Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Mengungkap Dampak Lingkungan Teknologi Informasi (TI) Perusahaan

30 Oktober 2023   20:30 Diperbarui: 30 Oktober 2023   20:39 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang semakin berkembang, teknologi telah menjadi tulang punggung operasi perusahaan di seluruh dunia. Namun, apa yang sering terlupakan adalah bahwa teknologi perusahaan sendiri adalah kontributor signifikan terhadap emisi karbon global.

Ternyata, penggunaan listrik untuk operasi TI yang dimiliki perusahaan, seperti pusat data dan perangkat di tempat, adalah salah satu penyumbang utama emisi.

Dalam upaya melindungi planet kita, strategi "pertahanan" yang tepat diperlukan untuk mengurangi emisi perusahaan dan mengkoreksi praktik TI akan menjadi langkah penting dalam dekarbonisasi.

Revelation: Teknologi Perusahaan dan Dampak Lingkungan

Perusahaan dan pemerintah saat ini mencari solusi teknologi untuk membantu memerangi perubahan iklim. Namun, pendekatan ini tidak selalu mencerminkan dampak lingkungan yang signifikan yang ditimbulkan oleh teknologi perusahaan itu sendiri.

Hasil kajian McKinsey Institute mengungkapkan bahwa teknologi perusahaan menyumbang sekitar 1 persen dari total emisi gas rumah kaca global, setara dengan total emisi yang dihasilkan oleh Inggris. Ini adalah fakta yang menggemparkan, yang menunjukkan bahwa teknologi perusahaan adalah penyumbang utama emisi yang perlu segera ditangani.

The Green IT Revolution: Data yang Mencerahkan

Hasil kajian yang mendalam dari McKinsey Institute juga mengungkapkan aspek yang lebih mendalam dari dampak lingkungan teknologi perusahaan.

Kajian McKinsey mencakup emisi IT bisnis dari berbagai elemen kendali CIO (Chief Information Officer), seperti perangkat keras, perangkat lunak, layanan TI, peralatan komunikasi perusahaan, perangkat seluler, layanan jaringan tetap dan seluler, dan tim teknologi internal yang digunakan perusahaan dalam operasionalnya.

Hasil kajian tersebut memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang dampak teknologi perusahaan terhadap lingkungan. Ini memungkinkan pemimpin teknologi, terutama CIO, untuk mengidentifikasi dengan lebih tepat di mana mereka dapat berfokus untuk mengurangi jejak karbon perusahaan.

Hal tersebut juga menyoroti peran penting berbagai elemen teknologi dalam menghasilkan emisi yang signifikan.

Strategi "Pertahanan" dalam Perang Melawan Perubahan Iklim

Dalam upaya mengurangi emisi perusahaan, strategi "pertahanan" menjadi kunci. Para pemimpin teknologi perusahaan, seperti CIO, memiliki kendali langsung pada elemen IT yang dapat membantu mengurangi emisi.

Penggunaan listrik untuk operasi IT yang dimiliki perusahaan, termasuk pusat data dan perangkat di tempat, adalah salah satu penyumbang utama dalam "Ruang Lingkup 2" dari Protokol Gas Rumah Kaca. 

Tindakan pintar untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi penggunaan listrik adalah langkah yang penting dalam mengurangi jejak karbon. Demikian juga, inovasi dalam perangkat keras dan perangkat lunak dapat membantu menggantikan teknologi yang lebih konvensional dengan yang lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi dalam "Ruang Lingkup 3." 

Koreksi Praktik TI: Langkah Kunci Menuju Dekarbonisasi

Hasil kajian lebih lanjut mengungkapkan bahwa perangkat pengguna akhir, seperti laptop, tablet, ponsel cerdas, dan printer, adalah penyumbang utama emisi, menghasilkan lebih banyak karbon daripada pusat data lokal.

Siklus penggantian yang lebih cepat dan jumlah yang lebih besar dari perangkat pengguna akhir menunjukkan perlunya koreksi praktik TI.

Pemahaman bahwa sekitar tiga perempat emisi dari perangkat pengguna akhir berasal dari manufaktur, transportasi, dan pembuangan perangkat pengguna akhir memperlihatkan pentingnya tindakan untuk mengurangi dampak lingkungan.

Semikonduktor, yang memberi daya pada perangkat pengguna akhir, adalah salah satu sumber emisi yang signifikan yang perlu diperhatikan. Seluruh industri perlu bekerja sama untuk mengurangi emisi yang disebabkan oleh semikonduktor.

Dalam upaya menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, teknologi perusahaan memiliki peran yang tak terhindarkan. Hasil kajian dan fakta mengungkapkan bahwa dampak lingkungan dari operasi IT harus ditangani dengan serius.

Strategi "pertahanan" dan koreksi praktik TI yang bijak adalah langkah kunci dalam mengurangi emisi, menghemat uang, dan berkontribusi pada perang melawan perubahan iklim.

Dengan pemahaman dan tindakan yang benar, teknologi perusahaan dapat menjadi kekuatan positif dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun