Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Starlink dan Inklusivitas Digital menjadi Tantangan Baru bagi Perusahaan Telekomunikasi Indonesia

21 Mei 2024   11:31 Diperbarui: 24 Mei 2024   07:06 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Indonesia dengan pulau-pulau yang mencapai sekitar 17.500 buah menghadapi tantangan besar dalam menciptakan konektivitas dan inklusivitas digital bagi seluruh masyarakatnya. Tantangan ini meliputi biaya tinggi untuk membangun jaringan untuk menjembatani keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil, kesenjangan akses teknologi dan internet antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang menyebabkan rendahnya literasi digital di berbagai wilayah negeri.

Namun, kemunculan Starlink, proyek internet satelit berkecepatan tinggi yang diprakarsai oleh Elon Musk, memperkenalkan dinamika baru yang dapat merubah lanskap telekomunikasi Indonesia secara signifikan.

Mengatasi Tantangan Konektivitas Digital di Indonesia

Sebagaimana telah disampaikan dalam artikel saya sebelumnya "Peran Dua Perusahaan Telekomunikasi Menghadirkan Inklusivitas di 17.500 Pulau dalam Meningkatkan Konektivitas Digital di Indonesia",  Indonesia dengan kompleksitas pulau-pulau mencapai sekitar 17.500 buah dihadapkan pada tantangan besar dalam menciptakan konektivitas digital yang merata di seluruh negeri.

Dalam menghadapi tantangan ini, Ririek Adriansyah, Presiden Direktur PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), menyoroti masalah geografis yang memengaruhi upaya pembangunan konektivitas digital. Konektivitas digital memiliki potensi besar untuk mendukung sektor-sektor krusial seperti pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil. Hal ini memungkinkan akses yang lebih mudah dan berkualitas ke layanan pendidikan dan kesehatan tanpa terkendala oleh batasan geografis.

Sementara itu, Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), juga menyoroti pentingnya pertumbuhan ekonomi digital di luar wilayah metropolitan. Dengan teknologi digital, Kota-kota Tier-2 dan Tier-3 siap untuk berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah-langkah Menuju Solusi

Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison telah memulai langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini. Telkom, misalnya, memfokuskan upayanya pada pembangunan infrastruktur yang komprehensif. Selain itu, Telkom bekerjasama dengan pemerintah untuk menyediakan akses listrik di daerah terpencil, yang merupakan syarat penting untuk konektivitas digital.

Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison fokus pada kerjasama publik-swasta. Indosat juga mengembangkan aplikasi dan layanan yang relevan dengan kebutuhan lokal, seperti layanan e-health dan platform e-commerce yang dapat membantu UMKM lokal berkembang.

Perlu diperhatikan bahw fokus pada UMKM sangat penting karena mereka merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Digitalisasi UMKM dapat meningkatkan produktivitas dan akses mereka ke pasar global, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan di kota-kota Tier-2 dan Tier-3.

Konektivitas digital bisa mendukung sektor pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil, memungkinkan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas tanpa hambatan geografis.

Dampak Starlink terhadap Industri Telekomunikasi Indonesia

Namun, di tengah upaya keras kedua perusahaan ini, kemunculan Starlink dengan ambisi besarnya memperkenalkan tantangan baru. Elon Musk, melalui perusahaan satelitnya, telah meluncurkan ribuan satelit yang mengorbit rendah di sekitar 500 km di atas bumi. Tujuannya adalah menyediakan layanan internet cepat dan murah di seluruh dunia, termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur tradisional.

Starlink menawarkan kecepatan hingga 300 Mbps dengan harga yang kompetitif, sekitar Rp750.000 per bulan, yang jauh lebih cepat dan lebih murah dibandingkan banyak layanan yang ada di Indonesia saat ini.

Kemudahan akses yang ditawarkan oleh Starlink---dengan instalasi yang sederhana dan tanpa memerlukan infrastruktur kabel atau BTS yang rumit---menjadi ancaman besar bagi perusahaan telekomunikasi tradisional. Orang-orang bisa mendapatkan layanan internet cepat hanya dengan memesan perangkat secara online, menempatkannya di area terbuka, dan menghubungkannya ke listrik.

Masa Depan Inklusivitas Digital di Indonesia

Kedua pemimpin perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia saat ini optimis bahwa investasi dalam infrastruktur dan pendidikan digital akan membawa peningkatan signifikan dalam kualitas hidup masyarakat di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi akan terdorong oleh peningkatan produktivitas dan peluang baru yang muncul dari konektivitas digital.

Demikian pula, dengan peningkatan literasi digital dan akses yang lebih luas, masyarakat akan lebih siap menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada. Kedua Perusahaan telekomunikasi besar Indonesia telah berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih inklusif dan maju.

Kesimpulan

Tantangan dalam menciptakan inklusivitas di Indonesia sangat besar, terutama mengingat kondisi geografisnya yang sangat luas dan tersebar dengan sekitar 17.500 pulau dari Sabang sampai Merauke.

Namun demikian, dengan berbagai inisiatif yang sedang berjalan, kondisi telekomunikasi di Indonesia saat ini berada pada titik perubahan yang menjanjikan. Meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah yang diambil oleh Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison memberikan harapan bahwa masa depan digital Indonesia akan lebih inklusif, terhubung, dan berkembang.

Komitmen mereka menjadi bukti nyata bahwa melalui kerjasama dan inovasi, Indonesia dapat mengatasi hambatan geografisnya dan memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya, meskipun menghadapi persaingan ketat dari pemain global seperti Starlink.

Dengan strategi yang tepat, seperti pembangunan infrastruktur yang komprehensif, peningkatan literasi digital, dan inovasi layanan, mereka harus terus beradaptasi untuk memastikan inklusivitas digital di Indonesia tetap terjaga.

Upaya mereka membuka peluang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial yang lebih merata di seluruh negeri, memastikan bahwa manfaat digitalisasi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun daerah terpencil.

Dengan berbagai inisiatif yang sedang berjalan, kondisi telekomunikasi di Indonesia saat ini berada pada titik perubahan yang menjanjikan. Meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah yang diambil oleh Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison memberikan harapan bahwa masa depan digital Indonesia akan lebih inklusif, terhubung, dan berkembang.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun