Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Evolusi Bank dalam Masa Transisi Besar

23 Januari 2024   20:31 Diperbarui: 23 Januari 2024   20:32 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
File Merza Gamal, sumber gambar: McKinsey & Company

Sejak 2022, sektor perbankan global telah merasakan keuntungan yang mengesankan. Meskipun mencapai periode terbaik sejak krisis keuangan pada tahun 2007, bank-bank global tidak boleh mengabaikan dinamika struktural dan makroekonomi terkini yang dapat mempengaruhi perjalanan mereka ke depan.

Dalam episode The McKinsey Podcast pada 11 Januari 2024, para ahli dari McKinsey membahas temuan “McKinsey Global Banking Annual Review”, dengan menyoroti tantangan baru yang dihadapi bank dan memberikan pandangan tentang bagaimana mengatasi perubahan yang sedang terjadi.

Perubahan Lanskap dan Evolusi Strategis

18 bulan terakhir memberikan keuntungan signifikan bagi industri perbankan global, tetapi kesuksesan saat ini tidak boleh membuat bank merasa terlalu nyaman. Partner Senior McKinsey, Alex Edlich, menyoroti perubahan besar dalam lanskap keuangan: "Ada aset senilai $402 triliun dalam sistem keuangan global. Lebih dari separuhnya tidak tercatat dalam neraca bank." Peningkatan besar ini sebagian besar dialirkan ke reksa dana, dana pensiun, dan modal swasta.

Namun, tantangan yang muncul terletak pada perubahan struktural dan makroekonomi terkini. Reinhard Höll menambahkan bahwa teknologi, terutama AI generatif, memainkan peran kunci dalam evolusi sektor keuangan. Bank-bank perlu memahami bahwa perubahan ini memerlukan strategi yang inovatif dan fleksibel.

Tantangan Risiko di Masa Transisi Besar

Saat ini, bank tidak hanya dihadapkan pada risiko kredit dan pasar konvensional. Dalam transisi besar ini, risiko teknologi, risiko dunia maya, dan risiko penipuan juga muncul sebagai ancaman signifikan. Distribusi perbankan ritel melalui pihak ketiga juga menjadi tren, mencapai hingga 30 persen, menuntut perhatian lebih terhadap kepatuhan dan keamanan dalam kemitraan.

Untuk mengatasi risiko ini, bank harus fokus pada tiga hal: teknologi seperti pembayaran instan untuk mengurangi risiko penipuan, integrasi risiko ke dalam lingkungan yang berbeda, dan pengembangan budaya risiko dan kepatuhan yang kuat.

Perbankan Lintas Geografi dan Fenomena Global

Perbedaan yang signifikan terlihat dalam perbankan lintas geografi. Sementara Amerika Utara dan Eropa menyaksikan perubahan total aset yang keluar dari neraca perbankan mencapai 79 persen dan 77 persen, wilayah Indo-Bulan Sabit menciptakan fenomena baru. Dengan 28 persen dari lembaga keuangan teratas berlokasi di wilayah ini, Indo-Bulan Sabit menjadi pusat pertumbuhan yang menonjol.

Wilayah ini, mencakup Afrika Timur, Timur Tengah, India, negara-negara ASEAN, dan Australia, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Keberhasilan bank-bank di wilayah ini didorong oleh meningkatnya kelas menengah di India, pembukaan India terhadap pembayaran lintas negara, basis industri UKM yang kuat di ASEAN, dan pengelolaan kekayaan yang pesat di Timur Tengah.

Teknologi Sebagai Katalisator Utama dalam Perubahan Perbankan

Di tengah perubahan besar ini, teknologi muncul sebagai peluang besar. Bank harus meningkatkan produktivitas melalui penggunaan teknologi, analisis canggih, dan kecerdasan buatan (AI). Strategi investasi yang jelas, inklusi organisasi dalam transformasi digital, dan penyelarasan teknologi dengan peraturan dan kebutuhan pelanggan menjadi kunci untuk bersaing di era teknologi ini.

Teknologi memungkinkan bank untuk meningkatkan produktivitas melalui otomatisasi proses, analisis data yang canggih, dan penerapan kecerdasan buatan. Penggunaan teknologi ini dapat mengurangi beban kerja manual, meningkatkan efisiensi operasional, dan memungkinkan fokus lebih besar pada strategi bisnis yang lebih tinggi.

Penting bagi bank untuk menjalankan transformasi digital secara menyeluruh dan melibatkan seluruh organisasi. Inklusi organisasi dalam perubahan ini melibatkan pelibatan karyawan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan yang relevan. Bank harus memastikan bahwa setiap elemen organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memanfaatkannya secara maksimal.

Teknologi harus diselaraskan dengan peraturan setempat dan kebutuhan pelanggan. Bank perlu memastikan bahwa inovasi teknologi mereka mematuhi standar keamanan dan peraturan industri. Selain itu, pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan menjadi kunci dalam merancang solusi teknologi yang relevan dan layak.

Menghadapi Keputusan Kritis: Meningkat atau Keluar?

Dalam momen transisi ini, bank dihadapkan pada pertanyaan kritis: apakah seharusnya mereka meningkatkan kapasitas atau justru keluar dari bisnis yang telah ada? Keputusan ini bukan sekadar pertimbangan skala, melainkan juga strategi mendalam yang mungkin melibatkan keluarnya dari sebagian bisnis atau bermitra untuk meningkatkan daya saing. Aktivitas merger and acquisition (M&A), yang dalam 15 tahun terakhir terbatas, kini muncul sebagai pilihan strategis untuk mengelola keuntungan dengan lebih cerdas.

Bagi bank-bank yang memiliki visi jangka panjang, pertimbangan ini bukan hanya tentang memperbesar entitas mereka, tetapi juga tentang membentuk portofolio yang sejalan dengan tren pasar dan kebutuhan pelanggan. Keluar atau bermitra dapat memberikan peluang untuk menyusun kembali operasional, mengevaluasi bisnis inti, dan bahkan memasuki segmen pasar yang lebih menjanjikan.

Penutup: Masa Depan Bank yang Terhubung dan Adaptif

Di tengah dinamika perubahan ini, teknologi tidak hanya berperan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga sebagai fondasi pembentukan masa depan bank yang terhubung dan adaptif. Bank-bank yang tidak hanya mengadopsi teknologi secara parsial, tetapi mengintegrasikannya secara holistik dalam seluruh operasi mereka, akan mendominasi pangsa pasar di era digital ini.

Langkah selanjutnya adalah melibatkan karyawan dalam perjalanan transformasi digital, memastikan bahwa setiap elemen organisasi dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memanfaatkannya secara maksimal. Melibatkan dan melatih karyawan untuk menguasai teknologi baru dan memahami implikasi bisnisnya adalah kunci keberhasilan.

Bank-bank masa depan juga harus terus menjawab kebutuhan pelanggan dengan solusi inovatif. Memahami secara mendalam kebutuhan dan preferensi pelanggan akan menjadi fondasi untuk merancang solusi teknologi yang tidak hanya relevan tetapi juga layak. Dengan memanfaatkan teknologi sebagai katalisator utama, bank-bank dapat mencapai evolusi yang sejalan dengan tuntutan pasar yang terus berubah.

Sebagai penutup, perjalanan bank dalam transisi besar ini bukan hanya mengenai bertahan, tetapi juga tentang menjadi pemimpin yang mengarahkan industri keuangan ke era yang lebih terhubung, adaptif, dan inovatif.

Penulis:

Merza Gamal (Advisory & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun