Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menelaah Kandidat dan Agenda Kebijakan Calon Presiden Menjelang Hari Pemilihan

8 Februari 2024   12:38 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:38 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Merza Gamal

Pemilihan presiden Indonesia pada tahun 2024 yang tinggal beberapa hari lagi pada tanggal 14 Februari 2024 tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi negara ini, tetapi juga mencerminkan perjalanan demokrasi yang dinamis dan penting di tengah-tengah tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang kompleks.

Dengan lebih dari 205 juta pemilih yang memenuhi syarat, ini bukan hanya pemilihan biasa; ini adalah pengambilan keputusan kolektif yang akan membentuk arah negara ini untuk tahun-tahun mendatang.

Sementara negara ini telah membuat kemajuan yang signifikan dalam hal pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan infrastruktur, masih ada banyak isu yang perlu diatasi. Dari ketidaksetaraan ekonomi hingga perlindungan lingkungan, dari keadilan sosial hingga kekuatan demokrasi, pemilih Indonesia dihadapkan pada berbagai pilihan dan tantangan yang rumit dalam menentukan arah masa depan mereka.

Di tengah kontes politik yang ketat, tiga calon presiden telah muncul sebagai pemimpin potensial yang berjanji membawa perubahan dan kemajuan. Mereka masing-masing membawa visi dan agenda kebijakan yang unik, mencerminkan prioritas dan nilai-nilai yang berbeda-beda.

Dari mantan jenderal yang berpengalaman hingga mantan akademisi dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan, dan dari figur yang terkait dengan pemerintahan saat ini hingga pemimpin yang berasal dari wilayah tertentu, setiap kandidat menawarkan gambaran yang berbeda tentang masa depan Indonesia.

Dalam artikel sederhana ini, kita akan menjelajahi profil dan agenda kebijakan dari masing-masing calon presiden, memberikan pembaca wawasan yang lebih dalam tentang siapa mereka dan apa yang mereka tawarkan bagi Indonesia. Dengan memahami latar belakang dan rencana kebijakan mereka, pembaca diharapkan dapat membuat keputusan yang terinformasi saat mereka menuju kotak suara pada tanggal 14 Februari.

Mari kita lihat lebih dekat siapa yang berlari untuk kursi presiden, apa visi mereka untuk negara ini, dan bagaimana mereka berencana untuk memenuhi janji-janji mereka kepada rakyat Indonesia.

Profil dan Agenda Kebijakan Kandidat

Prabowo Subianto: Mantan Jenderal Militer dengan Janji-janji Ambisius

Prabowo Subianto, seorang mantan jenderal militer dan menteri pertahanan saat ini, adalah salah satu kandidat yang menonjol dalam pemilihan ini. Dikenal karena reputasinya yang tegas, Prabowo menawarkan visi ambisius untuk masa depan Indonesia. Dalam kampanyenya, ia berjanji untuk melanjutkan pembangunan ibu kota baru dan mengembangkan hilirisasi sumber daya.

Prabowo juga berkomitmen untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja baru, memperkuat anggaran pertahanan, dan menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara. Selain itu, ia berencana untuk meningkatkan pendapatan negara melalui pengenakan pajak yang lebih tinggi pada 100 orang terkaya di Indonesia dan meningkatkan penerimaan negara secara keseluruhan.

Anies Baswedan: Mantan Akademisi dengan Fokus pada Keberlanjutan Lingkungan

Anies Baswedan, seorang mantan akademisi dan mantan Gubernur Jakarta, menawarkan pendekatan yang berbeda dalam pemilihan ini. Dikenal karena fokusnya pada keberlanjutan lingkungan, Anies berjanji untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menargetkan rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 5,5%-6,5%.

Anies juga berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja 'ramah lingkungan' dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Anies juga menjanjikan insentif untuk proyek energi terbarukan dan mengenakan pajak karbon untuk mendukung pembangunan energi terbarukan. Selain itu, dia berencana untuk memperluas akses pasar global bagi petani kelapa sawit dan memperkuat perjanjian perdagangan bebas.

Ganjar Pranowo: Melanjutkan Program Jokowi yang Fokus pada Kesejahteraan Sosial

Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah dan anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), menawarkan pendekatan yang berfokus pada kelanjutan program Jokowi serta kesejahteraan sosial.

Ganjar berjanji untuk melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan target pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 7% dan menciptakan 17 juta lapangan kerja baru. Ganjar juga berkomitmen untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru, meningkatkan anggaran pertahanan, dan memperluas kesejahteraan sosial untuk mencakup lebih banyak keluarga. Selain itu, dia akan memperkuat badan antikorupsi nasional dan memperkuat komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Bagaimana Pemenangnya Ditentukan?

Dalam pemilihan presiden Indonesia, pemenangnya ditentukan oleh kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara. Namun, jika tidak ada kandidat yang mencapai ambang batas ini, maka pemilihan putaran kedua akan diadakan antara dua kandidat teratas pada bulan Juni. Ini adalah tahap krusial dalam proses demokrasi di Indonesia, di mana pemilih memiliki kesempatan untuk secara langsung memilih pemimpin mereka.

Apa Saja Permasalahan Utamanya?

Pemilihan presiden Indonesia tidak hanya tentang perebutan kekuasaan politik, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial dan politik yang lebih luas di negara tersebut. Salah satu permasalahan utama yang menjadi sorotan adalah peran dinasti politik dan kekuatan demokrasi.

Ada kegelisahan di kalangan masyarakat sipil terkait upaya pemeliharaan pengaruh politik oleh Presiden Joko Widodo, terutama melalui pencalonan putranya, Gibran, sebagai wakil presiden setelah perubahan kriteria kelayakan oleh pengadilan yang dipimpin oleh saudara iparnya.

Selain itu, pemilih muda juga menjadi fokus penting dalam pemilihan ini. Dengan lebih dari separuh jumlah pemilih tahun ini berasal dari kalangan muda, kampanye media sosial telah menjadi arena yang penting dalam menjangkau dan memengaruhi pemilih muda. Isu-isu seperti kesejahteraan dan ketenagakerjaan menjadi perhatian utama bagi kaum muda, namun belum ada diskusi yang menyeluruh mengenai program yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi demografi ini.

Para kandidat telah menggunakan platform media sosial untuk mencapai pemilih muda, namun seringkali menggunakan tipu muslihat politik dalam upaya mereka, meninggalkan kekhawatiran akan kekurangan tanggapan yang konkret terhadap isu-isu yang dihadapi oleh generasi mendatang.

Dengan pemilih muda yang menjadi faktor penentu, dan kekhawatiran akan peran dinasti politik yang mempengaruhi dinamika demokrasi, pemilihan presiden Indonesia 2024 menandai sebuah peristiwa penting dalam sejarah politik negara tersebut. Dengan demikian, keputusan yang diambil oleh para pemilih pada tanggal 14 Februari tidak hanya akan mempengaruhi masa depan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, tetapi juga akan mencerminkan arah demokrasi dan partisipasi politik di negara tersebut.

Penutup: Membangun Masa Depan Bersama

Dengan semakin dekatnya tanggal pemilihan presiden Indonesia 2024, kita dihadapkan pada sebuah pilihan yang menentukan bagi masa depan negara ini. Kandidat-kandidat yang telah memperkenalkan visi dan rencana kebijakan mereka masing-masing mencerminkan beragam pandangan dan aspirasi yang ada di tengah masyarakat.

Namun demikian, satu hal yang pasti adalah bahwa keputusan yang akan diambil oleh pemilih pada tanggal 14 Februari tidak hanya akan mempengaruhi arah kebijakan negara dalam beberapa tahun mendatang, tetapi juga akan mencerminkan semangat demokrasi dan partisipasi politik di Indonesia.

Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kita ditantang untuk memilih dengan bijak, mempertimbangkan baik-baik agenda kebijakan dan visi masa depan yang ditawarkan oleh masing-masing kandidat. Tidak hanya itu, kita juga diingatkan akan pentingnya terlibat dalam proses politik setelah pemilihan, terus mengawasi dan memastikan agar janji-janji kampanye yang diucapkan menjadi kenyataan yang tangguh dan berkelanjutan.

Dengan demikian, mari kita bersama-sama membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, di mana keadilan, keberlanjutan, dan kemakmuran dapat dinikmati oleh semua warga negara. Terima kasih telah bergabung dalam perjalanan ini, dan mari kita bersama-sama mewujudkan visi Indonesia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Semoga Indonesia terus maju dan berkembang, dan semoga proses pemilihan presiden tahun ini membawa kedamaian, kemajuan, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun