Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Bapak Tua Penjual Sayur yang Tak Pernah Menyerah

4 November 2023   07:58 Diperbarui: 4 November 2023   08:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo ilustrasi, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

"Bapak sih gak pernah minta apa-apa, kalau mau bantu ya silahkan, tapi kalau tidak ya gak apa-apa, yang penting mereka bisa mencukupi kebutuhan mereka," ungkap Mastah.

Saat saya mengunjungi tempatnya, terlihat banyak baliho kampanye para calon yang akan menentukan arah negara dalam lima tahun ke depan. Ungkapan Pak Mastah tentang kebijakan pemerintah yang belum memberikan banyak bantuan kepada warga miskin adalah suara yang patut diperhatikan. 

Para calon pemimpin, baik sebagai wakil rakyat di DPR/DPRD, kepala daerah, maupun pemimpin negara, harus mendengar dan memahami bahwa janji-janji manis saat kampanye harus diwujudkan ketika mereka terpilih. Sosok seperti Pak Mastah adalah pengingat bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang amanah, benar-benar peduli dan berusaha mensejahterakan mereka, tidak hanya di masa kampanye, tetapi juga dalam kenyataan. 

Bagi Pak Mastah, yang kuat adalah yang bertahan, dan semangatnya adalah inspirasi bagi kita semua untuk menjalani hidup dengan penuh tekad dan cinta kepada keluarga serta sesama.

Note: Cerita ini hanya fiksi. Semoga ada hikmah yang bisa dipetik menjadi pelajaran hidup kita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun