Akan tetapi, ketika para pesaing mulai dengan cepat mengambil alih pangsa pasar, para pemimpin perusahaan menyadari bahwa mereka perlu memikirkan kembali cara mereka beroperasi.
Perusahaan ini memulai transformasi dengan empat alur kerja utama, dimulai dengan optimalisasi biaya. Langkah pertama yang mereka ambil adalah melakukan audit menyeluruh terhadap semua biaya operasional untuk menemukan dan menghilangkan pemborosan.
Mereka juga menegosiasi ulang kontrak pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih baik dan mengadopsi teknologi automasi di pabrik-pabrik mereka. Hasilnya, efisiensi produksi meningkat dan biaya tenaga kerja berkurang.
Selanjutnya, perusahaan mengarahkan fokus pada pertumbuhan. Mereka meluncurkan produk baru dan memasuki segmen pasar yang belum terjamah. Akuisisi perusahaan manufaktur memungkinkan mereka memperluas jejak produksi dan meningkatkan kapasitas. Selain itu, mereka membangun tim R&D yang kuat untuk mengembangkan produk-produk inovatif yang sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen.
Efektivitas organisasi juga menjadi prioritas dalam transformasi ini. Perusahaan memberikan pelatihan dan alat yang diperlukan kepada eksekutif dan manajer lini untuk mengadopsi pola pikir pemilik. Mereka menciptakan budaya yang gesit (agile culture) dan kolaboratif, di mana ide-ide baru dapat berkembang. Struktur organisasi pun disusun ulang untuk mendukung inisiatif transformasi dan memastikan tim yang tepat berada di tempat yang tepat.
Pemberdayaan digital menjadi pilar keempat dalam transformasi ini. Perusahaan mengimplementasikan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) yang canggih untuk memfasilitasi pelaksanaan semua alur kerja kinerja lainnya.
Mereka juga mengumpulkan dan menganalisis data konsumen untuk memprediksi perubahan permintaan dan mengoptimalkan rantai pasokan. Teknologi digital diadopsi dalam operasi sehari-hari untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap pasar.
Hasil dari transformasi ini sangat signifikan. Perusahaan berhasil menggandakan EBITDA mereka, sekaligus memantapkan kembali posisinya sebagai pemimpin industri. Optimalisasi biaya dan penghapusan pemborosan meningkatkan margin operasi, memungkinkan alokasi dana yang lebih besar ke inisiatif pertumbuhan strategis.
Peluncuran produk baru dan ekspansi ke segmen pasar baru meningkatkan pendapatan secara signifikan, sementara akuisisi perusahaan manufaktur memperluas kapasitas produksi dan mengurangi biaya operasional.
Transformasi budaya organisasi menciptakan lingkungan yang lebih gesit dan kolaboratif. Pelatihan dan pemberdayaan manajer dan eksekutif untuk mengadopsi pola pikir pemilik meningkatkan keterlibatan dan kinerja individu.
Investasi dalam teknologi digital dan penggunaan data untuk mengoptimalkan rantai pasokan dan merespons perubahan permintaan konsumen dengan cepat memberikan perusahaan keunggulan kompetitif yang signifikan.