Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Panti Jompo Kutemukan Arti Hidupku

20 Oktober 2023   20:57 Diperbarui: 20 Oktober 2023   21:26 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, hidupku penuh dengan gemerlap bisnis dan kesibukan yang tak berkesudahan. Sebagai seorang ayah, aku bangga dengan pencapaian bisnisku, tapi seiring berjalannya waktu, aku menyadari bahwa telah ada kehilangan besar dalam hidupku.

Pada hari tuaku, setelah istriku meninggal dunia, aku pun memilih tinggal di panti jompo, dan merenungkan kehidupan yang telah kujalani selama ini. Sebagai seorang ayah, aku menghabiskan masa muda untuk berkarir dan membangun bisnis yang sukses.

Namun, karena kesibukanku tersebut, aku tidak terlalu memperhatikan keluarga dan membuat anak-anakku merasa jauh dariku. Meskipun aku berhasil memberikan mereka pendidikan di luar negeri, mereka tidak mau kembali ke rumah orang tuanya setelah lulus kuliah.

Aku terus bekerja keras dan fokus pada bisnisku, sehingga aku jarang memiliki waktu untuk bersantai atau merenung tentang hidupku. Bahkan, ketika istriku meninggal dunia tahun lalu, anak-anakku yang sibuk tidak bisa pulang untuk menghadiri pemakaman ibu mereka.

Saat aku menua dan menghabiskan sisa hidupku di panti jompo, aku merasa sangat kesepian. Kekayaanku tidak bisa membeli kebahagiaan atau kehadiran keluarga. Aku merenungkan kembali hidupku dan menyadari bahwa aku telah membuat kesalahan yang besar.

Setelah beberapa waktu berlalu, kehidupan di panti jompo menjadi semakin membosankan bagi diriku. Aku merasa terisolasi dari dunia luar dan hanya dapat mengandalkan penghuni lain di panti jompo untuk berinteraksi.

Meskipun aku telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan anak-anakku, tidak ada yang menunjukkan minat untuk datang mengunjungiku.

Dari pengalaman ini, aku menyadari bahwa meskipun hidupku tidak selalu sesuai dengan rencanaku, aku masih memiliki kesempatan untuk membuat perbedaan dalam hidup orang lain.

Aku menyadari bahwa kesuksesan dan kekayaan materi tidak dapat membahagiakan diriku jika aku tidak bahagia dalam hubungan dan ikatan emosional yang kusam dengan keluarga dan orang yang aku sayangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun