Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tantangan Gejolak Perbankan dan Stabilitas Keuangan Global Setahun Setelah Kegagalan Credit Suisse

21 Maret 2024   21:15 Diperbarui: 27 Maret 2024   07:52 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tantangan stabilitas keuangan global. Sumber: KOMPAS/DIDIE SW

Tinjauan terbaru menunjukkan bahwa kemampuan dan kemauan pengawas untuk bertindak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk mandat yang tidak jelas, keterbatasan sumber daya, dan tekanan dari sektor keuangan.

Bahkan bank yang lebih kecil pun dapat memiliki dampak sistemik, sehingga penting bagi otoritas pengawas dan penyelesaian untuk memastikan perencanaan pemulihan dan penyelesaian yang memadai. 

Fleksibilitas dalam rezim resolusi dan perencanaan juga krusial, karena setiap kegagalan bank mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada keadaan spesifiknya.

Selain itu, likuiditas dalam proses resolusi juga menjadi hal yang sangat penting. Karena kegagalan bank sering kali dipicu oleh hilangnya kepercayaan, pengatur harus memastikan bahwa bank-bank yang mengalami kegagalan dapat segera mendapatkan dukungan likuiditas yang cukup untuk memulihkan kepercayaan, sambil tetap menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Dengan memperkuat pengawasan, meningkatkan responsivitas, dan memastikan fleksibilitas serta likuiditas yang memadai dalam rezim resolusi, kita dapat membangun sistem keuangan yang lebih tahan terhadap krisis dan lebih mampu menjaga stabilitas global.

Penguatan rezim asuransi simpanan menjadi suatu kebutuhan mendesak di banyak negara, terutama dengan perkembangan teknologi keuangan yang mempercepat proses penarikan simpanan. 

Teknologi baru seperti pembayaran 24/7, mobile banking, dan media sosial telah menciptakan tantangan baru bagi perusahaan asuransi simpanan dan otoritas pengawas dalam menanggapi penarikan dana yang cepat.

Kejadian kegagalan bank yang terjadi tahun lalu menyoroti pentingnya kesiapan dan responsivitas dalam menghadapi krisis keuangan. Bank-bank yang gagal di Amerika Serikat terutama tidak memiliki asuransi simpanan, meningkatkan risiko bagi penabung yang tidak terlindungi.

Hal tersebut menegaskan perlunya mempertimbangkan cakupan yang lebih luas dalam asuransi simpanan, tetapi juga memastikan bahwa dana penjaminan simpanan didukung dengan memadai.

Namun, perlu diingat bahwa peningkatan cakupan asuransi simpanan juga harus diimbangi dengan peningkatan dana penjaminan yang sepadan. Para pembuat kebijakan harus berhati-hati agar tidak memperluas cakupan asuransi simpanan secara berlebihan, yang dapat menyebabkan tekanan pada dana penjaminan yang tersedia dan pada akhirnya mengganggu kepercayaan penabung.

Meskipun telah ada kemajuan dalam reformasi sektor keuangan, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mengakhiri kegagalan yang terlalu besar. Para pembuat kebijakan, termasuk staf IMF, terus bekerja untuk memperkuat pengawasan, resolusi, bantuan likuiditas, dan kerangka asuransi simpanan melalui berbagai inisiatif dan bantuan teknis.

Kerja sama internasional juga penting dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan memastikan stabilitas keuangan global.

Sebagai penutup, upaya yang terus-menerus dalam memperkuat pengawasan, resolusi, bantuan likuiditas, dan kerangka asuransi simpanan akan memainkan peran penting dalam membangun sistem keuangan yang lebih tahan terhadap krisis dan lebih mampu menjaga stabilitas global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun