Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Manfaat Mencium Anak dalam Tumbuh Kembang dan Memperoleh Rahmat Allah

4 Februari 2024   09:15 Diperbarui: 4 Februari 2024   09:23 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya kasih sayang dalam pengasuhan anak tidak dapat diabaikan. Menciptakan ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak merupakan fondasi utama untuk tumbuh kembang anak secara sehat. Dalam Islam, kasih sayang terhadap anak dianggap sebagai suatu bentuk ibadah dan mengandung makna mendalam yang membawa rahmat Allah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan teladan yang sangat baik dalam menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak. Beliau menunjukkan kelembutan dan perhatian, mengajarkan umat Islam untuk mengikuti sikap tersebut.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya sikap lemah lembut tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan kebaikan). Sebaliknya, jika lemah lembut itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan membuatnya menjadi buruk." (HR. Muslim no. 2594)

Mencium, menyentuh, dan mengusap beberapa titik tubuh anak dianggap sebagai ekspresi kasih sayang yang sejalan dengan sunah Nabi. Dalam ajaran psikologi anak Islam disoroti empat titik tubuh yang sebaiknya diberikan perhatian oleh seorang ayah, yaitu ubun-ubun anak, kening anak, kedua pipi anak, dan punggung tangan anak.

Adapun manfaat mencium anak bagi tumbuh kembang dan sekaligus memperoleh Rahmat Allah adalah sebagai berikut:

  1. Rasa Aman dan Nyaman: Mencium anak menciptakan rasa aman dan nyaman pada mereka. Ini memberikan pesan bahwa mereka dicintai dan dilindungi, mengurangi kecemasan dan stres.
  2. Pengaruh Positif pada Emosional: Sentuhan fisik, termasuk mencium, dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan emosional anak. Mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka diterima dan dihargai.
  3. Pembangunan Ikatan Emosional: Mencium dan menyentuh adalah bentuk komunikasi non-verbal yang membangun ikatan emosional antara orang tua dan anak. Hal ini menciptakan hubungan yang erat dan positif.

Penunjukkan Kasih Sayang dari Seorang Ayah

Penunjukkan kasih sayang dari seorang ayah kepada anak melalui menyentuh dan mencium beberapa titik tubuh tertentu memiliki dasar kelembutan dan kehangatan dalam mendidik anak. Memang, sentuhan fisik dapat menjadi cara yang kuat untuk mengekspresikan kasih sayang, membangun ikatan emosional yang erat antara orang tua dan anak.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang empat titik tubuh yang sebaiknya diberikan perhatian oleh seorang ayah, yaitu:

  1. Ubun-Ubun Anak: Sentuhan atau ciuman pada ubun-ubun anak di bagian kepala dapat memberikan rasa perlindungan dan kelembutan. Ini bisa menjadi cara untuk meredakan kecemasan dan memberikan rasa aman pada anak.
  2. Kening Anak: Menyentuh atau mencium kening anak dapat menjadi tindakan penuh kasih sayang. Hal ini bisa memberikan pesan bahwa anak dihargai dan dicintai oleh orang tuanya.
  3. Kedua Pipi Anak: Menyentuh atau mencium kedua pipi anak adalah ekspresi kasih sayang yang umum. Ini menciptakan suasana hangat dan positif, memberikan anak perasaan diterima dan dicintai.
  4. Punggung Tangan Anak: Sentuhan atau usapan lembut pada punggung tangan anak bisa memberikan rasa nyaman dan kehangatan. Ini juga dapat menjadi cara untuk meredakan stres atau ketegangan pada anak.

