Kondisi tersebut sangat disayangkan, karena ketidakterlibatan ayah dapat membawa dampak negatif, seperti anak melakukan tindakan buruk atau terjerumus ke dalam kejahatan.
Sebagai kepala keluarga, seorang ayah memiliki peran yang tak tergantikan. Tidak hanya sebagai penyedia materi, tetapi juga sebagai pemimpin dan teladan bagi anak-anaknya. Sederet tugas para ayah mencakup:
- Pengasuhan Anak-anak:Â Memastikan kebutuhan fisik dan emosional anak terpenuhi dengan penuh tanggung jawab.
- Persamaan Hak dan Kewajiban: Memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada semua anak dalam keluarga.
- Kehangatan Cinta Kasih:Â Memberikan dukungan emosional dan menciptakan ikatan yang kokoh dengan anak-anak.
- Menghindari Pemakaian Bahasa Kotor: Memberikan contoh dengan menggunakan bahasa yang santun dan mendidik.
- Mengawasi Perilaku Anak-anak: Melibatkan diri dalam memahami dan mengawasi tindakan anak-anak.
- Pendisiplinan:Â Menyusun aturan dan memberikan disiplin yang konsisten, tanpa kekerasan fisik.
- Menjauhkan Anak dari Berbagai Aktivitas Seksual Sebelum Waktunya: Memberikan pemahaman tentang nilai-nilai moral dan memastikan anak terlindungi dari pengaruh negatif.
- Menjauhkan Anak-anak dari Makanan yang Haram: Memastikan konsumsi makanan yang halal dan mendidik tentang pentingnya menjauhi yang haram.
Meskipun kesadaran akan peran ayah semakin berkembang, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, di Hari Ayah Nasional ini, mari kita merenung, menghargai, dan memberikan apresiasi kepada para ayah yang telah berkomitmen secara penuh dalam mendidik anak-anak mereka.
Dengan memahami peran unik ayah, kita dapat membentuk keluarga yang seimbang dan mendukung perkembangan positif anak-anak. Semoga Hari Ayah Nasional ini menjadi momentum untuk semakin banyaknya para lelaki yang menyadari fungsinya sebagai ayah yang mendidik, peduli, dan bertanggung jawab.
Dengan penuh kehangatan dan inspirasi, mari kita akhiri artikel ini dengan perkataan bijak dari Sayyid Qutb, seorang yang memiliki ayah sebagai panutannya.
Beliau berkata, "Semasa kecilku, ayah tanamkan ketaqwaan kepada Allah dan rasa takut akan hari akhirat. Engkau tak pernah memarahiku, namun kehidupan sehari-harimu telah menjadi teladanku, bagaimana perilaku orang yang ingat akan hari akhir."
Perkataan ini menjadi pengingat akan kekuatan peran seorang ayah dalam membimbing anak-anaknya menuju jalan yang benar, melalui keteladanan dan nilai-nilai spiritual yang ditanamkan dengan penuh kasih sayang.
Semoga kita semua dapat merayakan Hari Ayah Nasional dengan penuh penghargaan, memahami kebermaknaan peran seorang ayah, dan terus menginspirasi generasi mendatang.
Selamat Hari Ayah Nasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H