Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meningkatkan Agility Bisnis Indonesia pada Era Globalisasi

15 Mei 2024   21:11 Diperbarui: 15 Mei 2024   21:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perubahan yang cepat, kemampuan adaptasi dan kelincahan menjadi kunci kesuksesan bagi bisnis, termasuk di Indonesia. Perubahan pasar yang cepat, kemajuan teknologi, dan persaingan global telah menjadikan kelincahan sebagai faktor penting dalam kesuksesan bisnis.

Organisasi yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan, mengambil keputusan dengan cepat, dan menyesuaikan strategi mereka secara fleksibel memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.

Tantangan dalam Meningkatkan Agility Bisnis di Indonesia

Gallup menemukan bahwa hanya 18% karyawan AS yang mengatakan perusahaan mereka gesit (agile). Kondisi serupa mungkin juga terjadi di Indonesia, di mana terdapat tantangan dalam memperbaiki hubungan antara manajemen dan karyawan, mengatasi birokrasi yang berlebihan, dan merespons perubahan pasar yang cepat.

Namun demikian, ada juga kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong kelincahan (agility), seperti inisiatif untuk meningkatkan iklim bisnis dan memperbarui regulasi yang menghambat pertumbuhan bisnis.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, langkah-langkah konkret dapat diambil. Mari kita perdalam pembahasan mengenai tantangan dan kebijakan yang berdampak pada agility di Indonesia.

  1. Tantangan dalam Hubungan Manajemen dan Karyawan: Hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan kreatif. Namun, di Indonesia, masih terdapat tantangan dalam memperbaiki hubungan ini. Beberapa masalah yang mungkin muncul termasuk ketidakseimbangan kekuasaan, kurangnya komunikasi, dan kurangnya kesempatan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan organisasi. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu membangun budaya kerja yang terbuka, inklusif, dan berbasis pada saling percaya antara manajemen dan karyawan.
  2. Birokrasi yang Berlebihan: Birokrasi yang rumit dan berlebihan dapat menjadi hambatan serius bagi kelincahan dalam bisnis di Indonesia. Proses birokratis yang panjang dan kompleks dapat memperlambat pengambilan keputusan, menghambat inovasi, dan membuat perusahaan kurang responsif terhadap perubahan pasar. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menyederhanakan proses birokrasi, mengurangi regulasi yang tidak perlu, dan meningkatkan efisiensi administrasi.
  3. Respon Terhadap Perubahan Pasar yang Cepat: Pasar Indonesia sangat dinamis dan berubah dengan cepat, terutama dalam era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Perubahan teknologi, tren konsumen, dan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi bisnis dengan cepat, dan perusahaan perlu mampu merespons perubahan ini dengan cepat dan tepat. Namun, banyak perusahaan di Indonesia masih menghadapi kesulitan dalam mengadaptasi strategi bisnis mereka untuk mengikuti perubahan pasar yang cepat. Ini menunjukkan perlunya meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan dalam operasi bisnis.
  4. Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Agility: Meskipun ada tantangan dalam mencapai kelincahan (agility), pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih dinamis dan responsif. Inisiatif seperti deregulasi, penyederhanaan proses bisnis, dan insentif untuk inovasi dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi kelincahan bisnis. Selain itu, kebijakan untuk meningkatkan akses ke sumber daya, pelatihan, dan pendanaan juga dapat mendukung upaya perusahaan untuk menjadi lebih responsif terhadap perubahan.

Dengan memperdalam pemahaman tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia, baik sektor publik maupun swasta dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kelincahan dan inovatif. Hal tersebut akan membantu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global dan memperkuat pertumbuhan ekonomi negara.

Inisiatif Pemerintah dalam Mendorong Agility Bisnis

Pemerintah Indonesia harus mampu mengambil berbagai kebijakan untuk mendorong agility bisnis, seperti inisiatif untuk meningkatkan iklim bisnis dan memperbarui regulasi yang menghambat pertumbuhan bisnis.

Dalam menghadapi tantangan dan kebijakan yang berdampak pada kelincahan di Indonesia, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Reformasi Birokrasi: Pemerintah perlu melakukan reformasi birokrasi untuk menyederhanakan proses bisnis dan mengurangi beban administratif bagi perusahaan. Langkah-langkah konkret dapat mencakup pemangkasan regulasi yang berlebihan, percepatan proses perizinan, dan penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi administrasi.
  2. Peningkatan Komunikasi dan Keterlibatan Karyawan: Perusahaan perlu memperbaiki komunikasi internal dan mendorong keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan kepemimpinan, pengembangan budaya kerja yang terbuka, dan penciptaan mekanisme partisipasi karyawan dalam perencanaan strategis dan evaluasi kinerja.
  3. Pengembangan Keterampilan dan Inovasi: Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan karyawan dalam keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan pasar yang cepat. Selain itu, perusahaan perlu mendorong budaya inovasi dengan memberikan insentif bagi karyawan untuk menciptakan dan mengimplementasikan ide-ide baru.
  4. Pemberdayaan UMKM: UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, dan pemberdayaan mereka dapat meningkatkan kelincahan ekonomi secara keseluruhan. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk akses ke pasar, pendanaan, pelatihan, dan infrastruktur bagi UMKM agar dapat bersaing secara lebih efektif.
  5. Kolaborasi antara Sektor Publik dan Swasta: Penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi kelincahan. Ini dapat dilakukan melalui dialog berkelanjutan, konsultasi publik, dan kemitraan untuk merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia dapat meningkatkan agility bisnisnya dan menghadapi tantangan serta peluang di era ekonomi global yang dinamis. Dengan demikian, negara ini dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif serta meningkatkan daya saingnya di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun