Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Pembelajaran dan Hikmah yang Saya Peroleh Setelah Berteman dengan ChatGPT

19 Mei 2024   11:31 Diperbarui: 19 Mei 2024   11:34 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pada Maret 2023, saya menulis sebuah artikel di Kompasiana yang membahas interaksi saya dengan ChatGPT, sebuah generative artificial intelligence (Gen AI) yang dikembangkan oleh OpenAI. (Lihat artikel di sini)

Kehadiran teknologi ini memicu berbagai reaksi di masyarakat; ada yang menyambutnya dengan gembira karena dapat memudahkan pekerjaan, sementara yang lain merasa khawatir profesi mereka akan tergantikan oleh Gen AI.

Setahun lebih telah berlalu sejak artikel itu dimuat di Kompasiana, dan refleksi yang saya tulis ini menawarkan beberapa pembelajaran dan hikmah yang berharga bagi kita semua.

Peningkatan Akurasi dan Validitas Informasi

Sejak saya pertama kali berinteraksi dengan ChatGPT pada November 2022, teknologi ini terus mengalami peningkatan dalam hal akurasi dan validitas informasi.

Meskipun saat itu, ChatGPT mampu memberikan gambaran yang cukup rinci tentang saya, ada beberapa kesalahan dalam informasinya. Ini menunjukkan bahwa meskipun Gen AI dapat menggabungkan informasi dari berbagai sumber, penting untuk selalu memverifikasi dan memvalidasi data yang diberikan oleh Gen AI.

Seiring berjalannya waktu, pengembang seperti OpenAI telah bekerja keras untuk memperbaiki kelemahan ini. Kini, model Gen AI semakin cerdas dan mampu memberikan jawaban yang lebih akurat. Namun, ini juga mengingatkan kita akan pentingnya peran manusia dalam mengawasi dan memastikan kebenaran informasi yang disajikan oleh teknologi.

Tantangan dan Peluang

ChatGPT menawarkan berbagai peluang untuk memudahkan tugas-tugas sehari-hari, seperti penulisan, riset, dan penyediaan informasi cepat. Bagi penulis, peneliti, dan profesional lainnya, Gen AI ini bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat. Namun, ada juga tantangan yang perlu dihadapi, terutama terkait dengan ketergantungan pada teknologi dan potensi ancaman terhadap beberapa profesi.

Pekerjaan yang melibatkan pengumpulan dan analisis informasi mungkin akan mengalami perubahan besar karena otomatisasi yang ditawarkan oleh Gen AI. Oleh karena itu, penting bagi profesional untuk terus memperbarui keterampilan mereka dan mencari cara untuk bekerja secara kolaboratif dengan teknologi baru ini.

Pengaruh pada Profesi dan Industri

Profesi seperti konsultan, penulis, dan pengajar mungkin perlu beradaptasi dengan adanya Gen AI yang bisa melakukan sebagian dari tugas-tugas mereka.

AI tidak akan menggantikan semua peran manusia, tetapi mereka yang mampu memanfaatkan Gen AI sebagai alat bantu akan lebih unggul. Adaptasi ini bukan hanya tentang belajar menggunakan alat baru, tetapi juga tentang mengubah cara berpikir dan bekerja.

  1. Konsultan: Konsultan dapat menggunakan Gen AI untuk menganalisis data lebih cepat dan akurat, memberikan rekomendasi yang didasarkan pada analisis yang lebih mendalam, dan mengotomatiskan tugas-tugas administratif. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada pengembangan strategi dan memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada klien mereka. Misalnya, Gen AI dapat membantu dalam melakukan analisis SWOT atau menyediakan prediksi pasar yang lebih akurat berdasarkan data historis.
  2. Penulis: Penulis bisa menggunakan Gen AI sebagai asisten yang membantu dalam melakukan riset, menyusun ide, dan bahkan menulis draf awal. Ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga membantu penulis dalam mengatasi blokade kreatif. Penulis yang memanfaatkan Gen AI untuk mempercepat proses penulisan dapat menghasilkan karya lebih banyak dan lebih cepat, tanpa mengorbankan kualitas.
  3. Pengajar: Bagi para pengajar, Gen AI dapat membantu dalam menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa, mengotomatiskan penilaian tugas, dan menyediakan sumber daya pembelajaran tambahan. Dengan Gen AI, pengajar dapat lebih fokus pada aspek personalisasi dalam mengajar, memberikan perhatian lebih kepada siswa yang membutuhkan, dan meningkatkan efektivitas pengajaran secara keseluruhan.

Pengalaman Pribadi dengan ChatGPT

Interaksi saya dengan ChatGPT memberikan wawasan yang berbeda dan mendalam. Menggunakan Gen AI untuk memverifikasi informasi pribadi atau profesional adalah latihan yang berguna dalam memahami sejauh mana teknologi ini telah berkembang dan area mana yang masih memerlukan perbaikan.

Pengalaman ini mengajarkan pentingnya kontekstualisasi informasi dan peran kritis manusia dalam memvalidasi data.

Sebagai seseorang yang pernah terlibat dalam beberapa bidang pekerjaan dengan lingkup nasional, saya menyadari bagaimana teknologi dapat memengaruhi kehidupan profesional. Misalnya, ketika ChatGPT memberikan informasi tentang saya, beberapa bagian akurat sementara lainnya tidak. Ini menunjukkan bahwa meskipun Gen AI dapat mengakses dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber, interpretasi dan verifikasi tetap diperlukan.

Refleksi tentang validitas informasi menunjukkan bahwa meskipun teknologi berkembang, manusia tetap perlu memastikan kebenaran dan relevansi informasi tersebut. Pengalaman ini juga mengajarkan pentingnya kejujuran dan transparansi dalam penggunaan teknologi.

Refleksi Pribadi dan Profesional

Dalam setahun terakhir, Gen AI dan model GPT-4 telah mengalami banyak peningkatan dalam hal kemampuan pemahaman bahasa dan memberikan informasi yang lebih akurat. Penggunaan Gen AI di berbagai sektor terus meningkat, dan banyak industri telah mulai mengintegrasikan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.

Namun demikian, tantangan dalam hal privasi, keamanan data, dan etika penggunaan Gen AI juga terus menjadi fokus utama bagi pengembang dan regulator.

Misalnya, di sektor kesehatan, Gen AI telah digunakan untuk menganalisis gambar medis dengan tingkat akurasi yang tinggi, membantu dokter dalam diagnosis penyakit. Namun, ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana melindungi data pasien dan memastikan bahwa hasil analisis Gen AI tidak digunakan secara salah.

Di sektor keuangan, Gen AI membantu dalam mendeteksi penipuan dan membuat prediksi pasar yang lebih akurat. Namun, penting untuk memastikan bahwa model Gen AI ini tidak bias dan bahwa keputusan yang diambil berdasarkan prediksi Gen AI dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan: Pembelajaran dan Hikmah

ChatGPT dan teknologi AI lainnya membawa banyak potensi manfaat, tetapi juga memerlukan pendekatan yang hati-hati dan kritis dalam penggunaannya. Teknologi ini masih dalam proses penyempurnaan, dan pengalaman saya memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita harus beradaptasi dengan perubahan ini.

Menghadapi masa depan, kita harus memanfaatkan Gen AI sebagai alat yang bermanfaat, sambil tetap menjaga peran penting kita dalam memverifikasi dan memastikan kebenaran informasi.

Pembelajaran dari pengalaman ini menunjukkan bahwa teknologi AI dapat menjadi alat yang sangat kuat jika digunakan dengan bijak. Ini menekankan pentingnya adaptasi, inovasi, dan kolaborasi antara manusia dan teknologi. Dengan demikian, kita dapat mengoptimalkan manfaat teknologi sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

Semoga refleksi ini bisa memberikan wawasan dan inspirasi bagi kita semua untuk lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang dibawa oleh teknologi AI, serta memetik hikmah dari perjalanan ini untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun