Industri manufaktur di seluruh dunia sedang mengalami perubahan dramatis, dan Generasi Z berperan penting dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang berkelanjutan.
Dengan populasi yang menua dan kurangnya minat dalam pekerjaan terampil, industri manufaktur dihadapkan pada masalah serius dalam merekrut dan mempertahankan talent muda.
Namun demikian, dengan pendekatan yang inovatif dan inklusif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang menarik bagi Generasi Z, membantu mereka berkembang, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi pertumbuhan industri.
Mengubah Persepsi dan Membangun Lingkungan Kerja yang Mendukung
Penurunan minat Generasi Z dalam pekerjaan terampil, meskipun menawarkan keuntungan yang menarik seperti keamanan kerja dan gaji yang tinggi, dapat dipahami dari beberapa sudut pandang.
Stigma terkait pendidikan, persepsi terhadap profesi, kurangnya informasi, tekanan dari orang tua dan masyarakat, serta kemungkinan keterlibatan rendah merupakan faktor-faktor utama yang memengaruhi minat mereka dalam industri manufaktur.
Stigma terkait pendidikan menyebabkan banyak Generasi Z merasa terbebani oleh tekanan untuk mengejar pendidikan perguruan tinggi yang lebih tradisional, sementara pendidikan kejuruan sering kali dianggap sebagai pilihan kedua atau bahkan terakhir.
Selain itu, persepsi bahwa pekerjaan terampil kurang bergengsi atau kurang prestisius dibandingkan dengan pekerjaan yang membutuhkan gelar sarjana juga dapat mengurangi minat mereka dalam memasuki bidang perdagangan.
Kurangnya informasi tentang peluang karier dan tekanan dari orang tua dan masyarakat untuk mengejar pendidikan tinggi juga menjadi hambatan bagi minat Generasi Z dalam pekerjaan terampil.
Namun, dalam survei McKinsey terhadap pekerja Generasi Z di bidang manufaktur, ditemukan bahwa meskipun ada tantangan yang dihadapi, Generasi Z memiliki preferensi dan nilai-nilai yang unik dalam lingkungan kerja. Mereka menempatkan keamanan, rasa hormat, dan makna sebagai faktor-faktor penting dalam mempertimbangkan pekerjaan.
Generasi Z menganggap uang penting, tetapi bukan prioritas utama seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya. Mereka juga menempatkan keamanan fisik dan psikologis serta makna dalam pekerjaan sebagai faktor-faktor utama dalam mempertimbangkan tetap bekerja.
Kondisi tersbut menunjukkan bahwa perubahan dalam pola pikir dan perilaku di tingkat supervisor pabrik, serta penekanan pada keselamatan, rasa hormat, dan makna dalam pekerjaan, dapat membantu mengubah persepsi Generasi Z terhadap industri manufaktur.
Strategi untuk Mengatasi Tantangan dan Menarik Talent Generasi Z
Untuk mengatasi penurunan minat Generasi Z dalam industri manufaktur dan membangun lingkungan kerja yang mendukung, perusahaan dapat mengadopsi beberapa strategi:
- Mengubah Persepsi Terhadap Pekerjaan Terampil:Â Melalui kampanye penyuluhan dan promosi di media sosial, perusahaan dapat mengubah persepsi terhadap pekerjaan terampil dan menyoroti keuntungan dan peluang karier yang ditawarkan.
- Memberikan Informasi yang Lebih Baik tentang Peluang Karier: Perusahaan dapat bekerja sama dengan sekolah dan institusi pendidikan untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang peluang karier di bidang manufaktur dan perdagangan terampil.
- Membangun Lingkungan Kerja yang Mendukung:Â Fokus pada keselamatan, rasa hormat, dan makna dalam pekerjaan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang menarik bagi Generasi Z.
Dengan mengadopsi pendekatan ini, perusahaan dapat menarik dan mempertahankan bakat Generasi Z dalam industri manufaktur, serta membangun masa depan yang berkelanjutan dan inovatif bagi industri ini.
Membangun Masa Depan Bersama Generasi Z
Dalam dunia yang terus berubah, Generasi Z memegang peran kunci dalam membentuk masa depan industri manufaktur yang berkelanjutan dan inovatif. Tantangan yang dihadapi, seperti stigma terhadap pekerjaan terampil dan kurangnya minat dalam bidang manufaktur, merupakan peluang bagi kita semua untuk berkolaborasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menciptakan perubahan positif.
Bagi Generasi Z, mari melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun jalan menuju kesuksesan mungkin tidak selalu mudah, setiap langkah kecil yang diambil dalam mengembangkan keterampilan dan membangun karier akan membawa Anda lebih dekat kepada impian Anda.
Jangan ragu untuk mengeksplorasi berbagai peluang yang ada, dan ingatlah bahwa keberanian untuk mengambil langkah di luar zona nyaman sering kali merupakan kunci menuju kesuksesan yang luar biasa.
Bagi para pelaku bisnis manufaktur, mari kita lihat Generasi Z sebagai mitra yang berharga dalam menghadapi tantangan industri. Dengan mendengarkan dan memahami nilai-nilai, preferensi, dan aspirasi Generasi Z, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung, di mana mereka dapat berkembang dan memberikan kontribusi secara maksimal.
Dengan memperkuat kolaborasi antara generasi yang berbeda, kita dapat membangun industri manufaktur yang tangguh dan berdaya saing tinggi, siap menghadapi tantangan masa depan.
Dengan demikian, mari kita bersama-sama membangun masa depan yang cerah dan berkelanjutan, di mana Generasi Z dapat tumbuh dan berkembang sebagai pemimpin masa depan industri manufaktur. Bersama, kita dapat menciptakan dunia kerja yang lebih baik, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk sukses dan menginspirasi perubahan positif.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H