Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wabah Monkeypox yang Terlupakan di Tengah Ramainya Isu Global Lainnya

2 November 2023   09:34 Diperbarui: 2 November 2023   09:45 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan di era saat ini penuh dengan tantangan dan isu-isu global yang serius. Pandemi COVID-19 yang belum tuntas selesai, resesi ekonomi global, ketidakstabilan geopolitik, isu ketahanan pangan, dan masih banyak lagi.

Namun, dalam sorotan yang meluas terhadap masalah-masalah ini, ada satu ancaman kesehatan yang tampaknya terabaikan, tetapi tetap mengancam kesejahteraan masyarakat di berbagai negara.

Menghadapi Ancaman Tersembunyi: Monkeypox

Saat ini, dunia diam-diam dihantui oleh wabah Monkeypox yang terus meningkat. Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox, yang serupa dengan virus Variola (penyebab cacar).

Meskipun belum mencapai tingkat perhatian seperti COVID-19, wabah Monkeypox tetap merupakan ancaman serius yang memerlukan perhatian serius. Wabah cacar monyet atau monkeypox telah ditetap WHO sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada tanggal 23 Juli 2022.

Penularan Monkeypox saat ini telah berubah dari awal penemuan penyakit ini pada tahun 1970-an. Pada saat itu, penularan terutama dikaitkan dengan kontak dengan hewan inang seperti tikus pohon dan primata.

Namun, saat ini, indikasi utama penularan Monkeypox adalah melalui kontak seksual. Penularan ini terutama terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang sering berganti pasangan.

Perkembangan Terbaru: Penambahan Kasus di Indonesia

Dalam perkembangan terbaru, Kementerian Kesehatan RI melaporkan penambahan tiga kasus cacar monyet atau Monkeypox di DKI Jakarta pada Senin (30/10/2023). Dengan penambahan ini, total keseluruhan kasus cacar monyet di Indonesia telah mencapai 27 kasus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, Kemenkes RI, menjelaskan bahwa dari total kasus tersebut, 18 pasien didiagnosis juga mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV). Selain HIV, ada lima pasien lainnya yang mengidap sifilis, dan dua orang mengidap hipertensi atau darah tinggi.

Estimasi yang dibuat oleh ahli epidemiologi mengindikasikan bahwa kasus cacar monyet di lapangan mungkin lebih tinggi dari jumlah yang tercatat, berkaitan dengan keterbukaan kelompok berisiko.

Perhitungan tersebut didasarkan pada tren kasus Monkeypox sebelumnya di Inggris dan menunjukkan bahwa dalam setahun, kasus Monkeypox di Indonesia bisa melampaui 3 ribu kasus.

Pesan Penting untuk Kita Semua

Dalam tengah-tengah berbagai isu global yang mendominasi perbincangan kita, penting untuk ingat bahwa kesehatan masyarakat adalah landasan dari semua aspek kehidupan yang stabil dan berkelanjutan. Kita tidak boleh mengesampingkan ancaman kesehatan yang mungkin kurang terlihat, tetapi tetap nyata.

Mengikuti pedoman dari otoritas kesehatan resmi seperti WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention) adalah langkah penting, dan upaya pencegahan seperti mengurangi risiko penularan melalui kontak seksual adalah hal yang harus dipertimbangkan. Selain itu, kita juga perlu bekerja sama dalam mengatasi stigma dan diskriminasi yang dapat menghambat upaya pencegahan.

Penutup:

Dalam situasi yang penuh tantangan ini, kita harus bersama-sama memprioritaskan kesehatan masyarakat, termasuk menghadapi wabah Monkeypox yang terus meningkat. Meskipun kita dihadapkan pada banyak isu global yang mendesak, kesehatan adalah aset terbesar yang kita miliki, dan kita tidak boleh mengabaikannya.

Ketika kita menatap masa depan, mari kita ingat bahwa penanganan wabah Monkeypox bukan hanya tanggung jawab otoritas kesehatan dan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama kita sebagai masyarakat. Kita memiliki kekuatan untuk membantu memutus rantai penularan dan melindungi diri sendiri serta orang-orang di sekitar kita.

Dalam situasi yang penuh tantangan ini, jangan biarkan wabah Monkeypox menjadi ancaman yang terlupakan. Marilah bersama-sama menjaga kesadaran dan tindakan yang serius terhadap wabah ini, seiring dengan upaya kita dalam menghadapi masalah global lainnya.

Kesehatan masyarakat adalah pondasi dari kehidupan yang stabil dan berkelanjutan, dan kita harus menjaga dan memperkuatnya.

Jangan biarkan Monkeypox tumbuh diam-diam di tengah isu-isu global lainnya. Bersama, kita dapat mengatasi ancaman ini dan menjaga dunia kita tetap sehat dan aman.

Mari berkomitmen untuk melindungi kesehatan kita dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Semoga artikel sederhana ini dapat memotivasi kita semua untuk bertindak dan memperkuat kesadaran tentang ancaman Monkeypox.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun