Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami 7 Karakteristik Mukmin Sejati yang Beruntung

29 April 2024   19:08 Diperbarui: 29 April 2024   19:11 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Surah Al-Mu'minun (23):1-11 membahas tentang tujuh karakteristik seorang Mukmin (Mukminun) yang beruntung.

Sebelum kita menjelajahi hal tersebut, mari kita memperdalam pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah Mukmin, perbedaannya dengan Muslim, dan bagaimana kita dapat berusaha menjadi Mukmin Sejati. Dengan landasan ini, kita siap untuk mengeksplorasi karakteristik yang menandai keberhasilan seorang Mukmin sejati sepanjang masa.

1. Muslim:

Seorang Muslim adalah individu yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu "La ilaha illallah, Muhammadur rasulullah," yang berarti "Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah."

Dengan mengucapkan syahadat, seseorang secara formal memasuki agama Islam dan mengakui ke-Esaan Allah SWT serta kenabian Muhammad sebagai utusan-Nya.

Namun, menjadi seorang Muslim tidak hanya terbatas pada pengucapan lisan, tetapi juga membutuhkan ketaatan kepada ajaran Islam dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama yang telah ditetapkan.

2. Mukmin:

Mukmin adalah seorang Muslim yang telah mencapai tingkat keimanan yang lebih dalam dan kuat. Mereka mempercayai ajaran Islam secara penuh dan menyatakan keimanan mereka dengan hati, pikiran, dan tindakan.

Mukmin mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, berusaha untuk meningkatkan kualitas iman mereka, dan memperjuangkan kebaikan serta kebenaran dalam segala aspek kehidupan.

3. Mukmin Sejati Sepanjang Masa:

Mukmin sejati sepanjang masa adalah orang Mukmin yang tidak hanya memiliki keimanan yang kuat dalam satu periode waktu tertentu, tetapi juga tetap konsisten dan teguh dalam iman mereka sepanjang hidup mereka.

Mereka tidak goyah dalam menghadapi cobaan dan tantangan, melainkan tetap tegar dan berpegang pada prinsip-prinsip keimanan yang mereka anut. Mukmin sejati sepenuhnya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas iman mereka dan memperjuangkan kebenaran serta kebaikan dalam segala situasi dan kondisi.

Dengan pemahaman ini sebagai dasar, mari kita lanjutkan untuk memahami karakteristik-karakteristik yang menjadikan seseorang sebagai Mukmin sejati sepanjang masa, sebagaimana yang ditegaskan dalam surah Al-Mu'minun (23):1-11.

Karakteristik Mukminun yang Beruntung Menurut Surah Al-Mu'minun (23):1-11

  1. Khusyu' dalam Shalat: Orang Mukmin yang beruntung adalah mereka yang merasakan khusyu' dalam setiap rakaat shalatnya. Mereka menghadirkan diri secara penuh dalam ibadah kepada Allah SWT, membiarkan pikiran mereka fokus pada-Nya dalam setiap gerakan dan dzikir. Khusyu' bukanlah sekadar gerakan fisik, tetapi juga kondisi hati yang tenang dan tunduk kepada kebesaran Allah SWT.
  2. Menjauhi Kesia-siaan: Mereka yang beruntung adalah mereka yang tidak menghabiskan hidup mereka dalam kesia-siaan. Mereka memanfaatkan waktu mereka dengan baik, berusaha untuk melakukan kebaikan dan memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi diri mereka dan orang lain. Mereka menyadari nilai berharga dari setiap detik yang diberikan Allah SWT kepada mereka, dan mereka tidak membuangnya dengan sia-sia.
  3. Menjaga Kemaluan: Orang Mukmin yang berhasil adalah mereka yang menjaga kemaluan mereka, baik dalam hubungan antara suami istri maupun dalam interaksi sosial yang lain. Mereka menjauhi perilaku yang tidak senonoh dan tidak pantas, karena mereka menyadari bahwa kemaluan adalah salah satu aspek dari kehormatan yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
  4. Memberikan Zakat: Mereka yang beruntung adalah mereka yang secara teratur memberikan zakat dari harta yang mereka peroleh sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan sebagai bentuk solidaritas sosial kepada sesama manusia yang membutuhkan. Mereka tidak hanya memperhatikan kebutuhan pribadi mereka, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
  5. Menjaga Amanah dan Janji: Orang Mukmin yang beruntung adalah mereka yang memegang teguh janji dan amanah yang diberikan kepada mereka. Mereka dapat dipercaya dalam segala hal dan menjaga kepercayaan orang lain terhadap mereka. Mereka menyadari bahwa menjaga amanah dan janji adalah bentuk tanggung jawab moral yang harus dipenuhi dengan penuh kesungguhan.
  6. Konsistensi dalam Shalat: Mereka yang berhasil adalah mereka yang konsisten dalam menjaga shalat mereka, tidak hanya saat situasi mudah, tetapi juga dalam situasi sulit sekalipun. Mereka tidak mengabaikan kewajiban mereka kepada Allah SWT dalam segala kondisi. Konsistensi dalam ibadah adalah bukti nyata dari keimanan yang kokoh dan keteguhan hati dalam menjalani ajaran agama.
  7. Menjauhi Kebohongan: Orang Mukmin yang beruntung adalah mereka yang menjauhi kebohongan dan perilaku tidak jujur dalam segala aspek kehidupan mereka. Mereka berbicara dengan kebenaran dan berpegang teguh pada integritas dan prinsip moral, tidak peduli seberapa sulitnya situasi yang mereka hadapi. Mereka menyadari bahwa kejujuran adalah pondasi utama dari hubungan baik dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Dengan memahami karakteristik-karakteristik ini, kita dapat memperjuangkan kebenaran abadi dalam hidup kita dan menjadi Mukmin yang beruntung di sisi Allah SWT. Dengan niat yang tulus dan upaya yang tekun, mari kita tingkatkan kualitas iman kita dan terus berusaha menjadi Mukmin sejati sepanjang masa.

Kesimpulan: Membangun Kebenaran Abadi dalam Hidup

Dalam memahami karakteristik-karakteristik orang Mukmin yang beruntung, kita diperintahkan untuk merefleksikan kehidupan kita sendiri. Mari kita renungkan apakah kita telah menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan ajaran Allah SWT, dan apakah kita telah berusaha untuk menjadi Mukmin yang beruntung sepanjang masa.

Melalui usaha keras, ketekunan, dan niat yang tulus, kita dapat mencapai keberuntungan yang sejati, yaitu keberuntungan di sisi Allah SWT. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pedoman dari surah Al-Mu'minun ini, dan menjadi Mukmin yang sejati dan beruntung dalam kehidupan kita. Aamiin.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun