Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Anda Siap dengan Bahan-bahan Baru Masa Depan Pangan?

22 April 2024   15:08 Diperbarui: 22 April 2024   15:10 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa depan pangan kita sedang mengalami perubahan yang signifikan, dengan inovasi baru dalam bahan-bahan pangan menjadi kunci untuk membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan.

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian dan pengembangan telah mengarah pada pengenalan bahan-bahan baru yang menjanjikan, seperti produk susu non-hewani, protein hasil budidaya, dan protein miselium.

Salah satu aspek yang menarik dari bahan-bahan baru ini adalah cara mereka diproduksi. Proses fermentasi, yang mengandalkan mikroorganisme untuk menghasilkan senyawa tertentu, telah menjadi fokus utama dalam pengembangan produk-produk ini.

Teknologi fermentasi presisi memungkinkan pembuatan bahan-bahan yang secara biologis identik dengan produk hewani, seperti protein susu dan telur, tanpa perlu melibatkan hewan. Selain itu, protein biomassa dan protein jamur juga menawarkan alternatif yang menarik dalam pengadaan sumber protein yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, inovasi dalam bahan-bahan baru menjanjikan perubahan yang signifikan dalam masa depan pangan kita. Dengan pendekatan yang tepat, bahan-bahan ini memiliki potensi untuk mendekarbonisasi sistem pangan, mendukung ketahanan pangan regional dan global, dan menjawab peningkatan permintaan dari konsumen yang semakin sadar akan kesehatan dan lingkungan.

Oleh karena itu, memahami dan merangkul perkembangan ini adalah langkah penting dalam membangun masa depan pangan yang lebih berkelanjutan dan kuat bagi generasi mendatang.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh bahan-bahan baru ini adalah adopsi konsumen. Survei yang dilakukan oleh McKinsey pada lebih dari 1.500 konsumen AS memberikan wawasan yang berharga tentang potensi pasar untuk bahan-bahan baru dalam industri pangan. Temuan dari survei ini menyoroti pentingnya memahami dan merespons sentimen konsumen dalam merancang strategi pemasaran yang efektif.

File Merza Gamal, sumber:  McKinsey Novel Ingredients Survey 2023
File Merza Gamal, sumber:  McKinsey Novel Ingredients Survey 2023

Salah satu temuan yang menonjol adalah keterbukaan konsumen terhadap inovasi dalam produk pangan. Mayoritas konsumen menunjukkan minat untuk mencoba bahan-bahan baru yang diuji, menandakan adanya pasar potensial yang besar untuk produk-produk inovatif di masa depan. Ini menggambarkan semangat untuk menjelajahi alternatif baru yang lebih berkelanjutan dan sehat dalam pola makan mereka.

Selain keterbukaan, kesediaan konsumen untuk membayar lebih untuk produk-produk yang menggunakan bahan-bahan baru menunjukkan pengakuan akan nilai tambah yang ditawarkan.

Lebih dari separuh konsumen menyatakan kesiapannya untuk membayar lebih untuk kualitas yang lebih baik atau manfaat tambahan yang diberikan oleh produk-produk inovatif. Hal ini menegaskan bahwa konsumen mengenali manfaat dari produk-produk baru dan bersedia mendukung perubahan menuju pola makan yang lebih berkelanjutan.

Pentingnya label yang menyoroti kualitas juga tidak dapat diabaikan. Deskripsi produk dan kategori bahan-bahan baru yang jelas dan mudah dipahami dapat memengaruhi persepsi konsumen. Dengan menyoroti kualitas produk pada label, perusahaan dapat membantu meningkatkan adopsi konsumen terhadap inovasi-inovasi ini dan memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang manfaat yang ditawarkan.

Terakhir, peran aktif merek, pengecer, dan investor dalam membentuk pasar untuk bahan-bahan baru sangatlah penting. Merek dan perusahaan dapat memanfaatkan temuan survei ini untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan menyoroti kualitas produk pada label. Dengan demikian, mereka dapat membimbing konsumen melalui proses pengenalan dan meningkatkan adopsi terhadap produk-produk inovatif dalam industri pangan.

Dengan memahami dan merespons sentimen konsumen, perusahaan dapat mempercepat adopsi bahan-bahan baru dan membangun masa depan pangan yang lebih berkelanjutan dan sehat bagi semua. Inovasi dalam bahan-bahan baru tidak hanya mengubah cara kita memproduksi makanan, tetapi juga membentuk cara kita memandang dan berinteraksi dengan sistem pangan global.

Namun, memahami persepsi konsumen tidaklah cukup. Perusahaan juga perlu memperhatikan edukasi konsumen tentang produk-produk baru ini. Menyediakan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang cara produk dibuat, manfaatnya, dan dampaknya terhadap lingkungan akan sangat membantu dalam mengubah persepsi dan perilaku konsumen.

Selain itu, penting untuk mencatat bahwa pasar negara berkembang juga memiliki peran penting dalam mengadopsi bahan-bahan baru ini. Dengan memandu pasar di negara-negara tersebut, perusahaan dapat memperluas jangkauan produk mereka dan secara bersamaan membentuk sistem pangan yang lebih berkelanjutan secara global.

Investasi besar dalam pengembangan bahan-bahan baru menunjukkan bahwa industri ini siap untuk mengambil langkah besar dalam memperkenalkan inovasi pada sistem pangan. Namun, tantangan terletak pada bagaimana mengkomunikasikan nilai-nilai produk ini kepada konsumen dan membimbing mereka melalui transisi menuju pola makan yang lebih berkelanjutan.

Dengan pendekatan yang tepat, bahan-bahan baru ini memiliki potensi untuk memainkan peran penting dalam membentuk masa depan pangan yang lebih berkelanjutan dan kuat.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun