Tinjauan terbaru menunjukkan bahwa kemampuan dan kemauan pengawas untuk bertindak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk mandat yang tidak jelas, keterbatasan sumber daya, dan tekanan dari sektor keuangan.
Bahkan bank yang lebih kecil pun dapat memiliki dampak sistemik, sehingga penting bagi otoritas pengawas dan penyelesaian untuk memastikan perencanaan pemulihan dan penyelesaian yang memadai.Â
Fleksibilitas dalam rezim resolusi dan perencanaan juga krusial, karena setiap kegagalan bank mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada keadaan spesifiknya.
Selain itu, likuiditas dalam proses resolusi juga menjadi hal yang sangat penting. Karena kegagalan bank sering kali dipicu oleh hilangnya kepercayaan, pengatur harus memastikan bahwa bank-bank yang mengalami kegagalan dapat segera mendapatkan dukungan likuiditas yang cukup untuk memulihkan kepercayaan, sambil tetap menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Dengan memperkuat pengawasan, meningkatkan responsivitas, dan memastikan fleksibilitas serta likuiditas yang memadai dalam rezim resolusi, kita dapat membangun sistem keuangan yang lebih tahan terhadap krisis dan lebih mampu menjaga stabilitas global.
Penguatan rezim asuransi simpanan menjadi suatu kebutuhan mendesak di banyak negara, terutama dengan perkembangan teknologi keuangan yang mempercepat proses penarikan simpanan.Â
Teknologi baru seperti pembayaran 24/7, mobile banking, dan media sosial telah menciptakan tantangan baru bagi perusahaan asuransi simpanan dan otoritas pengawas dalam menanggapi penarikan dana yang cepat.
Kejadian kegagalan bank yang terjadi tahun lalu menyoroti pentingnya kesiapan dan responsivitas dalam menghadapi krisis keuangan. Bank-bank yang gagal di Amerika Serikat terutama tidak memiliki asuransi simpanan, meningkatkan risiko bagi penabung yang tidak terlindungi.
Hal tersebut menegaskan perlunya mempertimbangkan cakupan yang lebih luas dalam asuransi simpanan, tetapi juga memastikan bahwa dana penjaminan simpanan didukung dengan memadai.
Namun, perlu diingat bahwa peningkatan cakupan asuransi simpanan juga harus diimbangi dengan peningkatan dana penjaminan yang sepadan. Para pembuat kebijakan harus berhati-hati agar tidak memperluas cakupan asuransi simpanan secara berlebihan, yang dapat menyebabkan tekanan pada dana penjaminan yang tersedia dan pada akhirnya mengganggu kepercayaan penabung.
Meskipun telah ada kemajuan dalam reformasi sektor keuangan, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mengakhiri kegagalan yang terlalu besar. Para pembuat kebijakan, termasuk staf IMF, terus bekerja untuk memperkuat pengawasan, resolusi, bantuan likuiditas, dan kerangka asuransi simpanan melalui berbagai inisiatif dan bantuan teknis.
Kerja sama internasional juga penting dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan memastikan stabilitas keuangan global.
Sebagai penutup, upaya yang terus-menerus dalam memperkuat pengawasan, resolusi, bantuan likuiditas, dan kerangka asuransi simpanan akan memainkan peran penting dalam membangun sistem keuangan yang lebih tahan terhadap krisis dan lebih mampu menjaga stabilitas global.