Kedua, ritual membantu membangun komunitas dan kesadaran kolektif. Mereka bukanlah hanya tentang individu, tetapi tentang apa yang kita lakukan bersama-sama. Ritual seperti makan malam untuk merayakan kesuksesan atau refleksi tim secara bersama-sama dapat menguatkan rasa keterhubungan di tempat kerja.
Ketiga, ritual memberikan kesempatan untuk mengalami kesadaran spiritual di tempat kerja. Dalam konteks ini, ritual dapat menjadi sarana untuk menyelaraskan dengan tujuan yang lebih besar dan mendapatkan energi dari pengalaman kolektif. Misalnya, praktik meditasi atau refleksi bersama dapat membantu karyawan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki makna yang mendalam.
Dengan demikian, ritual di tempat kerja bukan hanya tentang tindakan-tindakan berulang, tetapi juga tentang bagaimana mereka menciptakan rasa identitas, keterhubungan, dan makna yang mendalam bagi individu dan kelompok. Dengan memperhatikan dan merayakan ritual-ritual ini, organisasi dapat memperkuat budaya perusahaan (corporate culture) yang inklusif dan bermakna bagi semua karyawan.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H