Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peluk Kasih Ibu di Balik Waktu yang Tak Mungkin Kembali

22 Desember 2023   07:53 Diperbarui: 22 Desember 2023   07:59 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Bacaan Al-Qur'an yang engkau ajarkan padaku bukan hanya kata-kata di atas kertas. Ia menjadi petunjuk dalam mengarungi kehidupan. Ayat-ayat itu menyulut semangat hidupmu yang berkobar, membakar jiwa-jiwa di sekitarmu. Lantas saja ayat-ayat itu seperti berkumandang, mengalun perlahan menelusup ke lubang telinga dan memenuhi rongga dada.

Sumber gambar: File Merza Gamal
Sumber gambar: File Merza Gamal

Engkau tak lewatkan sedetikpun untuk mendoakan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi anak-anak, menantu, cucu, hingga cicit-cicitmu.

Saat ini, di tengah ketidaksempurnaan hidupku, aku menyadari kehebatanmu, Ibu. Karirku mungkin tak setinggi milikmu, namun aku tak sanggup menyamai dedikasi dan perhatianmu. Maafkan aku Ibu, yang tak mampu membalas kasih sayangmu sepenuhnya.

Akhir kata: 

Peluk Kasih Ibu di Balik Waktu yang Tak Mungkin Kembali adalah kisah yang merangkai kenangan dan harapan, diiringi oleh rindu yang teramat mendalam, menciptakan narasi yang menggugah dan penuh makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun