Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Spiritual di Raudha Taman Surga di Masjid Nabawi

2 Juni 2024   08:18 Diperbarui: 2 Juni 2024   08:18 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat pertama kali menunaikan ibadah haji 30 tahun lalu pada musim haji 1415 Hijriah, saya berkesempatan berdoa dan sholat di depan Raudhah serta ziarah ke makam Rasulullah SAW beserta dua sahabatnya, Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Al-Khaththab.

Pengalaman ini begitu menggetarkan hati, mengingat Raudhah adalah tempat yang begitu istimewa, di mana Nabi Muhammad SAW sering duduk, membacakan wahyu, dan mengajarkan ajaran Islam kepada para sahabatnya.

Nabi pernah bersabda, "Antara kamarku dan mimbarku terletak satu bagian dari taman surga," dan sejak itu, tempat ini dikenal sebagai Raudhatul Janah atau Taman Surga.

Di masa lalu, kami harus berebutan untuk mendapatkan tempat agar bisa masuk ke dalam area yang tak seberapa luas ini, sekitar 144 meter persegi. Lantai Raudhah ditandai dengan ambal putih dengan ornamen khas yang berbeda dari bagian lain di Masjid Nabawi, serta lima pilar besar berwarna putih dengan kaligrafi indah.

Setiap jamaah yang berhasil masuk ke Raudhah merasakan kehadiran spiritual yang luar biasa, berharap doa dan sholat mereka diterima, dan semoga nanti mereka dimasukkan sebagai ahli surga.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dua tahun kemudian, pada tahun 1417 Hijriah, saya kembali ke Tanah Suci bersama istri saya. Kami mengulang pengalaman berharga itu, kali ini dengan kebahagiaan berbagi momen sakral tersebut dengan pasangan hidup.

Selama bertahun-tahun, kami kembali beberapa kali bersama keluarga, menghadapi tantangan yang sama untuk bisa beribadah di tempat yang penuh berkah ini.

Namun, sejak awal 2024, semuanya berubah. Pemerintah Arab Saudi memperkenalkan aturan baru untuk mengatur kunjungan ke Raudhah. Sistem reservasi melalui aplikasi resmi kini diberlakukan, mengharuskan jamaah untuk memilih slot waktu kunjungan.

Setiap jamaah mendapatkan waktu terbatas untuk beribadah di Raudhah, memastikan semua orang mendapatkan kesempatan yang adil tanpa harus berdesak-desakan.

Koleksi Merza Gamal, sumber: Nusuk Hajj
Koleksi Merza Gamal, sumber: Nusuk Hajj

Pengaturan kuota harian dan prosedur keamanan yang lebih ketat telah membuat kunjungan ke Raudhah menjadi lebih tertib dan nyaman. Pemerintah juga menyediakan waktu khusus bagi jamaah wanita, memastikan mereka bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk. Pemandu ibadah yang disediakan membantu jamaah selama berada di Raudhah, memberikan arahan dan menjaga ketertiban.

Bagi para jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji dan singgah untuk Arbain di Madinah, kunjungan ke Raudhah adalah momen yang tak boleh dilewatkan. Dua pekan menjelang puncak haji dengan wukuf di Arafah, berdoa dan sholat di Raudhah memberikan ketenangan batin dan menambah kekuatan spiritual.

Dalam keheningan dan khidmatnya suasana Raudhah, setiap doa yang dipanjatkan terasa lebih dekat dengan langit, memohon ampunan dan berkah dari Allah SWT.

Bersama anak bujang menunggu giliran Masuk Raudhah, Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Bersama anak bujang menunggu giliran Masuk Raudhah, Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Di masa lalu, setiap kunjungan ke Raudhah adalah perjuangan, mencerminkan betapa besar hasrat dan cinta jamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di tempat yang penuh berkah ini. Dengan adanya sistem baru, kita dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan yang tidak mengurangi kekhusyukan. Setiap langkah di Raudhah, setiap sujud, dan setiap doa menjadi penghubung antara dunia dan surga.

Menjelang wukuf di Arafah, momen paling sakral dalam ibadah haji, setiap kunjungan ke Raudhah menjadi persiapan spiritual yang mendalam. Di Arafah, kita akan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT, dan di Raudhah, kita telah memulai perjalanan itu dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati.

Semoga setiap doa yang dipanjatkan di Raudhah menjadi penguat iman dan penyempurna haji kita, membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan membuka pintu-pintu surga.

Perjalanan spiritual ini mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran dan ketulusan dalam beribadah. Di Raudhah, di mana jejak-jejak Nabi Muhammad SAW terasa begitu dekat, setiap sujud dan doa menjadi penghubung antara dunia dan surga.

Semoga setiap langkah kita dalam perjalanan haji ini diberkahi dan diterima oleh Allah SWT, dan kita semua mendapatkan kesempatan untuk merasakan keindahan dan ketenangan di Taman Surga, Raudhah.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Semoga kisah pengalaman saya di Raudha dapat menginspirasi dan memberi manfaat bagi para jamaah yang sedang menjalankan ibadah haji di tahun ini.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun