Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

15 Tahun Kompasiana Menjadi Rumah bagi Para Penulis

12 Oktober 2023   20:37 Diperbarui: 21 Oktober 2023   03:49 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun Kompasiana saya saat ini, sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana

 

Ketika kita berbicara tentang komunitas penulis daring yang beragam dan dinamis, Kompasiana adalah salah satu yang pertama kali terlintas dalam pikiran. Platform ini telah menjadi rumah bagi para penulis dari berbagai latar belakang dan keahlian sejak awal munculnya pada tahun 2008.

Namun demikian, dalam perjalanan panjangnya selama 15 tahun, Kompasiana telah mengalami transformasi yang signifikan, dan perubahan itu telah membentuknya menjadi apa yang kita lihat hari ini.

Saya sendiri telah menjadi bagian dari Kompasiana sejak awal munculnya pada tahun 2008. Aktivitas menulis saya di platform ini dimulai pada tahun 2011, dan saya terus berkontribusi hingga tahun 2015.

Akan tetapi, kesibukan membangun rumah sakit dan mengelola Yayasan Pendidikan membuat saya vakum menulis untuk Kompasiana sejenak. Hingga tahun 2020, saat dunia dihadapkan pada pandemi COVID-19, minat menulis saya terbangkitkan kembali.

Perjalanan saya di Kompasiana sejak tahun 2008 bukanlah tanpa hambatan. Saya mengalami peringatan pertama pada Mei 2022, setelah hampir 14 tahun menjadi Kompasianer, ketika salah satu artikel saya dituduh sebagai copy-paste dan plagiasi.

Artikel tersebut adalah hasil karya asli saya yang berisi foto-foto liputan terbaru tentang Masjid Raya di Banjarmasin. Kemudian, seiring berjalannya waktu, saya juga mendapatkan peringatan 'Oops' dan bahkan akun saya diblokir atas tuduhan plagiasi terhadap tulisan sendiri.

Akun lama saya yang diblokir, sumber gambar: Tangkapan layar Kompasiana
Akun lama saya yang diblokir, sumber gambar: Tangkapan layar Kompasiana

Selain itu, tulisan saya sebagian besar adalah hasil pembelajaran, sehingga wajar saja mengutip pendapat atau pelajaran dari berbagai sumber dan itu bisa saja dianggap menjiplak. Akan tetapi, hal yang tidak adil adalah begitu lebih 20% langsung dicap sebagai plagiat.

Cap plagiat dari Admin Kompasiana tersebut, telah menyebabkan sebuah bank membatalkan rencana kerjasama dengan saya untuk melakukan advisory transformasi di lembaganya. Dan, email saya pun terblokir di Kompas Media Group akibat diblokir oleh Admin Kompasiana hingga hari ini.

Walaupun secara pribadi saya sudah memohon bahkan "mengemis" langsung kepada SEO Kompasiana untuk membuka kembali blokir akun lama saya, tetapi dengan kesombongan dan merasa yang paling berkuasa, mereka hingga hari ini, tidak menanggapi permohonan saya.

Kejadian-kejadian ini menguji semangat saya sebagai penulis. Awalnya, saya ingin berhenti menjadi Kompasianer. Namun, atas saran dan dorongan dari beberapa teman, saya memutuskan untuk terus menulis dengan akun baru.

Saya menyadari bahwa jika saya berhenti, citra saya sebagai plagiator yang dicap oleh Admin Kompasiana dapat melekat dan sulit untuk dibuang. Selain itu, saya merasa bahwa melalui menulis, saya dapat berbagi ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi banyak orang.

Dalam 15 tahun perjalanan Kompasiana, kita juga menyaksikan perkembangan lain yang signifikan. Dahulu, platform ini menjadi tempat bagi para menteri, direktur BUMN, dan lembaga negara untuk berbagi gagasan dan berkontribusi pada topik-topik penting.

Pada masa lalu, Kompasiana telah menjadi platform yang memungkinkan para pakar di berbagai bidang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Tulisan-tulisan mereka sering digunakan sebagai referensi yang berharga dalam karya akademik, seperti skripsi, tesis, atau jurnal.

Artikel saya di Kompasiana cukup banyak ditemukan dalam Daftar Pustaka, sumber gambar: Tangkapan layar Kompasiana
Artikel saya di Kompasiana cukup banyak ditemukan dalam Daftar Pustaka, sumber gambar: Tangkapan layar Kompasiana

Demikian pula artikel-artikel saya cukup banyak ditemukan dalam Daftar Pustaka skiripsi dan jurnal ilmiah. Namun, dengan bertambahnya jumlah penulis di Kompasiana, termasuk yang mungkin tidak memiliki latar belakang akademik yang kuat, para pembimbing akademik atau peneliti mungkin menjadi lebih selektif dalam menggunakan artikel Kompasiana sebagai referensi.

Dengan munculnya penulis multipakar, dinamika platform ini berubah. Penulis multipakar adalah individu yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam berbagai bidang. Tulisan mereka tidak hanya terbatas pada satu topik tertentu, walaupun mereka tidak pernah bergelut pada bidang tersebut.

Saya terkagum-kagum melihat sejumlah Kompasianer masa kini yang mampu mengulas topik politik, hukum, parenting, ekonomi, dan lainnya dengan luar biasa. Mereka seakan menguasai dan berpengalaman di berbagai bidang. Walaupun terkadang yang mereka sampaikan meleset dari pakem yang seharusnya.

Selain itu, Kompasiana juga memperkenalkan sistem penghargaan yang dikenal sebagai "K-Reward" dan "Kompasiana Award" sebagai penghargaan tahunan kepada Kompasianer yang masuk nominasi.

Sistem "K-Reward" memberikan penghargaan kepada para penulis yang aktif dan berkontribusi pada platform. Meskipun beberapa penulis, seperti saya, tidak mengutamakan penghargaan dalam menulis mereka, K-Reward menjadi dorongan tambahan bagi banyak penulis untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

K-Reward yang saya peroleh selama tahun 2023,  sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana
K-Reward yang saya peroleh selama tahun 2023,  sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana

Kompasiana merupakan lebih dari sekadar platform penulisan; ia adalah komunitas penulis yang bersemangat. Meskipun ada perubahan dalam dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh para penulis, semangat untuk berbagi ilmu dan inspirasi tetap ada. Kompasiana adalah tempat di mana pengetahuan menjadi berharga dan dihargai.

Dengan semangat yang saya dan banyak penulis lainnya miliki, Kompasiana akan terus menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang berharga bagi masyarakat Indonesia. Bersama, kita dapat terus menulis untuk memberikan wawasan, membagikan pengalaman, dan menginspirasi satu sama lain.

Ranking saya di Kompasiana 2022, sumber gambar: kumpulan file Kompasiana
Ranking saya di Kompasiana 2022, sumber gambar: kumpulan file Kompasiana

Platform ini adalah tempat di mana berbagai latar belakang, keahlian, dan pandangan bersatu. Kami para Kompasianer merupakan komunitas yang bersatu dalam semangat menulis dan berbagi pengetahuan.

Kompasiana memberi kita ruang untuk berkembang, belajar, dan tumbuh sebagai penulis, terlepas dari seberapa lama kita telah menjadi bagian dari platform ini.

Dalam 15 tahun keberadaannya, Kompasiana telah menjadi lebih dari sekadar platform penulisan; ini adalah wadah berharga untuk pemikiran dan ide-ide yang dapat membentuk masa depan Indonesia. Kompasianer merupakan para penulis yang menjadi agen perubahan dan berkontribusi pada perkembangan intelektual dan budaya masyarakat kita.

Melalui perjalanan saya di Kompasiana, saya telah belajar untuk mengatasi rintangan, berbagi ilmu, dan terus bersemangat. Saya yakin bahwa dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, kami dapat mewujudkan perubahan positif dalam masyarakat kita.

Akun Kompasiana saya saat ini, sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana
Akun Kompasiana saya saat ini, sumber gambar: Tangkapan Layar Kompasiana

Selain itu menulis dan berbagi di Kompasiana dapat menjadi legacy ketika kita sudah meninggalkan dunia ini.

Terus semangat, Kompasiana! 

Bersama, kita akan terus menulis untuk masa depan yang lebih cerah dan terinformasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun