Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Kehilangan Fokus Ibadah Ramadan Karena Kesibukan Mudik

5 April 2024   21:08 Diperbarui: 5 April 2024   21:16 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, datangnya bulan Ramadan membawa kehangatan spiritual yang tiada tara bagi umat Muslim di seluruh dunia. Momen suci ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperdalam hubungan kita dengan Allah SWT dan merasakan kebersamaan yang erat dengan sesama.

Namun, di tengah riuh rendahnya persiapan untuk mudik ke kampung halaman, terkadang kita terlena dengan kesibukan dunia dan melupakan esensi sejati dari bulan Ramadan. Sibuk menyusun rencana perjalanan, menyiapkan bekal, dan menyambut kegembiraan bersama keluarga, seringkali kita terlalu terfokus pada hal-hal duniawi dan melupakan momen berharga yang Allah berikan kepada kita.

Di sinilah letak ironi yang sering terjadi. Di tengah gemerlapnya persiapan mudik, kita justru bisa kehilangan fokus pada hal-hal yang sebenarnya lebih penting: menjalankan amal ibadah, merenungkan makna Ramadan, dan memperdalam koneksi spiritual kita dengan Sang Pencipta.

Selama momen berharga ini, penting bagi kita untuk tetap memprioritaskan ibadah dan menjaga ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Meskipun sibuk dengan persiapan mudik, kita tidak boleh melupakan pentingnya meraih keutamaan yang terkandung dalam 10 hari terakhir Ramadan. Inilah waktu di mana pintu ampunan Allah SWT terbuka lebar, dan setiap amal ibadah kita akan dilipatgandakan pahalanya.

Setibanya di kampung halaman, tidak boleh lupa untuk mengalokasikan waktu guna menjalankan ibadah dengan baik. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah itikaf, di mana kita berdiam diri di masjid untuk beribadah dan merenungkan makna sejati dari Ramadan. Berikut beberapa panduan untuk melaksanakan itikaf di kampung halaman:

  1. Teliti Masjid yang Memfasilitasi Itikaf: Sebelum berangkat, carilah masjid di kampung halaman yang menyediakan fasilitas untuk itikaf. Pastikan untuk mencari informasi terkait persyaratan dan jadwal itikaf yang diselenggarakan masjid di kampug halaman.
  2. Persiapkan Diri dengan Matang: Sebelum memulai itikaf, pastikan bahwa kita dalam kondisi fisik dan mental yang prima. Persiapkan perlengkapan yang diperlukan seperti sleeping bag, bantal, dan selimut untuk kenyamanan selama beribadah.
  3. Manfaatkan Waktu di Masjid: Selama beriktikaf, manfaatkan sepenuhnya waktu untuk beribadah. Mulai dari melaksanakan shalat, membaca Al Quran, berdoa, hingga berdzikir, setiap momen di masjid merupakan kesempatan berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  4. Jalin Silaturahmi dengan Jamaah: Sempatkan waktu untuk menjalin silaturahmi dengan jamaah lain di masjid. Diskusikan pengalaman dan pemahaman tentang kebaikan serta kisah inspiratif yang dapat memperkaya pengalaman spiritual kita selama mengikuti itikaf.
  5. Pertahankan Kebersihan dan Kerapian: Selalu jagalah kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar selama beriktikaf di masjid. Dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan rapi, kita turut menjaga kenyamanan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah itikaf.

Dengan mematuhi panduan-panduan tersebut, kita dapat menjalankan itikaf di kampung halaman dengan baik dan meraih berkah serta keberkahan dalam ibadah kita selama bulan Ramadan.

Selain itu, meskipun fokus kita saat ini adalah persiapan mudik ke kampung halaman, kita juga tidak boleh melupakan persiapan mudik ke kampung abadi, yaitu akhirat. Mari gunakan momen Ramadan ini sebagai waktu untuk merenungkan arti sebenarnya dari perjalanan mudik, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT dan memperkuat iman kita.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan memprioritaskan ibadah di tengah kesibukan persiapan mudik ke kampung halaman, kita akan mendapatkan berkah dan rahmat Allah SWT yang melimpah. Semoga Ramadan tahun ini membawa kita semua lebih dekat kepada-Nya dan menguatkan iman kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan kekuatan.

Mari kita bersama-sama menjadi Mukmin Sejati Sepanjang Masa, menjalankan ibadah dengan ikhlas dan penuh kecintaan kepada Allah SWT, serta memperkuat hubungan spiritual kita dalam bulan Ramadan ini.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun