Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membedah Tantangan dan Solusi di Era Gen AI terkait Peringatan Hardiknas dan May Day

2 Mei 2024   07:21 Diperbarui: 2 Mei 2024   07:24 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun, pada tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebuah perayaan yang menghargai peran penting pendidikan dalam pembangunan bangsa. Tanggal ini dipilih untuk memperingati hari lahir Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia. Namun, yang menarik, Hardiknas hanya berselang sehari dengan May Day, yang diperingati pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya. May Day sendiri merupakan momen penting yang memperingati perjuangan buruh untuk hak-haknya.

Meskipun perayaan keduanya memiliki fokus yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang erat dalam membangun bangsa yang maju. Dalam era transformasi digital yang dipandu oleh kemajuan teknologi, tantangan di bidang pendidikan dan ketenagakerjaan semakin kompleks.

Tantangan Pendidikan di Indonesia:

Tantangan pendidikan di Indonesia merupakan isu yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengungkapkan bahwa jumlah anak putus sekolah di Indonesia masih mengkhawatirkan, dengan sekitar 83,7 ribu anak pada tahun ajaran 2020/2021. Angka ini mencerminkan bahwa masih banyak anak yang terpinggirkan dari akses pendidikan yang layak, entah karena faktor ekonomi, sosial, atau infrastruktur pendidikan yang kurang memadai di beberapa daerah.

Lebih jauh lagi, peringkat Indonesia yang berada di posisi ke-67 dari 209 negara di dunia dalam hal peringkat pendidikan, menurut Worldtop20.org, menegaskan bahwa tantangan pendidikan bukan hanya terkait dengan akses, tetapi juga dengan kualitas pendidikan. Meskipun telah ada upaya dalam meningkatkan infrastruktur dan program pendidikan, masih ada kesenjangan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

Tantangan ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif, mulai dari peningkatan akses pendidikan di daerah-daerah terpencil, pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman, hingga pelatihan guru yang berkualitas. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta juga penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

Memperbaiki sistem pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia. Dengan memperhatikan tantangan-tantangan tersebut dan mengambil langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat menuju pada sistem pendidikan yang lebih merata, inklusif, dan berkualitas untuk semua anak-anaknya.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tantangan Pekerja sebagai Human Capital di Era Gen AI:

Tantangan yang dihadapi oleh pekerja sebagai human capital di era Generative Artificial Intelligence (Gen AI) adalah fenomena yang kompleks dan memerlukan pemahaman mendalam tentang perubahan dalam lanskap kerja global.

Dengan pesatnya kemajuan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), pekerja harus siap menghadapi perubahan yang drastis dalam tuntutan pasar kerja. Teknologi seperti AI telah mengubah cara kerja di berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga layanan keuangan, dengan otomatisasi proses dan pengambilan keputusan yang semakin dipengaruhi oleh algoritma.

Pekerja harus mampu mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi tersebut agar tetap kompetitif. Ini mencakup tidak hanya keterampilan teknis yang terkait langsung dengan penggunaan teknologi, tetapi juga keterampilan seperti kemampuan analisis data, pemecahan masalah, dan kreativitas yang menjadi semakin penting dalam lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun