Menunjukkan perhatian kepada mahasiswa bukan hanya tindakan kecil; itu adalah fondasi dari keterlibatan yang menghasilkan hasil positif.
Ketika dosen dan staf akademis peduli terhadap kesejahteraan siswa, hubungan emosional yang langgeng terbentuk. Inilah kunci untuk menciptakan keterlibatan yang berkelanjutan di antara mahasiswa, dosen, dan teman sekelas.
Penelitian Gallup menunjukkan bahwa kesejahteraan, keterlibatan, dan harapan menyumbang sepertiga dari perbedaan keberhasilan akademis siswa. Siswa yang mendapat dukungan emosional selama kuliah, yang memiliki mentor dan profesor yang memperhatikan mereka sebagai individu, cenderung mencapai kesejahteraan yang baik setelah lulus.
Investasi dalam keterlibatan dan kesejahteraan mahasiswa di kampus memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.
Mahasiswa yang merespons positif terhadap enam pengalaman kuliah tertentu memiliki keyakinan yang lebih tinggi terkait kesuksesan di pasar kerja. Ini termasuk pengalaman seperti memiliki profesor yang peduli, mentor yang mendukung, dan partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Ada Enam Pengalaman Kuliah Penting yang dapat dirasakan mahasiswa di Perguruan Tinggi, yaitu:
- Profesor yang Peduli:Â Profesor di [universitas] peduli terhadap mahasiswa sebagai pribadi.
- Semangat Belajar: Memiliki setidaknya satu profesor di [universitas] yang membuat mahasiswa bersemangat belajar.
- Mentor yang Mendorong: Memiliki seorang mentor di [universitas] yang mendorong untuk mengejar tujuan dan impian.
- Pengalaman Magang:Â Pengalaman magang atau pekerjaan yang menerapkan pengetahuan kelas.
- Proyek Berkelanjutan:Â Mengerjakan proyek yang membutuhkan waktu satu semester atau lebih untuk diselesaikan.
- Aktivitas Ekstrakurikuler: Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
Mengukir Jejak Keterlibatan Mahasiswa dan Dosen
Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi di lingkungan perguruan tinggi bukan hanya sekadar kegiatan tambahan; itu adalah bagian integral dari pengalaman mahasiswa dan dosen.
Terlibat dalam aktivitas di luar kurikulum akademis dapat membentuk tidak hanya keterampilan khusus, tetapi juga memperdalam kesejahteraan dan keterlibatan di lingkungan kampus. Meskipun mahasiswa dan dosen memiliki peran yang berbeda, keterlibatan keduanya sama-sama penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang dinamis dan bermakna.
Sebagai mahasiswa, kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi jendela bagi perkembangan pribadi, keterampilan kepemimpinan, dan jaringan sosial yang kuat. Bagi dosen, terlibat dalam kegiatan di luar dosen dapat memperluas pemahaman terhadap dunia mahasiswa dan memberikan kontribusi positif pada perkembangan kampus.