Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengatasi Tantangan Orang Tua yang Bekerja dalam Menitipkan Balita

26 Oktober 2023   11:37 Diperbarui: 26 Oktober 2023   11:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan laporan dari The Washington Post, CDC melaporkan bahwa ibu adalah subkelompok kedua yang menghadapi kecemasan dan depresi terbesar setelah pandemi. Tingginya tingkat kecanduan alkohol, pil, dan kasus bunuh diri menggarisbawahi tekanan yang telah mereka alami.

Inisiatif untuk mendukung kesehatan mental perempuan adalah hal yang sangat penting. McKinsey.com mencatat bahwa 88% perempuan mengatakan bahwa beberapa bentuk tunjangan pengasuhan anak akan membuat mereka lebih cenderung memilih pekerjaan. Dukungan kesehatan mental, termasuk konseling dan program dukungan psikologis, dapat membantu mengatasi tantangan ini.

Selain itu, perusahaan dan pemberi kerja dapat memprioritaskan peninjauan kesehatan rutin bagi karyawan mereka. Hal ini mencakup mendengarkan dan memahami kebutuhan individu, memberikan dukungan yang sesuai, dan menciptakan lingkungan kerja yang peduli tentang kesehatan karyawan sebagai individu yang berkontribusi pada keberhasilan perusahaan.

Fleksibilitas dan Tinjauan Kinerja

Fleksibilitas dalam tempat kerja adalah kunci untuk membantu orang tua yang bekerja mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.

Merancang ulang tempat kerja dengan jam kerja yang lebih fleksibel dan lebih banyak pilihan dalam hal bekerja dari jarak jauh dapat memberikan kontribusi besar.

Data dari The Washington Post menunjukkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa jika tambahan 10% perempuan pekerja usia prima bergabung dengan angkatan kerja, hal ini dapat meningkatkan PDB sebesar $1,7 triliun pada tahun 2019.

Dalam "pengunduran diri yang besar" yang dialami dunia kerja saat ini, kita memiliki kesempatan emas untuk merancang ulang tempat kerja agar lebih inklusif dan mendukung bagi orang tua yang bekerja.

Hal tersebut mencakup bukan hanya peninjauan kinerja dari segi produktivitas, tetapi juga dari segi kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Pemberi kerja yang peduli tentang karyawan mereka sebagai individu akan memberikan dukungan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah keluarga.

Melalui upaya bersama, termasuk penyediaan layanan penitipan anak yang terjangkau, dukungan kesehatan mental, fleksibilitas dalam tempat kerja, dan tinjauan kesehatan yang lebih holistik, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung orang tua yang bekerja.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Sumber informasi yang dijelaskan dalam artikel ini sangat relevan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun