Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kisah Inspiratif Anti Mainstream Gen Z dalam Dunia Pekerjaan saat Silahturahmi Lebaran

12 April 2024   14:43 Diperbarui: 13 April 2024   07:30 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, momen silaturahim Lebaran bukan hanya tentang berkumpul bersama keluarga, tetapi juga tentang berbagi cerita inspiratif dan pengalaman hidup.

Pada silaturahim Lebaran kali ini, diskusi tentang dunia pekerjaan menjadi sorotan utama, mengungkapkan beragam pilihan karier yang diambil oleh anggota keluarga Generasi Z (GenZie).

Dalam atmosfer yang penuh kasih dan kehangatan, kami berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana Generasi Z mengejar passion mereka dalam dunia pekerjaan yang beragam. Dari diskusi ini, terungkap bahwa setiap individu memiliki keberanian untuk mengikuti minat mereka, bahkan jika itu berarti melangkah keluar dari jalur konvensional.

Salah satu kisah yang menginspirasi adalah tentang anggota keluarga kami yang lulusan business management dari London. Meskipun memiliki pendidikan bisnis yang solid, dia memilih untuk mengejar passionnya sebagai penyanyi dalam grup band Hivi yang saat ini terkenal di kalangan penggemar musik muda.

Keputusan ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki keberanian untuk mengejar impian mereka, tanpa terikat oleh ekspektasi atau norma sosial.

Tidak hanya itu, banyak juga cerita lain yang menarik perhatian saat silahturahim lebaran kemarin. Anak saya sendiri pun meninggalkan pekerjaan sebagai Tenaga Ahli Muda di Bappenas untuk membangun bisnis Event/Convention Organizer.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Generasi Z tidak hanya mencari stabilitas finansial, tetapi juga mencari makna dalam pekerjaan mereka. Dengan mengejar minat dan passion mereka, mereka dapat menciptakan dampak positif dalam industri dan masyarakat.

Kisah-kisah lain dalam keluarga kami juga tidak kalah menarik. Salah seorang cucu keluarga kami lulusan teknik dari Jerman memilih untuk membuka usaha cake & bakery setelah kembali dari studi di luar negeri. Keputusan ini menunjukkan bahwa keberanian untuk menjalankan bisnis mandiri bisa membawa kesuksesan yang memuaskan.

Tidak hanya itu, ada juga keluarga kami yang Gen Z memutuskan untuk melepaskan pekerjaan di perusahaan minyak dunia demi menjalankan bisnis online. 

Keputusan ini mencerminkan perkembangan zaman di mana platform online telah menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya bisnis. Sang anggota keluarga tidak hanya berani mengambil risiko, tetapi juga mampu memanfaatkan peluang yang ada di era digital ini.

Di sisi lain, ada juga yang menunjukkan ketertarikan pada bisnis lokal dengan memulai bisnis konter kopi. Dia memilih untuk tidak bekerja di perbankan dan malah memulai bisnis kopi yang sekarang sudah memiliki puluhan outlet. Kondisi tersebut menunjukkan kesadaran akan potensi pasar lokal dan keinginan untuk terlibat dalam industri yang sedang berkembang di Indonesia.

Kisah-kisah tersebut dan lainnya yang tidak saya ceritakan di sini menggambarkan bahwa Generasi Z memiliki keberanian untuk mengejar impian mereka, bahkan jika itu berarti melangkah keluar dari jalur konvensional atau meninggalkan pekerjaan yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun