akan meningkat delapan kali lipat dalam waktu seratus tahun. Pandangan optimisnya terbukti relevan bahkan dalam masa-masa sulit seperti Depresi Besar. Seabad berlalu, dan kita menyaksikan bahwa prediksinya tidak meleset jauh: pendapatan per kapita global meningkat delapan kali lipat, sementara populasi dunia juga mengalami peningkatan. Namun, untuk mewujudkan janji kemajuan ini bagi generasi mendatang, kita harus mengambil langkah-langkah tegas.
Salah satu kunci kemajuan ekonomi yang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir adalah integrasi ekonomi yang semakin dalam.
Di Bulgaria, misalnya, pendapatan per kapita meningkat empat kali lipat sejak jatuhnya Tirai Besi, sebagian besar disebabkan oleh manfaat integrasi dengan Uni Eropa dan perdagangan global. Kristalina Georgieva, Managing Director dari Dana Moneter Internasional (IMF), menyoroti bahwa integrasi dengan Uni Eropa dan perdagangan global telah membawa kemajuan yang signifikan bagi negara tersebut.
Namun, kesenjangan ekonomi yang meningkat menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi, seperti yang dialami oleh banyak negara lainnya.Â
Di Indonesia, langkah-langkah reformasi ekonomi telah membawa kemajuan yang signifikan dalam dua dekade terakhir. Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan signifikan, serta berhasil menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Integrasi dengan pasar global dan peningkatan investasi dalam infrastruktur juga telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi oleh Indonesia juga tidak sedikit, termasuk ketimpangan ekonomi yang tinggi dan dislokasi teknologi.
Ketika kita memandang masa depan, langkah-langkah konkret harus diambil untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dan memperkuat kerja sama internasional. Kita perlu memastikan bahwa kita memenuhi janji kemajuan yang mencakup generasi ke generasi, dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi cucu-cucu kita.
Dengan mengambil pelajaran dari masa lalu dan bertindak secara tegas untuk mengatasi tantangan-tantangan saat ini, kita dapat membangun sebuah masa depan yang lebih cerah. Mari bersama-sama membayangkan dan merencanakan kemungkinan ekonomi untuk cucu kita, sehingga mereka dapat mewarisi dunia yang lebih makmur dan berkelanjutan.
Kekuatan untuk Mengubah Arah
Skenario-skenario yang disajikan IMF, dalam Laporan Juni 2024, menggambarkan dua jalur yang berbeda untuk masa depan ekonomi global, dan perbedaan yang besar antara keduanya menyoroti pentingnya keputusan yang kita ambil hari ini.Â