Cara Menunjukkan Kasih Sayang Lainnya 

Memberikan kasih sayang kepada anak bukan hanya tentang mencium dan menyentuh, tetapi juga melibatkan serangkaian tindakan yang mendukung perkembangan holistik mereka. Berikut adalah beberapa cara lain yang dapat orangtua lakukan:

  1. Pemberian Perhatian: Luangkan waktu untuk berbicara dan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, tanpa distraksi.
  2. Pelukan dan Sentuhan: Pelukan hangat atau sentuhan lembut dapat membantu membangun ikatan emosional yang kuat.
  3. Pujian Positif: Memberikan pujian tulus ketika anak berprestasi dapat membentuk perkembangan kepercayaan diri mereka.
  4. Waktu Berkualitas Bersama: Habiskan waktu berkualitas dengan anak, terlibat dalam aktivitas yang mereka nikmati.
  5. Memberikan Dukungan: Tunjukkan dukungan dan ketenangan saat anak menghadapi tantangan atau kesulitan.
  6. Memberikan Batasan dengan Kasih: Terapkan batasan dan aturan dengan penuh kasih sayang dan penjelasan yang baik.
  7. Terlibat dalam Kegiatan Mereka: Ikut serta dalam kegiatan atau hobi anak untuk memahami minat dan bakat mereka.

Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan orangtua dapat menyesuaikan cara menunjukkan kasih sayang sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak. Dengan memberikan kasih sayang yang cukup, seorang ibu/ayah tidak hanya membantu perkembangan emosional dan sosial anak tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan mereka secara menyeluruh.

Mencium Anak: Kelembutan Dalam Pendidikan dan Manfaatnya 

Dalam perjalanan panjang mendidik anak, mencium bukan hanya sekadar tindakan fisik. Ini adalah ungkapan kasih sayang yang mendalam, sebuah bahasa cinta yang tidak terucapkan namun terasa begitu kuat. Menurut Islam, mencium anak bukan hanya kelembutan biasa; ini adalah sunah Nabi yang mulia, yang membawa rahmat Allah.

Mencium kening, menyentuh ubun-ubun, kedua pipi, dan punggung tangan anak bukanlah sekadar ritual kosong. Setiap sentuhan adalah ikatan emosional, setiap ciuman adalah doa untuk kecerdasan dan perlindungan. Inilah kelembutan dalam mendidik anak, sebuah warisan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Manfaat mencium anak bukan hanya terbatas pada tumbuh kembang fisik. Kesejahteraan emosional anak, perkembangan otak, dan ikatan spiritual yang terbentuk adalah bagian dari keajaiban tersebut. Mencium bukan hanya menyentuh tubuh, tetapi juga hati dan jiwa si kecil.

Seorang ayah yang mencium anaknya dengan lembut adalah seorang pahlawan dalam dunia kecil sang buah hati. Menurut Islam, tindakan ini adalah sumber rahmat Allah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang tidak memiliki sifat kasih sayang, niscaya tidak akan memperoleh rahmat Allah."

Bagi para orang tua, mari kita menggali kelembutan dalam mendidik anak, mengikuti jejak Nabi yang penuh kasih. Bukan hanya mencium, tetapi memberikan perhatian, pelukan, dan dukungan penuh kasih. Jadikanlah setiap momen bersama anak sebagai ladang kebaikan yang tak ternilai.

Ingatlah, setiap anak adalah anugerah, dan setiap kasih sayang yang kita berikan adalah investasi dalam masa depan mereka. Dengan kelembutan dan kasih sayang, kita tidak hanya membantu mereka tumbuh sebagai pribadi yang cerdas, tetapi juga sebagai insan yang penuh kebaikan dan keberkahan.

Semoga setiap tindakan kecil kasih sayang yang kita berikan kepada anak-anak kita menjadi bekal mereka dalam menjalani kehidupan. Dalam kelembutan, terukirlah kenangan yang membentuk pribadi mereka menuju ke arah yang penuh cahaya dan keberkahan.

Mari bersama-sama kita bina generasi penerus yang tumbuh dengan penuh kasih, berdaya, dan memiliki akhlak yang mulia. Sebab, dalam mencium anak, terdapat keajaiban mendidik yang membawa berkah tidak hanya dalam dunia, tetapi juga di akhirat.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun