Organisasi yang berhasil mengubah budaya mereka menjadi kekuatan utama seringkali memulai dengan memanfaatkan kekuatan budaya yang sudah ada. Mereka menyadari bahwa budaya yang sudah ada memiliki potensi yang besar, dan tugas mereka adalah melatih budaya tersebut menuju kesehatan yang lebih baik sambil menjauhkan diri dari pola-pola yang merugikan.
Hal tersebut melibatkan pengenalan dan penanganan terhadap "racun-racun" dalam budaya yang dapat menghambat kinerja dan pertumbuhan organisasi.
Lebih dari itu, organisasi yang sukses dalam memanfaatkan budaya mereka sebagai sumber keunggulan sering kali terlibat dalam aktivitas yang konsisten untuk memperkuat budaya mereka.
Mereka menetapkan ekspektasi yang tinggi terhadap perilaku yang diinginkan, mempraktikkan ritual yang memperkuat nilai-nilai budaya, dan memberikan pengakuan yang tepat atas keunggulan yang dicapai oleh individu atau tim dalam mempraktikkan nilai-nilai tersebut.
Budaya yang efektif adalah bukan hanya tentang kata-kata atau slogan-slogan yang dipajang di dinding, tetapi tentang tindakan nyata yang dilakukan setiap hari oleh seluruh anggota organisasi. Ini adalah budaya yang mendorong kinerja tinggi, kreativitas, inovasi, kolaborasi, dan komitmen terhadap visi dan misi bersama.
Dengan memanfaatkan budaya mereka sebagai kekuatan utama, organisasi dapat mencapai hasil yang nyata dan membedakan diri mereka dari pesaing. Budaya yang kuat dan sehat bukan hanya menjadi aset, tetapi juga merupakan fondasi yang kokoh untuk kesuksesan jangka panjang dan keberlanjutan organisasi dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H