Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pendekatan Holistik Berdoa Saat Makan dan Mindful Eating

3 Februari 2024   08:43 Diperbarui: 3 Februari 2024   08:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Makan dengan penuh kesadaran (mindful eating) bukan hanya sekadar tren, melainkan suatu pendekatan holistik yang dapat meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual seseorang. Filosofi ini berasal dari praktik mindfulness, yang menuntut fokus yang disengaja pada pikiran, emosi, dan sensasi fisik saat ini.

Mindful eating bekerja dengan membawa perhatian penuh pada pengalaman makan, mulai dari pemilihan makanan, pengenalan isyarat internal dan eksternal yang memengaruhi seberapa banyak kita makan, hingga perhatian terhadap bagaimana makanan terasa dan terlihat di dalam tubuh kita. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman makan yang lebih menyenangkan dan mendalam, serta untuk meningkatkan pemahaman tentang lingkungan makan.

Kebalikan dari mindful eating adalah mindful feeding, terkadang disebut sebagai mindless atau disordered feeding, dikaitkan dengan kecemasan, makan berlebihan, dan penambahan berat badan. Contoh perilaku mindless feeding mencakup makan sambil mengemudi, makan saat bekerja, atau makan sambil menonton televisi atau menggunakan perangkat layar lainnya seperti ponsel atau tablet.

Meskipun bersosialisasi dengan teman dan keluarga saat makan dapat meningkatkan pengalaman makan, berbicara di telepon atau menerima telepon kantor sambil makan dapat mengurangi kualitas pengalaman makan.

Minat terhadap pola makan yang sadar atau mindful feeding telah berkembang sebagai strategi untuk mengurangi gangguan saat makan dan meningkatkan perilaku makan yang lebih sehat.

Pendekatan mindfulness telah terbukti efektif dalam mengatasi perilaku buruk seperti makan secara emosional dan makan berlebihan, yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan obesitas. Meskipun penurunan berat badan tidak selalu menjadi ukuran utama hasil, studi intervensi menunjukkan bahwa pelatihan mindfulness dapat membantu mengurangi perilaku makan yang tidak sehat.

Mindfulness membantu mengatasi rasa malu dan bersalah terkait dengan perilaku makan yang tidak sehat dengan mengembangkan sikap tidak menghakimi. Pelatihan mindfulness membantu seseorang menyadari dan menerima pikiran dan emosi tanpa penilaian berlebihan, dan membedakan antara isyarat lapar emosional dan fisik.

Dengan demikian, keterampilan ini dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengatasi tekanan psikologis yang sering kali berujung pada makan berlebihan.

Selain itu, mindful feeding kadang-kadang dikaitkan dengan kualitas pola makan yang lebih baik, seperti memilih buah-buahan sebagai camilan daripada makanan manis, atau memilih makanan dengan kalori lebih rendah dan ukuran porsi yang lebih kecil. Ini mencerminkan perubahan positif dalam pilihan makanan dan perilaku makan.

Makan dengan penuh kesadaran adalah suatu pendekatan makan yang dapat melengkapi pola makan apa pun. Meskipun tidak dimaksudkan sebagai pengganti pengobatan tradisional untuk kondisi klinis yang parah seperti gangguan makan, makan dengan penuh kesadaran dapat menjadi komponen efektif dalam rencana pengobatan, terutama sebagai pelengkap program penurunan berat badan.

Penting untuk diingat bahwa ketidakseimbangan neurokimia merupakan faktor risiko terjadinya gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa, dan makan dengan penuh kesadaran bukanlah satu-satunya pengobatan untuk kondisi-kondisi tersebut. Dalam konteks penurunan berat badan, makan dengan penuh kesadaran mungkin tidak efektif jika digunakan sebagai strategi tunggal, tetapi sebagai pelengkap program penurunan berat badan yang lebih holistik.

Makan dengan penuh kesadaran mencakup pemilihan makanan yang meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kenikmatan pengalaman makan. Ini dapat membantu mengurangi risiko makan berlebihan secara emosional atau makan berlebihan.

Meskipun penelitian tidak secara konsisten menunjukkan bahwa strategi mindfulness secara langsung menyebabkan penurunan berat badan, hal ini mungkin terkait dengan desain penelitian yang tidak selalu menyertakan pendidikan tentang pilihan makan sehat sebagai bagian dari intervensi mindfulness.

Integrasi makan dengan penuh kesadaran dengan pengetahuan nutrisi dan panduan dari ahli diet terdaftar dapat menciptakan pendekatan yang lebih komprehensif untuk manajemen berat badan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi sejauh mana makan dengan penuh kesadaran dapat menjadi strategi yang efektif dalam pengelolaan berat badan. Namun, hingga saat ini, makan dengan penuh kesadaran telah terbukti dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, kenikmatan saat makan, dan kepuasan tubuh.

Strategi makan dengan penuh kesadaran dapat membantu individu menjaga keseimbangan dan hubungan yang sehat dengan makanan, terutama saat berada di rumah atau dalam situasi sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting dari strategi tersebut:

  1. Jadwalkan Waktu Makan: Dalam situasi bekerja dari rumah atau menghabiskan banyak waktu di rumah, penting untuk memberi diri waktu khusus untuk makan. Memasukkan jeda waktu untuk istirahat makan siang yang terpisah dari aktivitas kerja atau menyediakan waktu khusus untuk makan malam bersama keluarga dapat membantu memastikan bahwa makanan tidak hanya dianggap sebagai kegiatan sampingan.
  2. Refleksi Sebelum Makan: Sebelum mengambil makanan, penting untuk merefleksikan apakah rasa lapar sebenarnya atau hanya kebosanan atau stres. Ini membantu mencegah makan berlebihan emosional. Jika lapar, maka makan dengan kesadaran dapat diterapkan dengan sepenuhnya menikmati dan menyadari makanan yang dikonsumsi.
  3. Tarik Nafas Dalam-dalam: Jika ada dorongan untuk makanan yang menenangkan atau makan secara impulsif, berhentilah sejenak dan tarik beberapa napas dalam-dalam. Ini memberikan waktu untuk meresapi keinginan tersebut dan dapat membantu mengidentifikasi apakah keinginan tersebut benar-benar kelaparan atau hanya respons terhadap emosi tertentu.
  4. Nikmati Setiap Gigitan: Jika memilih untuk mengonsumsi makanan yang diinginkan, lakukan dengan penuh kesadaran. Ambil sebagian makanan dari wadahnya, taruh di piring, dan nikmati setiap gigitan dengan sengaja. Ini membantu meningkatkan pengalaman makan dan memungkinkan seseorang untuk lebih menyadari kenyangnya.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, individu dapat membangun kesadaran terhadap pola makan mereka, mengidentifikasi isyarat lapar yang sebenarnya, dan menikmati makanan dengan lebih penuh. Ini merupakan praktik yang dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan makanan dan mengelola perilaku makan dengan lebih sadar.

Di samping itu, menerapkan doa sebelum makan dapat saling melengkapi dalam praktik mindful eating. Doa sebelum makan bukan hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga dapat mempengaruhi struktur molekul makanan, menurut penelitian Masaru Emoto.

Berdoa sebelum makan dianggap dapat memberikan keberkahan dan manfaat kesehatan melalui perubahan molekul makanan. Integrasi doa sebelum makan dengan mindful eating menciptakan pengalaman makan yang holistik.

Doa sebelum makan dapat menjadi momen untuk berterima kasih dan merenung, membawa aspek spiritual dalam pengalaman makan. Berdoa sebelum makan dapat membantu seseorang untuk fokus pada kegiatan makan dan meningkatkan kesadaran terhadap rasa syukur terhadap makanan.

Penutup:

Dalam dunia yang serba terburu-buru, makan dengan penuh kesadaran muncul sebagai oase keheningan, mengajak kita untuk melibatkan seluruh kehadiran kita dalam setiap gigitan. Ini bukan hanya sekadar metode, melainkan suatu perjalanan holistik yang memeluk aspek fisik, mental, dan spiritual kita.

Dengan memperkaya praktik mindful eating, kita dapat menjelajahi dimensi spiritual melalui doa sebelum makan. Doa bukan hanya kata-kata, melainkan pintu ke rasa syukur yang dalam, memberikan kedalaman pada pengalaman makan kita. Sebuah momen untuk berterima kasih atas kehidupan dan energi yang mewujud dalam makanan kita.

Pentingnya memahami bahwa kesadaran dalam makan juga mengundang kita untuk membangun koneksi sosial. Melibatkan keluarga dalam ritual makan bersama bukan hanya tentang berbagi hidangan, tetapi juga tentang berbagi momen, tawa, dan kebersamaan yang memperkuat ikatan emosional.

Meskipun kita telah menyelami dunia makan dengan penuh kesadaran, masih banyak yang perlu dijelajahi dan dipelajari. Penelitian lebih lanjut akan memberikan cahaya pada manfaat dan cara yang lebih efektif untuk mengintegrasikan kebijaksanaan ini ke dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, mari lanjutkan perjalanan ini bersama-sama, membawa kesadaran penuh dan apresiasi yang mendalam ke setiap aspek makanan kita. Sebuah perjalanan untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna, sehat, dan penuh kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun