Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit Asyik Menyusuri Tempat Favorit di Sungai Martapura Banjarmasin

16 Maret 2024   11:45 Diperbarui: 16 Maret 2024   11:48 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana di Siring Menara Pandang Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, Banjarmasin, memang sangat menarik pada bulan Ramadan. Dengan ramainya masyarakat yang bersantai menunggu waktu berbuka puasa, tempat ini menjadi salah satu spot favorit untuk menikmati keindahan sungai sambil menunggu waktu berbuka.

Tidak hanya menikmati keindahan alam sungai Martapura, pengunjung juga bisa merasakan pengalaman unik dengan menyusuri sungai menggunakan perahu kelotok, kendaraan tradisional khas Banjarmasin.

Dengan harga yang terjangkau, Rp10 ribu per orang, atau opsi lebih eksklusif dengan menyewa kelotok sendiri, para pengunjung dapat mengeksplorasi sungai dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat pinggir sungai.

Setelah puas menikmati suasana sungai, tidak ada salahnya bagi para pengunjung untuk mengunjungi Pasar Wadai Ramadhan. Di sana, mereka bisa menemukan beragam kue khas Ramadan yang lezat dan menyegarkan, serta merasakan atmosfir khas pasar takjil yang ramai dan berwarna.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Selama bulan Ramadan, kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam, tetapi juga menjadi momen untuk merasakan kebersamaan dan kekayaan budaya lokal.

Namun ada yang berbeda dalam dua tahun belakangan ini selain sekedar ngabuburit, sebagian masyarakat Banjarmasin menemukan cara baru untuk menikmati waktu berbuka puasa yang tidak biasa. Mereka tidak lagi hanya mengunjungi restoran atau warung makan, tetapi memilih untuk berbuka puasa di atas kapal kelotok, perahu tradisional yang merupakan bagian dari budaya Suku Banjar dan sesuai dengan julukan Banjarmasin sebagai kota "Seribu Sungai".

Berbuka puasa "on the river" ini masih belum banyak diminati oleh masyarakat, dengan hanya ada beberapa kapal kelotok yang tersedia. Namun, banyak yang menyukai pengalaman berkeliling sungai sambil menunggu waktu berbuka. Rute perjalanan dimulai dari Siring Menara Pandang dan Patung Bakantan Banjarmasin, dengan opsi tujuan seperti Pulau Kembang, Pulau Bromo, atau Pulau Bakut Jembatan Barito.

Meskipun biaya sewa kapal kelotok mencapai Rp500 ribu, kapal ini mampu menampung sekitar 20 hingga 25 orang dan dilengkapi dengan fasilitas keamanan seperti life jacket dan terpal penutup hujan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Beberapa warga yang mencoba pengalaman ini merasa terkesan dengan suasana baru berbuka puasa di atas kapal kelotok. Mereka menikmati keindahan Sungai Martapura sambil menunggu matahari terbenam. Pengalaman ini tidak hanya menjadi momen berharga dalam berbuka puasa, tetapi juga menjadi tambahan koleksi foto unik di akun media sosial mereka.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat matahari mulai tenggelam, saya menaiki kapal kelotok dan merasakan angin sepoi-sepoi sungai yang menyejukkan. Pemandangan sekitar sungai yang indah dan ramainya aktivitas masyarakat lokal menambah kesan yang tak terlupakan dalam perjalanan ini. Di tengah perjalanan, saya dapat merasakan kelezatan hidangan berbuka puasa yang tersaji di atas kapal, sambil menikmati suasana senja yang memukau.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat waktu berbuka tiba, saya merasa begitu bersyukur dapat menikmati hidangan berbuka puasa dengan latar belakang pemandangan sungai yang memukau. Setelah berbuka, saya masih memiliki waktu untuk menikmati suasana di sekitar sungai sebelum kembali ke penginapan.

Saya memilih untuk beristirahat dengan tenang, menunda keberangkatan pulang hingga besok pagi dengan pesawat menuju Jakarta. Dengan begitu, saya dapat menikmati waktu lebih lama di Banjarmasin dan menyimpan kenangan manis ngabuburit menyusuri Sungai Martapura dalam perjalanan di bulan Ramdan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun