Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Menyesal Peran Guru Diambil-alih oleh Gen AI Jika Guru Hanya Pengajar

13 Desember 2023   08:59 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:53 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar, guru memiliki kesempatan emas untuk bertransformasi dan menjadi agen perubahan positif. Melibatkan diri sepenuh hati dalam pembelajaran, memahami siswa secara mendalam, dan memberikan inspirasi serta dorongan agar mereka dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara.

Semangat pengabdian guru adalah kunci keberhasilan dalam mencetak generasi penerus yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. Terima kasih kepada para guru yang telah dan akan menjadi pilar utama dalam membimbing dan membentuk karakter generasi mendatang. Mari bersama-sama menciptakan pendidikan yang merdeka, berkualitas, dan mampu menghasilkan anak-anak bangsa yang unggul!

Penutup: Bersiap dan Berubahlah 

Sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka Belajar yang mengajak kita untuk membebaskan potensi siswa, peran guru memegang peranan sentral dalam merintis masa depan generasi penerus. Jika kita memaknai profesi sebagai guru hanya sebatas pengajar, mungkin saatnya untuk merenung.

Generative Artificial Intelligence (Gen AI) mungkin bisa menggantikan tugas-tugas teknis pembelajaran, namun, ada satu dimensi kemanusiaan yang tak tergantikan: kepedulian, empati, dan keberanian untuk membentuk karakter anak bangsa. Itulah dimensi yang tak mungkin diemulasi oleh algoritma, bahkan yang paling canggih sekalipun.

Guru tidak hanya sekadar mengajar materi, melainkan membimbing melalui perjalanan intelektual dan moral siswa. Dalam dunia yang semakin terhubung, siswa butuh lebih dari sekadar informasi; mereka butuh mentor yang dapat membimbing mereka dalam memahami peran mereka dalam masyarakat dan memberikan inspirasi untuk meraih impian mereka.

Maka dari itu, saya mengajak seluruh para guru untuk melepaskan kebiasaan lama yang hanya mengejar prestasi pribadi. Alihkan fokus untuk menjadi pionir perubahan, membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, keberanian untuk berinovasi, dan semangat untuk berkontribusi positif pada masyarakat dan bangsa.

Dengan kesiapan dan semangat pengabdian, guru memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan Indonesia melalui pendidikan. Mari bersama-sama menjadikan kelas sebagai panggung inspirasi, tempat di mana generasi merdeka belajar tumbuh dan berkembang.

Terima kasih kepada para guru yang telah dan akan menjadi garda terdepan dalam membentuk karakter generasi mendatang.

Dengan tekad yang bulat dan semangat pengabdian yang menggelora, kita dapat bersama-sama menciptakan pendidikan yang merdeka, berkualitas, dan mampu menghasilkan anak-anak bangsa yang bukan hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan berjiwa besar.

Selamat menjadi agen perubahan, selamat menjadi guru yang tak tergantikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun