Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Melibatkan Kembali Pekerja yang Tidak Produktif di Tempat Kerja

22 September 2023   08:13 Diperbarui: 22 September 2023   08:14 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu aspek kunci dari strategi retensi dan keterlibatan yang sukses adalah pengembangan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Ini dapat mencakup:

  1. Program Pelatihan yang Tepat: Program pelatihan yang dirancang khusus untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan oleh karyawan. Ini harus mencakup pelatihan teknis dan pengembangan kepemimpinan.
  2. Insentif yang Meningkatkan Kinerja: Sistem insentif yang memotivasi karyawan untuk mencapai target kinerja tertentu. Insentif harus relevan dengan jenis pekerjaan dan pencapaian individu.
  3. Budaya yang Mendorong Keterlibatan: Pengembangan budaya kerja yang mendukung keterlibatan. Ini bisa mencakup promosi kerja sama, komunikasi terbuka, dan pemberian tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan.
  4. Fleksibilitas dalam Pola Kerja: Memberikan fleksibilitas dalam pola kerja yang memungkinkan karyawan untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.

Selain itu, strategi yang sukses juga mempertimbangkan pentingnya Employee Value Proposition (EVP). EVP yang kuat menciptakan alasan kuat bagi karyawan untuk tetap di perusahaan. Ini harus mencakup nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan, peluang pengembangan, dan manfaat yang relevan.

Pemimpin perusahaan di Indonesia juga harus berperan aktif dalam menciptakan budaya kerja yang mendukung keterlibatan. Mereka harus menjadi teladan dalam menghargai dan mendukung karyawan, serta berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Dengan berfokus pada faktor-faktor ini, perusahaan di Indonesia dapat menghadapi tantangan dalam era kerja yang berubah dengan cepat. Investasi dalam motivasi dan keterlibatan karyawan adalah langkah penting untuk mencapai kinerja yang lebih baik dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun