Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Otak (Brain Health)

13 Oktober 2023   13:49 Diperbarui: 13 Oktober 2023   13:55 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyoroti Beban Global dan Dampaknya 

Kesehatan otak (brain health) adalah aspek penting dari kesejahteraan kita yang seringkali terabaikan. Sebelum pandemi COVID-19, hampir satu miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, dan prevalensi kecemasan dan depresi meningkat secara signifikan sejak saat itu.

Sebuah penelitian oleh McKinsey Health Institute (MHI) bersama dengan Healthy Brains Global Initiative menunjukkan bahwa gangguan mental dan penggunaan narkoba setara dengan penyakit kardiovaskular sebagai salah satu dari tiga kondisi paling memberatkan dalam masyarakat.

Analisis MHI menemukan bahwa beban gangguan mental dan penggunaan narkoba mencapai sekitar 15 persen dari beban penyakit global. Kondisi ini mewakili 10 persen beban penyakit primer dan tambahan 5 persen dari "beban terkait," termasuk dampak kesehatan fisik yang terjadi bersamaan dengan gangguan mental. Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia.

Gangguan mental dan penggunaan narkoba tidak hanya memengaruhi kesehatan mental tetapi juga berdampak pada kondisi fisik. Orang dengan masalah kesehatan mental serius memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas dan sindrom metabolik.

Lebih lanjut, risiko kesehatan gabungan ini dapat mencapai 40-70 persen bagi penderita skizofrenia dan 20-30 persen bagi penderita gangguan bipolar.

Pentingnya perhatian pada kesehatan otak juga tercermin dalam fakta bahwa gangguan mental dapat memperpendek umur. Individu dengan penyakit mental serius, seperti skizofrenia, dapat mengalami pemendekan umur hingga sepuluh hingga 25 tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak memiliki gangguan serius.

Tindakan Mendesak: Menangani Beban Kesehatan Otak

Ketika kita melihat gambaran beban penyakit global yang disebabkan oleh gangguan mental dan penggunaan narkoba, kita tidak bisa lagi mengabaikan kompleksitas masalah ini.

Kondisi tersebut bukan hanya statistik yang mencemaskan, tetapi juga kisah nyata dari individu-individu yang berjuang dengan masalah kesehatan otak sehari-hari.

Sumber gambar: McKinsey Health Institute (MHI) & Healthy Brains Global Initiative 
Sumber gambar: McKinsey Health Institute (MHI) & Healthy Brains Global Initiative 

Tindakan mendesak diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Ini bukanlah tugas yang hanya bisa diemban oleh satu individu atau kelompok tertentu, melainkan sebuah tanggung jawab bersama kita sebagai masyarakat global.

Tindakan konkret perlu ditempuh, mulai dari upaya pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang gangguan mental, hingga peningkatan akses ke perawatan kesehatan mental yang berkualitas.

Pandemi dan Eskalasi Masalah Kesehatan Otak

Pandemi COVID-19 telah menghadirkan tantangan baru dalam masalah kesehatan otak. Seiring penyebaran virus, kita menyaksikan peningkatan drastis dalam prevalensi kecemasan dan depresi.

Beban mental yang ditimbulkan oleh isolasi sosial, ketidakpastian ekonomi, dan ketakutan akan penyakit selama pandemic telah merasuki kehidupan sehari-hari banyak individu. Lebih dari 30 juta tahun kehidupan yang hilang karena melukai diri sendiri adalah angka yang tidak bisa diabaikan.

Kondisi tersebut merupakan dampak tragis dari kondisi mental yang tidak mendapat perhatian dan dukungan yang diperlukan. Selain itu, penggunaan narkoba dan alkohol yang berbahaya telah memakan korban dalam bentuk kematian dan dampak kesehatan yang serius.

Pandemi Covid-19 telah memperjelas bahwa gangguan mental adalah masalah global yang tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga, komunitas, dan masyarakat secara keseluruhan.

Kita tidak bisa lagi mengabaikan pentingnya tindakan segera dalam mengatasi masalah kesehatan otak, khususnya dalam konteks pandemi yang telah memperburuk masalah ini.

Wasana Kata

Kesehatan otak adalah aspek penting dalam kesejahteraan manusia. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan mental individu, tetapi juga pada kesehatan fisik, umur, dan kualitas hidup.

Penting bagi kita semua untuk memahami dan mengakui kompleksitas masalah ini dan berkomitmen untuk bertindak.

Seiring penyebaran pandemi dan eskalasi masalah kesehatan otak, kita memiliki peluang untuk mengubah arah. Ini adalah saatnya bagi kita untuk mengatasi masalah ini dengan serius, meningkatkan kesadaran, memperkuat akses ke perawatan, dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah, tidak ada waktu yang lebih tepat daripada sekarang untuk memprioritaskan kesehatan otak. Gangguan mental dan penggunaan narkoba bukan hanya masalah individu, tetapi masalah masyarakat yang memengaruhi kita semua.

Dengan beban penyakit yang setara dengan penyakit kardiovaskular, saatnya bagi kita untuk berubah. Peduli dan mendukung satu sama lain, memberikan perhatian pada masalah kesehatan otak, dan menyuarakan perlunya perubahan.

Dengan menyatukan upaya, kita dapat membantu jutaan orang di seluruh dunia untuk memiliki hidup yang lebih sehat dan lebih bahagia. Mari kita bersama-sama mendahulukan kesehatan otak, sekarang dan selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun