Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersediakah Kita Dizalimi dengan Ikhlas?

16 Oktober 2023   20:22 Diperbarui: 16 Oktober 2023   20:32 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dalam perjalanan kehidupan, kita sering dihadapkan pada dua hal penting: keikhlasan dan kezaliman. Keikhlasan adalah sikap batin yang mendorong kita untuk bertindak tanpa motif atau kepentingan pribadi yang tersembunyi.

Ikhlas membantu kita melangkah demi langkah, mengatasi rintangan, melewati tantangan, dan mencapai tujuan kita. Namun, dalam kehidupan kita, seringkali kita juga berhadapan dengan kezaliman. Kezaliman bisa datang dalam berbagai bentuk, dari tindakan yang mengganggu perjalanan kita hingga tindakan yang kita saksikan terjadi pada orang lain.

Allah mengajarkan keikhlasan kepada kita melalui ajaran agama. Keikhlasan adalah landasan moral yang penting dalam menjalani kehidupan. Namun, Allah juga meminta kita untuk memerangi kezaliman. Bahkan, salah satu tingkat iman yang paling rendah adalah menentang kezaliman, bahkan jika hanya dalam hati.

Keikhlasan merupakan sikap batin yang mendorong seseorang untuk bertindak tanpa motif atau kepentingan pribadi yang tersembunyi. Ikhlas dalam menjalani perjalanan kehidupan dapat membantu mencapai kebahagiaan yang lebih tulus.

Sementara itu, kezaliman adalah tindakan atau perlakuan yang tidak adil dan merugikan orang lain. Dalam banyak agama, termasuk Islam, Allah mengajarkan umatnya untuk melawan dan menghindari kezaliman. Ini mencerminkan pentingnya keadilan dan perlindungan terhadap hak-hak individu.

Meskipun keikhlasan sangat dihargai, ada momen ketika seseorang harus bertindak melawan kezaliman. Ini mencerminkan nilai-nilai seperti keadilan, kebaikan, dan perlindungan terhadap sesama manusia. Seseorang bisa menjalankan kewajiban moralnya dengan cara yang ikhlas dan dengan niat baik.

Ketika seseorang mengkritik sistem yang mereka anggap zalim terhadap sebagian orang, kita tidak boleh dengan cepat menghakimi mereka sebagai tidak ikhlas.

Mungkin saja orang tersebut menjalani hidup dengan keikhlasan, namun mereka juga menjalankan kewajiban moral mereka terhadap Allah untuk memerangi kezaliman yang menimpa sesama makhluk-Nya.

Pesan yang perlu kita ingat adalah jangan terlalu cepat menghakimi orang lain dan merasa bahwa kita adalah yang paling ikhlas. Kita tidak dapat benar-benar mengukur keikhlasan orang lain, karena hanya Allah yang tahu isi hati mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun