Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Manfaat dan Mudarat Keseringan Buka Puasa Bersama Teman Lama

14 Maret 2024   07:12 Diperbarui: 14 Maret 2024   07:34 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumenetasi Merza Gamal

Pada bulan Ramadan yang penuh berkah, setiap momen memiliki nilai yang tak ternilai. Mulai dari merasakan laparnya siang hari hingga menyambut kebahagiaan di akhir hari bersama keluarga dan teman-teman, bulan suci ini adalah waktu yang penuh dengan keberkahan dan peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Namun demikian, terkadang kita dihadapkan pada pilihan sulit antara acara sosial yang menyenangkan dan ibadah yang dianjurkan. Salah satu contohnya adalah ketika kita diundang untuk buka puasa bersama teman lama hingga terlupa untuk pergi ke masjid dan menunaikan shalat tarawih.

Manfaat Berbagi Bersama Teman Lama

Acara buka puasa bersama teman lama adalah momen yang dinantikan dengan antusiasme. Bertemu kembali dengan orang-orang yang pernah berbagi cerita, tawa, dan tangisan bersama dapat memberikan rasa kehangatan dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Merasakan kebahagiaan bersama dalam suasana yang penuh dengan kebersamaan sosial bisa menjadi penyegar jiwa di tengah kesibukan kita sehari-hari.

Namun, di balik kehangatan itu, kita juga perlu menyadari beberapa hal yang mungkin terlewatkan akibat terlalu larut dalam kebersamaan:

  • Meninggalkan Ibadah yang Dianjurkan: Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah meninggalkan ibadah yang dianjurkan, seperti menunaikan shalat tarawih di masjid. Shalat tarawih adalah kesempatan langka untuk mendapatkan pahala besar di bulan Ramadan. Melalui ibadah ini, kita dapat memperdalam hubungan kita dengan Allah dan memperkuat iman serta ketakwaan kita.
  • Potensi Terlalu Lama Berbincang-bincang: Terkadang, kebersamaan yang begitu menyenangkan bisa membuat kita terlalu lama berbincang-bincang hingga melupakan tujuan utama dari bulan Ramadan. Padahal, bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Terlalu terlena dalam obrolan yang panjang dan menghibur dapat mengurangi kesempatan kita untuk memperdalam ketaqwaan kita.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Buka Puasa Bersama di Dekat Masjid atau Kompleks Masjid

Salah satu cara yang baik untuk tetap menjaga hubungan sosial dengan teman lama sambil tidak mengorbankan berbagai ibadah Ramadan adalah dengan mengadakan acara buka puasa bersama di dekat masjid atau kompleks masjid. Dengan cara ini, kita dapat menikmati kebersamaan dengan teman-teman lama dalam suasana yang penuh keberkahan.

Dalam acara buka puasa bersama di dekat masjid, selain menikmati hidangan yang disajikan, kita juga dapat memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan berbagai ibadah Ramadan bersama-sama. Misalnya, setelah berbuka puasa, kita dapat langsung melaksanakan shalat Maghrib berjamaah di masjid, diikuti dengan shalat Tarawih dan tadarus Al-Qur'an.

Dengan cara ini, kita tidak hanya menjaga hubungan sosial dengan teman-teman lama, tetapi juga tetap menjalankan berbagai ibadah Ramadan yang dianjurkan. Selain itu, kebersamaan dalam beribadah juga akan semakin mempererat tali persaudaraan di antara kita, sambil tetap berusaha mencapai tujuan untuk menjadi mukmin sejati sepanjang masa.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Penutup: Jangan Terlena, Tetap Fokus pada Ibadah

Sebagai penutup, marilah kita selalu mengingat pentingnya tidak terlena oleh kenikmatan dunia yang sementara. Acara sosial seperti buka puasa bersama teman lama memang membawa kebahagiaan, namun kita tidak boleh lupa akan kewajiban kita sebagai seorang Muslim untuk menjaga hubungan kita dengan Allah.

Jangan biarkan kesempatan untuk menjadi mukmin sejati terlewatkan hanya karena kita terlalu asyik dengan kesenangan duniawi. Mari tetap fokus pada ibadah-ibadah Ramadan yang akan meningkatkan ketaqwaan kita dan menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya.

Wallahua'lam bishawab, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dengan sebenar-benarnya. Semoga kita semua dapat mencari keseimbangan yang tepat antara kebersamaan sosial dan ibadah dalam menjalani bulan Ramadan yang penuh berkah ini dalam mencapai target menjadi mukmin sejati sepanjang masa.

Penulis: Merza Gamal [Pensiunan Gaul Banyak Acara]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun