Bahan-bahan:
- 1/2 liter beras ketan putih, rendam 2 jam, cuci bersih
- 1 lembar daun pandan untuk bahan ketan
- 500 ml santan kental, didihkan untuk merebus ketan
- 600 ml santan kental (bisa dari santan instan 1 kotak/200 ml + 2 cangkir air) untuk bahan sarikaya
- 400 ml gula merah, iris halus
- 2 sdm gula pasir
- 1 sdt garam
- 2 lembar daun pandan untuk sarikaya
- 8 butir telur ayam
Cara Membuat:
Katan:
- Rebus santan dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan beras ketan. Masak hingga santan terserap habis.
- Angkat dan ratakan di dalam loyang berukuran 18x18x8cm atau wadah kecil yang bisa sekali makan. Sisihkan.
Sarikayo:
- Campur santan, gula, garam, dan daun pandan. Rebus hingga mendidih sambil diaduk-aduk.
- Angkat dan sisihkan. Kocok telur hingga mengembang. Tambahkan larutan gula, aduk rata.
- Saring agar tidak ada gula menggumpal yang tersisa dalam adonan.
- Tuangkan adonan sarikayo ke dalam loyang yang berisi ketan. Kukus hingga semua bahan matang.
Selain menjadi hidangan khas pada acara adat, Katan Sarikayo juga sering disajikan dalam keluarga saat bulan Ramadan sebagai makanan pembuka puasa. Kelezatan dan keistimewaan makanan ini tidak hanya terbatas pada momen-momen tertentu, tetapi juga menjadi bagian penting dari tradisi dan budaya masyarakat Indonesia.
Katan Sarikayo adalah salah satu contoh kekayaan kuliner Indonesia yang perlu dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya. Dengan memasak dan menikmati makanan tradisional seperti Katan Sarikayo, kita tidak hanya menghargai warisan nenek moyang kita, tetapi juga ikut memperkaya dan memperkuat identitas budaya bangsa.
Dengan resep ini, Anda dapat menikmati Katan Sarikayo di rumah, baik sebagai pembuka berbuka puasa di bulan Ramadan atau sebagai hidangan istimewa dalam acara keluarga.
Mari kita jaga dan lestarikan kekayaan kuliner Indonesia dengan terus menghidupkan tradisi dan mencoba resep-resep yang memikat seperti Katan Sarikayo.