Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Komitmen dan Strategi Global di COP28 dalam Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim

12 Desember 2023   07:51 Diperbarui: 12 Desember 2023   08:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada perhelatan COP28 di Dubai pekan lalu, dunia kembali bersatu untuk membahas upaya kolektif dalam menghadapi krisis perubahan iklim. Dalam pidato terkini, Direktur Pelaksana IMF (International Monetary Fund), Kristalina Georgieva, menguraikan komitmen global dan strategi yang harus ditempuh untuk merespons dengan serius panggilan mendesak untuk mengurangi emisi karbon.

Salah satu aspek kunci yang ditekankan oleh Georgieva adalah tantangan pembiayaan. Meningkatkan investasi mitigasi dari $900 juta per tahun menjadi $5 triliun per tahun menjadi target krusial.

Meskipun angka tersebut terasa monumental, Georgieva meyakinkan kita bahwa dalam konteks ekonomi global senilai lebih dari $100 triliun, itu bukanlah tujuan yang tidak dapat dicapai.

Namun, perubahan yang signifikan memerlukan keterlibatan sektor swasta. Meskipun Dana Swasta saat ini sudah menyumbang 40 persen dari total pendanaan iklim, Georgieva menekankan perlunya meningkatkan kontribusi ini menjadi 80 persen hingga 90 persen. Ini menjadi semakin krusial, terutama di negara-negara berkembang, di mana emisi terus meningkat.

Pendekatan utama yang diusulkan oleh IMF adalah penetapan harga karbon. Meskipun terdapat kemajuan dalam cakupan di tingkat nasional dan sub-nasional, Georgieva memberi peringatan bahwa harga rata-rata global saat ini hanya $5 per ton, jauh di bawah target $85 per ton pada tahun 2030 menurut Perjanjian Paris.

Penghapusan subsidi bahan bakar fosil juga menjadi fokus utama dalam upaya mencapai dekarbonisasi. Georgieva mengungkapkan bahwa subsidi langsung mencapai rekor $1,3 triliun pada tahun lalu, dengan total mencapai $7,1 triliun jika subsidi tidak langsung juga diperhitungkan.

Dalam konteks ini, langkah-langkah untuk mengalihkan dana publik ke sektor-sektor yang mendukung dekarbonisasi menjadi semakin mendesak.

Peran Penting Kerja Sama Global

Langkah-langkah ini tidak dapat diwujudkan tanpa kerja sama global. Georgieva menekankan bahwa perubahan iklim hanya dapat diatasi melalui kolaborasi yang luas.

IMF telah mengintegrasikan isu iklim ke dalam pekerjaannya, mempertimbangkan mitigasi, adaptasi, dan transisi untuk negara-negara dengan karakteristik yang berbeda. Ini mencakup penilaian risiko sektor keuangan yang terkait dengan perubahan iklim.

Dalam upaya memfasilitasi langkah-langkah tersebut, IMF membentuk Resilience and Sustainability Trust senilai $40 miliar. Inisiatif ini telah mendukung program-program untuk 11 negara, dengan kontribusi terbaru dari Uni Emirat Arab sebesar $200 juta. Georgieva menegaskan bahwa keputusan dan tindakan dalam menghadapi krisis iklim ini tidak hanya bersifat kebijakan, tetapi juga memiliki dimensi personal.

Dalam menyimpulkan pidatonya, Direktur Pelaksana IMF tersebut berbagi pandangan pribadinya dengan mengatakan bahwa dalam menghadapi krisis iklim, kita harus bertindak sekuat tenaga untuk mengubah arah masyarakat demi masa depan generasi mendatang.

Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan

Sesuai dengan hal-hal yang telah dibahas di atas, kita telah memahami tantangan mendalam yang dihadapi dunia dalam memerangi perubahan iklim dan menghadapi dampaknya.

Pada event COP28, kita melihat upaya serius dan komitmen global untuk mencapai dekarbonisasi dan mengurangi emisi karbon. Langkah-langkah konkret yang diusulkan oleh Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana IMF, memberikan landasan kuat untuk memahami bahwa perubahan bukanlah hal yang mustahil.

Investasi besar dalam mitigasi, penetapan harga karbon, dan penghapusan subsidi bahan bakar fosil menjadi kunci untuk membentuk masa depan yang berkelanjutan. Partisipasi sektor swasta menjadi penting, dan kerja sama global adalah fondasi untuk mencapai tujuan bersama.

Inisiatif IMF, seperti Resilience and Sustainability Trust, menunjukkan komitmen nyata dalam memberikan dukungan finansial untuk program-program yang mendukung perubahan positif. Tidak hanya tentang kebijakan dan angka, tetapi juga mengenai keputusan personal dan dampak pada generasi mendatang.

Dalam melangkah maju, kita diingatkan untuk tidak hanya melihat pada angka dan data, tetapi juga pada nilai-nilai yang membentuk tindakan kita. Dalam menghadapi krisis iklim, setiap keputusan kita adalah investasi untuk masa depan bumi kita. Sebagai individu, perusahaan, dan negara, kita memiliki peran yang signifikan dalam membentuk arah yang kita ambil.

Melalui kolaborasi yang lebih erat, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, dan langkah-langkah konkret, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk kita saat ini, tetapi juga bagi anak cucu kita.

Masing-masing dari kita memiliki peran dalam membentuk dunia yang kita inginkan lihat dan tinggalkan untuk generasi mendatang. Itulah kunci dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan menghadapi tantangan perubahan iklim dengan tekad dan tanggung jawab.

Sumber Pidato: International Monetary Fund (IMF.org)

Note: Opini hanya bersifat pribadi Merza Gamal sebagai pengamat dan pemerhati Ekonomi Lingkungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun