Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perjalanan Meninggalkan Asap Rokok

16 Desember 2023   10:22 Diperbarui: 16 Desember 2023   10:33 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merawat Diri dan Lingkungan

Merokok bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga perjuangan melawan bahaya yang mengintai kesehatan dan lingkungan. Seiring dengan berkembangnya kesadaran akan dampak merokok, pengalaman pribadi seseorang dapat menjadi inspirasi dan titik awal untuk menggali lebih dalam tentang bahaya ini.

Banyak orang tahu, tapi tidak peduli bahwa merokok membawa risiko kesehatan serius. Penggunaan tembakau telah terkait dengan berbagai penyakit mematikan seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Dengan merokok, seseorang tidak hanya mengundang risiko kesehatan sendiri tetapi juga meracuni orang di sekitarnya melalui asap rokok.

Pengalaman pribadi sebagai perokok masa lalu yang berhasil berhenti merokok berawal dari kekuatan niat dan tekad yang kuat. Meskipun selama lebih dari 15 tahun menikmati rokok, keputusan tegas diambil pada tahun 1994 untuk mengakhiri kebiasaan merokok.

Selama hampir tiga dekade, tidak satu pun batang rokok menyentuh bibir saya, menunjukkan bahwa perubahan yang mendalam mungkin terjadi dengan kemauan yang teguh.

Berhenti merokok tidak hanya memperpanjang umur (walau pun keputusan umur ada di tangan Ilahi), tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam perjalanan meninggalkan asap rokok, seseorang merasakan perbaikan dalam kualitas tidur, daya tahan fisik, dan kemampuan pernapasan. Penghematan finansial yang sebelumnya digunakan untuk rokok juga memberikan dampak positif.

Sementara bahaya merokok terhadap kesehatan individu sudah umum diketahui, perlu juga disoroti bahaya rokok terhadap lingkungan. Asap rokok dapat mencemari udara, air, dan tanah, memberikan dampak negatif pada keberlanjutan lingkungan. Kesadaran akan ekologi dan dampaknya memberikan alasan lebih untuk menolak kebiasaan merokok.

Tidak sedikit orang saat ini mengganti rokok konvensional menjadi rokok elektronik. Akan tetapi itu tidak menyelesaikan masalah. Penolakan terhadap rokok elektronik juga merupakan kesadaran akan risiko kesehatan dan etika merokok secara umum.

Seiring munculnya alternatif baru, pemilihan untuk tetap menjauh menunjukkan bahwa kesadaran akan bahaya rokok tidak hanya berhenti pada jenis konvensional, tetapi juga melibatkan pengembangan diri untuk tidak tergoda oleh alternatif modern.

Menyusun lingkungan yang bebas dari rokok bukan hanya memperjuangkan kesehatan diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain. Dengan menekankan kebahayaan merokok dan membagikan pengalaman pribadi tentang perjalanan meninggalkan kebiasaan tersebut, kita dapat memberikan dorongan kepada orang lain untuk membuat pilihan yang lebih baik.

Berhenti merokok bukan hanya keputusan individu, tetapi juga kontribusi terhadap kesehatan global dan keberlanjutan lingkungan. Dengan menggali lebih dalam dampak negatif merokok, kita dapat menjadi agen perubahan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari asap rokok.

Semua orang berhak untuk hidup tanpa risiko merokok, dan keputusan untuk berhenti adalah langkah positif menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia.

Menghadapi Tantangan Merokok di Kalangan Pelajar dan Kebijakan Pemerintah

Data dari Global Youth Tobacco Survey 2019 memberikan gambaran serius mengenai prevalensi perokok di kalangan pelajar di Indonesia. Fakta bahwa sebagian besar pelajar terpapar iklan rokok, tidak dicegah saat membeli rokok, dan cenderung membeli rokok batangan menandakan bahwa langkah-langkah pengendalian rokok di kalangan anak-anak dan remaja memerlukan perhatian lebih serius.

File Merza Gamal, Sumber gambar: Data WHO
File Merza Gamal, Sumber gambar: Data WHO

Pentingnya kebijakan pemerintah dalam melarang iklan rokok, seperti yang dijabarkan dalam RPJMN 2020-2024, menunjukkan langkah positif. Namun, tantangan terletak pada implementasinya yang belum sepenuhnya efektif, mengingat tingginya prevalensi perokok di kalangan pelajar.

Kritik yang diarahkan kepada pemerintah terkait potensi konflik kepentingan antara pendapatan negara dan kesehatan masyarakat adalah perbincangan yang tak terhindarkan. Meskipun pajak dari industri rokok memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda, perlu diutamakan.

Perlu ditemukan keseimbangan yang tepat antara kepentingan ekonomi dan kesehatan masyarakat.

Pencegahan perokok anak memerlukan upaya yang lebih kuat, dan evaluasi serta penguatan kebijakan yang ada menjadi langkah mendesak. Pendidikan tentang bahaya rokok dan kampanye anti-rokok perlu ditingkatkan agar masyarakat, terutama generasi muda, semakin sadar akan dampak kesehatan jangka panjang dari merokok.

Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, industri, dan sektor kesehatan menjadi kunci. Kesadaran akan dampak kesehatan harus menjadi fokus, dan upaya bersama harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengendalian rokok yang diinginkan dalam RPJMN.

Hanya dengan kerjasama yang kokoh, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari asap rokok, memberikan peluang hidup yang lebih baik untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun