Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Resep Katan Sarikayo, Makanan Khas Warisan Budaya, untuk Berbuka saat Ramadan

18 Februari 2024   19:29 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:59 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katan Sarikayo, makanan khas dari daerah Sumatera Barat dan sebagian daerah di Riau seperti Kampar, Kuantan Singingi, dan Pekanbaru, adalah salah satu kuliner yang memukau dengan perpaduan rasa gurih dan manisnya.

Di daerah Kuantan Singingi, Katan Sarikayo tersebut  dikenal juga dengan sebutan Puluik Kucuang. Makanan ini merupakan warisan budaya yang turut memperkaya tradisi kuliner Indonesia, terutama saat bulan Ramadan. Disebut "puluik kucuang" karena makanan ini dibungkus menggunakan daun pisang yang dipucung (diikat) menggunakan tali plastik, karet atau untaian bambu. Saat hendak memakannya dicampur dengan sarikaya.

Sebuah Kenangan dari Masa Lalu

Katan Sarikayo bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari warisan budaya Minangkabau dan Melayu Riau. Dahulu, hidangan ini hanya muncul pada momen-momen istimewa seperti upacara adat atau pernikahan, menambah kesan kemewahan pada acara tersebut.

Untuk kuliner upacara adat seperti itu, biasanya yang digunakan adalah telur bebek, yang memang kuning telurnya lebih besar daripada telur ayam. Selain itu bahan sarikaya adalah gula jawa. Tak heran jika rasanya manis legit namun tidak eneg.

Makanan tradisional seperti katan sarikayo hanya akan ditemui pada pesta ataupun upacara adat lainnya. Jarang sekali disediakan di rumah makan. Selain di acara adat, katan sarikayo ditemui pada saat Ramadan sebagai makanan pembuka puasa.

Di beberapa daerah di Sumatera Barat dan Riau, kuliner ini digunakan sebagai hantaran keluarga pada saat bulan Ramadan. Kini banyak generasi milenial apalagi Gen Z dan Generasi Alpha yang kurang mengenal cemilan enak ini.

Meskipun dahulu Katan Sarikayo mungkin terasa eksklusif dan sulit dijumpai, kini banyak upaya untuk menghidupkan kembali kegemaran terhadap kuliner tradisional ini. Di beberapa tempat, muncul kembali dengan warna-warni kekinian yang memberikan warna baru pada kuliner tradisional Indonesia.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan menyajikan resep yang disesuaikan dengan zaman kekinian, seperti penggunaan telur ayam dan wadah alumunium foil atau thinwall, Katan Sarikayo menjadi lebih mudah dibuat dan dinikmati oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda yang mungkin kurang mengenalnya.

Resep Katan Sarikayo yang Menggoda

Berikut adalah resep sederhana Katan Sarikayo yang biasa saya dan keluarga masak di rumah,dan bisa Anda coba memasaknya sendiri, serta dinikmati untuk berbuka puasa di Ramadan yang tinggal beberapa pekan lagi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun